10.000 Bibit Mangrove Ditanam di Pesisir Mauk Tangerang demi Cegah Abrasi, Mimi pun Kembali

Paragon melakukan edukasi dan penanaman bibit mangrove di Pesisir Mauk Tangerang dalam sebuah program bertajuk Paragonian Bergerak Factory dengan tujuan untuk memperbaiki lingkungan dan cegah abrasi.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 20 Sep 2023, 08:23 WIB
Paragon melakukan penanaman Mangrove di daerah Mauk, Kabupaten Tangerang (Dok. Paragon)

Liputan6.com, Jakarta - Ekosistem mangrove merupakan salah satu benteng penting untuk melindungi abrasi lahan. Pemerintah bahkan menyatakan bahwa mangrove sebagai salah satu cara Indonesia menekan dampak buruk dari perubahan iklim. Karena itu, melestarikannya menjadi sebuah keharusan.

Paragon Corp ikut terlibat dalam upaya tersebut dengan menanam 10 ribu bibit mangrove di pesisir Mauk, Tangerang, tepatnya di Desa Marga Mulya. Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 17 September 2023, itu merupakan salah satu program Paragonian Bergerak Factory.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Selasa, 19 September 2023, kegiatan penanaman bibit mangrove itu melibatkan para karyawan, media alumni FJP GWPP, Site Director Paragon Corp, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang dan Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang. Upaya penanaman dilakukan setelah melihat permasalahan abrasi di pesisir wilayah tersebut.

Perwakilan dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, Hari Mahardika, menjelaskan bahwa penanaman mangrove di wilayah Mauk, Tangerang sudah dimulai sejak 2015. Total ada 17 jenis pohon yang ditanam di kawasan tersebut. Dengan menanam mangrove secara konsisten, ia mengaku kondisi lingkungan sekitar sudah membaik.

Indikasinya terlihat dari infrastruktur pesisir terjaga dari abrasi, lingkungan menjadi lebih sejuk, dan faktor bioindikator yang membaik. Biota laut langka dan mimi (kepiting tapal kuda atau Tachypleus gigas) yang sudah ada sejak 400 tahun lalu, mulai muncul kembali di kawasan pesisir ini sejak tiga tahun terakhir. 

Selain memperbaiki lingkungan, penanaman mangrove juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Mangrove yang sudah dewasa dapat dimanfaatkan sebagai komoditas masyarakat, seperti batang kayu dan buahnya.

 

2 dari 4 halaman

Manfaat bagi Masyarakat

Paragon melakukan penanaman Mangrove di daerah Mauk, Kabupaten Tangerang (Dok. Paragon)

Sony Hidajat, Site Director Paragon Corp, berharap kegiatan tersebut bisa berkontribusi untuk kelestarian lingkungan tempat manusia tinggal.Tak hanya menanam, pihaknya juga akan merawat bibit mangrove tersebut hingga setahun ke depan. Ia berharap masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat bisa merasakan kebahagiaan agar gerakan tersebut dapat terus berlanjut dan meluas. 

Selain program Paragonian Bergerak Factory, kegiatan penanaman pohon untuk melestarikan lingkungan juga dilakukan oleh musisi Iwan Fals. Semangat Iwan Fals untuk melestarikan lingkungan terus menyala. Dalam jumpa pers Gaung Merah SeGALAnya di Jakarta Pusat, Kamis, 7 September 2023, ia kembali menyuarakan pentingnya menanam pohon.

Bukan sekadar wacana, ia memanfaatkan ajakan menggelar tur konser di 10 kota sebagai ajang untuk menambah jumlah pohon yang ditanam. Ia bahkan mensyaratkan penanaman pohon itu dalam setiap kontrak kerja yang akan ditandatanganinya.

"Setiap saya main, di kontraknya itu harus ada tulisannya, menanam pohon," ujar Iwan.

3 dari 4 halaman

Terpanggil oleh Alam

Simbolik pemberian 1958 bibit pohon kepada Iwan Fals dari Attary Yakanita dan Fabio Junot Ardelto selaku Gaung Merah Representative yang akan ditanam sebagai representasi semangat everlasting yang terus dijaga agar terus bertumbuh kian besar dari waktu ke waktu.

Tur konser 10 kota itu rencananya akan dimulai pada 16 September 2023 di Medan. Konser lalu berlanjut digelar di Pekanbaru, Tangerang, Karawang, Bandung, Lampung, Bekasi, Semarang, Malang, dan Makassar akan menjadi titik singgah terakhir.

Iwan mengenang momen saat merasa terpanggil pertama kali menyuarakan isu lingkungan. Antara 1981-1982, ia pernah diundang manggung di Kalimantan untuk peluncuran  lagu berjudul Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi.

"Enggak tahu terus-terus waktu berjalan, panggilan-panggilan (melestarikan alam) itu makin kuat," sambung pelantun lagu Wakil Rakyat itu.

Sejak itu, ia mewajibkan siapa pun yang mengundangnya tampil, untuk menyiapkan pohon untuk ditanam. Ia berharap lewat langkah tersebut, pohon-pohon akan lebih banyak lagi sehingga udara akan semakin bersih. Itu pula yang diharapkannya terwujud lewat konser yang akan dilakoninya.

"Bagaimana kita lebih rimbun lagi, lebih hijau lagi, semangat lebih menyala lagi, lebih bersih lagi. Karena kan kebersihan sebagian dari iman, kebetulan saya sebagai muslim," kata salah satu pendiri Orang Indonesia (Oi) itu.

4 dari 4 halaman

4 Jenis Pohon

Pemberian t-shirt tour 10 kota Gaung Merah SeGALAnya dari Iwan Fals kepada Attary Yakanita dan Fabio Junot Ardelto selaku Gaung Merah Representative.

Iwan mengingatkan bahwa manusia tak bisa hidup sendiri tanpa bantuan makhluk lain, termasuk pepohonan. Karena itu, ia mengajak semua orang bisa menghargai satu sama lain dan melihat dunia lebih luas.

"Kita harus mau membuka diri kita untuk mau melihat dunia dengan lebih luas," ujar musisi berusia 62 tahun tersebut.

Dalam tur tersebut, ia akan membawakan lagu-lagu bertemakan tentang bagaimana kita menjadi pemimpin untuk diri kita sendiri. "Tapi tema-tema itu yang ingin saya (bawakan), bagaimana kita menjadi presiden untuk diri kita sendiri," tambahnya.

Dikutip dari siaran pers, ada empat jenis bibit pohon yang disiapkan untuk ditanam sepanjang konser digelar. Total 1.958 bibit dengan rincian bibit pohon damar sebanyak 1000 bibit, pohon jati mas 700 bibit, pohon kelor 200 bibit, dan pohon gayam 58 bibit. Keempat pohon merupakan perlambang semangat yang terus menyala karena dijaga agar bertumbuh kian besar dari waktu ke waktu.

Rencananya, pohon tersebut akan ditanam di 10 kota yang akan didatangi saat tur berlangsung. Sebagian akan diserahkan kepada pihak manajemen Iwan Fals untuk ditanam di beberapa tempat lainnya.

Infografis Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triiyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya