Liputan6.com, Jakarta Tahun pertama setelah kepergian Ashraf Sinclair adalah masa terberat bagi Bunga Citra Lestari atau BCL. Hari demi hari yang dilewatinya terasa begitu panjang karena rasa duka begitu melekat dalam hatinya.
"Aku juga enggak pengin orang sampe ngalamin itu. Saat itu aku selama berminggu-minggu enggak bisa tidur, kalau tidur setengah jam bangun berharapnya cuma mimpi, tapi ternyata enggak mimpi," tutur BCL dalam episode baru FYP dikutip pada Selasa (19/9/2023).
Advertisement
Salah satu yang juga berat baginya adalah menghadapi kenyataan bahwa anaknya, Noah Sinclair, sudah menjadi yatim di usia yang masih kecil. Dia sedih karena putranya tak lagi bisa merasakan kasih sayang orangtua secara lengkap.
"Saat itu Noah juga umurnya masih 9 tahun waktu itu. Dia sudah mengerti cuma ya kita melihat yang lain ada bapaknya, Noah enggak ada, itu kayak sedih," paparnya.
Ashraf Merawat dan Membesarkan Noah
Sepanjang hidupnya, Ashraf Sinclair juga sangat mencintai keluarga kecilnya. Dia juga turun langsung merawat dan membesarkan Noah sejak dilahirkan.
"Family man, ngurus anak dari momen Noah lahir sampai terakhirnya dia ngurus Noah banget. Dia bukan, oh istri yang urus anak, dia enggak gitu. Kita sama-sama ngurus anak bareng. Iya, best dad buat Noah pasti Ashraf," terang BCL
Advertisement
BCL Melanjutkan Hidup
Meski berat, BCL bersyukur dapat melewati hari demi hari. Kini dia sudah menerima kenyataan dan melanjutkan hidup seperti seharusnya bersama sang putra semata wayang.
"Tapi ternyata kita survive kok setelah setahun ternyata kita bisa, kita masih bisa ngobrol, bisa ketawa, masih bisa punya semangat buat hidup. Jadi kita bisa melewatinya bareng-bareng," ujarnya.
Cita-Cita Noah
Sementara itu, BCL juga menceritakan cita-cita dan hobi sang putra saat ini. Menurut BCL Noah sering berganti impian tergantung pada apa yang disukainya saat itu.
"Noah waktu itu pengin jadi aktor, terus mau jadi rapper, sekarang lagi mau jadi NBA player, sekarang lagi gila basket," tutupnya.
Advertisement