5 Cara Memanfaatkan Kicau Burung Untuk Meredakan Stres

Penelitian yang dilakukan oleh University of Surrey menegaskan bahwa mendengarkan kicau burung dapat mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan perasaan sejahtera, bahkan menghilangkan depresi.

oleh Wanda Andita Putri diperbarui 20 Sep 2023, 20:07 WIB
Burung murai telah dinobatkan sebagai salah satu jenis burung kicau termahal di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kamu pasti pernah mendengar kicau burung di pagi atau sore hari yang mampu menenangkan suasana hatimu sehingga kicauan itu ingin selalu kamu dengar. Namun, pernahkah terlintas dipikiranmu bahwa ternyata kicau burung sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental?

Penelitian yang dilakukan oleh University of Surrey menegaskan bahwa mendengarkan kicau burung dapat mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan perasaan sejahtera, bahkan menghilangkan depresi.

Sebagian besar individu mengisi hari-harinya dengan playlist, podcast, atau kebisingan perkotaan. Namun, bisakah kebahagiaan ditemukan dengan menyaksikan konser gratis dari alam?

Dari kicauan burung hingga keaguangan paduan suara fajar, kicauan burung yang merdu benar-benar membuat hati kamu bernyanyi. Mengapa bisa begitu? Mungkin itu karena adanya evolusi.

Dr. Eleanor Ratcliffe, seorang dosen psikologi lingkungan di University of Surrey mengatakan bahwa kicau burung mungkin menunjukkan lingkungan alami tanpa predator. Hal ini dikarenakan alam merupakan lingkungan tempat manusia berevolusi, manusia cenderung bersantai dan merasa lebih baik di lingkungan alam yang menyenangkan dan tidak mengancam yang memberinya sumber daya untuk membantu kelangsungan hidupnya.

Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk memanfaatkan kicau burung sebagai pereda stres dan meningkatkan suasana hati? Berikut ulasannya, seperti yang dilansir dari halaman Hippiful, Rabu (20/09/23).


1. Pergilah ke Tempat Burung Itu Berada

Seorang wisatawan sedang mengamati suara burung di menara pantau di kawasan ecowisata Taman Nasional Berbak dan Sembilang (TNBS) di Simpang Bungur. (Liputan6.com/Gresi Plasmanto)

Sebuah studi yang dipimpin oleh King's College London menemukan bahwa pertemuan dengan burung di alam dapat meningkatkan suasana hati dan membantu meringankan depresi. Jo Humphreys, petugas alam dan kesejahteraan Lancashire Wildlife Trust, menyoroti bagaimana taman kota, cagar alam, dan taman dengan beragam habitat merupakan lokasi sempurna untuk menemukan burung.

Di taman yang banyak dikunjungi, kemungkinan besar burung-burung tersebut sudah terbiasa dengan orang-orang yang lewat sehingga mereka akan lebih santai bila kamu berhenti untuk melihat-lihat.

Burung yang masih kecil lebih suka memiliki banyak tempat berlindung sehingga area semak belukar dan hutan merupakan tempat yang ideal bagi mereka. Menurut Jo Humphreys, ada peningkatan jumlah kicauan pada malam hari, tetapi waktu subuh merupakan suguhan yang sesungguhnya. Biasanya dimulai satu jam sebelum matahari terbit, setengah jam sebelum matahari mencapai puncaknya, dan menjadi lebih tenang setengah jam setelahnya.

 


2. Rekaman Kicauan Burung juga Efektif

Sekitar 2.000 burung dari Thailand, Malaysia, dan Singapura diikutsertakan dalam kontes tahunan ini. (Madaree TOHLALA/AFP)

Para peneliti di California menemukan bahwa mendengarkan kicau burung selama tujuh hingga sepuluh menit saja, meskipun direkam, dapat meningkatkan kesejahteraan. Ini merupakan kabar baik bagi kamu yang tidak dapat mengakses ruang alami dengan mudah. Cukup mendengarkannya melalui aplikasi ketika sedang di perjalanan atau sambil duduk di meja kerja, dapat membantu kamu menghilangkan stres selama hari kerja.

4. Gunakan Kicau Burung dalam Meditasi

Sebuah studi yang dilakukan oleh National Trust menemukan bahwa mendengarkan kicau burung, bersama dengan suara hutan lainnya seperti aliran sungai yang mengalir dan dedaunan yang berderak, 30% lebih efektif dalam meningkatkan perasaan relaksasi dibandingkan aplikasi meditasi suara.

Ubahlah alat meditasi kamu dengan aplikasi kicau burung dan biarkan suaranya membantu kamu memvisualisasikan berada di hutan indah atau taman cerah yang dikelilingi oleh kehidupan burung. Berlatihlah selama seminggu dan catat perbedaan suasana hati yang kamu rasakan.


5. Temukan Kicauan Burung Favorit Kamu

Ilustrasi Burung/https://unsplash.com/Kevin Mueller

Penelitian Dr. Ratcliffe menemukan bahwa respons manusia terhadap suara burung tertentu mungkin bergantung pada asosiasi pribadi. Salah satu peserta merasa bahwa suara kotek ayam sangat menenangkan karena mengingatkannya saat berada di taman sambil memberi makan ayamnya sendiri. Yang lain mengaitkan suara merpati kayu dengan musim panas di masa kecilnya sehingga memicu perasaan gembira.

Namun tidak semua burung dipersepsikan positif. Studi tersebut menemukan bahwa burung corvida, seperti burung gagak dan burung camar dapat menimbulkan stres, menjengkelkan, dan bahkan menakutkan bagi sebagian orang.

Cobalah untuk bereksperimen dengan suara burung yang berbeda untuk melihat apakah suara tersebut membangkitkan kenangan tertentu atau mungkin burung skylark bernyanyi sesuai rute berjalan kaki, atau mungkin burung camar tidak mengganggu sama sekali karena mengingatkan kamu pada perjalanan masa kecil yang menyenangkan ke pantai.

Infografis Menerapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triiyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya