Begini Proses Diagnosis Seseorang Jika Terpapar Virus Nipah

Infeksi virus Nipah (NiV) dapat didiagnosis selama sakit atau setelah sembuh. Tes dengan cara berbeda juga tersedia untuk mendiagnosis infeksi NiV.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 19 Sep 2023, 19:40 WIB
Ilustrasi virus Nipah. (Photo created by rawpixel.com on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta - Infeksi virus Nipah (NiV) dapat didiagnosis selama sakit atau setelah sembuh. Tes dengan cara berbeda juga tersedia untuk mendiagnosis infeksi NiV.

Pada tahap awal penyakit, pengujian laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi rantai polimerase waktu nyata (RT-PCR) dari usap tenggorokan dan hidung, cairan serebrospinal, urin, dan darah, dikutip dari laman CDC.org, Rabu (19/9/2023).

Di kemudian hari selama sakit dan setelah pemulihan, pengujian antibodi dilakukan dengan menggunakan uji imunosorben terkait-enzim (ELISA).

Diagnosis dini infeksi NiV dapat menjadi tantangan karena gejala awal penyakit yang tidak spesifik.

Namun, deteksi dan diagnosis dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup di antara individu yang terinfeksi, untuk mencegah penularan ke orang lain, dan untuk mengelola upaya respons terhadap wabah.

NiV harus dipertimbangkan untuk orang-orang dengan gejala yang konsisten dengan infeksi NiV yang pernah tinggal di daerah di mana Nipah lebih umum terjadi, seperti Bangladesh atau India -- terutama jika mereka diketahui pernah terpapar.


Proses Penularan Virus Nipah

Paramedis memakai pakaian pelindung saat menguburkan jenazah yang tewas akibat virus Nipah di Kozhikode, Kerala, India Selatan, Kamis (24/5). Menurut pejabat kesehatan India, lebih dari 10 orang tewas akibat wabah virus Nipah. (AP Photo/K.Shijith)

CDC juga memaparkan bagaimana proses transisi atau penularan virus ini dari hewan ke manusia:

  • Kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar atau babi, atau cairan tubuhnya (seperti darah, urin, atau air liur)
  • Mengonsumsi produk makanan yang telah terkontaminasi oleh cairan tubuh hewan yang terinfeksi (seperti getah palem atau buah yang terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi)
  • Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi NiV atau cairan tubuhnya (termasuk tetesan hidung atau saluran pernapasan, urin, atau darah)

Pada wabah NiV pertama yang diketahui, manusia mungkin tertular melalui kontak dekat dengan babi yang terinfeksi.

Strain NiV yang diidentifikasi dalam wabah tersebut tampaknya awalnya ditularkan dari kelelawar ke babi, kemudian menyebar ke populasi babi.

Kemudian orang-orang yang bekerja dekat dengan babi yang terinfeksi mulai jatuh sakit. Tidak ada penularan dari orang ke orang yang dilaporkan dalam wabah tersebut.

Infografis Waspada Virus Nipah Sebabkan Kematian di India. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya