Crypto Exchange Reku Jangkau Pengguna di 500 Kota

CCO Reku, Robby mengatakan pencapaian ini berkat upaya berkelanjutan Reku dalam meningkatkan adopsi kripto.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 15 Okt 2023, 12:13 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) sekaligus CCO Reku, Robby Bun. (Foto: Liputan6.com/Gagas Y.P)

Liputan6.com, Jakarta - Platform pertukaran dan pasar kripto Indonesia, Reku mengumumkan keberhasilan mereka dalam menjangkau pengguna di lebih dari 500 kota/kabupaten di Indonesia. Pencapaian ini menunjukkan optimisme yang kian menguat dari pasar kripto, dan mengukuhkan posisi Reku untuk menjadi  di industri ini. 

Chief Compliance Officer (CCO) Reku, sekaligus Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo), Robby mengatakan, pencapaian ini berkat upaya berkelanjutan Reku dalam meningkatkan adopsi kripto, serta komitmen Reku dalam menjawab tantangan di ekosistem kripto Indonesia.

“Tantangan pertama yang kami hadapi dalam industri ini adalah masalah keamanan dan sentimen negatif terhadap kripto. Hal ini disebabkan oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab dan ketidaksesuaian dengan peraturan yang berlaku. Oleh sebab itu, investasi aset kripto kerap kali dikaitkan dengan berita negatif,” kata Robby dalam siaran pers, Rabu (20/9/2023).

Robby melanjutkan, literasi investasi dan kripto juga berperan penting dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan literasi yang baik, masyarakat bisa mengambil keputusan investasi yang bijak dan memahami risikonya, termasuk dalam memilih platform investasi yang tepat dan terdaftar. 

“Oleh karena itu, Reku aktif melakukan edukasi berbasis komunitas yakni ReKru Roadshow, yang telah diadakan di 30 kota dan menjangkau lebih dari 1.500 orang. Termasuk diantaranya kota tier 2 dan 3," ujar Robby.

Adapun saat ini, Reku mencatat porsi pengguna yang cukup bervariasi. Sebagian besar antara usia 18-30 tahun (48 persen), 31-44 tahun (38 persen), dan 45-55 tahun (13 persen).

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Bitcoin Diprediksi Sentuh Rp 568 Juta pada Akhir 2023

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, kuartal terakhir setiap tahun secara historis merupakan yang terkuat bagi bitcoin (BTC) dalam hal kinerja, dengan pengembalian rata-rata lebih dari 35 persen selama sembilan tahun terakhir.

Dalam laporan terbaru penyedia layanan kripto Matrixport, Rabu, 20 September 2023 memprediksi harga Bitcoin dapat menyentuh USD 37.000 atau setara Rp 568,5 juta (asumsi kurs Rp 15.368 per dolar AS). 

“Jika sejarah adalah panduan, bitcoin bisa mencapai USD 37,000 pada akhir tahun,” tulis kepala penelitian Matrixport, Markus Thielen dalam laporannya, dikutip dari CoinDesk, Kamis (21/9/2023).

Thielen menjelaskan, Oktober juga menjadi bulan yang sangat kuat, dengan pengembalian bitcoin yang positif dalam tujuh dari sembilan tahun terakhir, dengan pengembalian rata-rata 20 persen.

Analisis teknis Matrixport menunjukkan bitcoin baru-baru ini membuat sinyal terobosan baru. Sepuluh kali terakhir model ini dipicu, harganya naik rata-rata lebih dari 9 persen dalam waktu singkat.

Katalis potensial lainnya pada bulan Oktober adalah tenggat waktu kedua untuk pengajuan dana yang diperdagangkan di bursa spot (ETF) bitcoin, ketika Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) harus mengumumkan atau menunda keputusannya untuk menyetujui ETF ini, tambah laporan itu.

Regulator mengatakan pada Agustus mereka menunda keputusannya apakah akan menyetujui semua aplikasi ETF bitcoin spot atau tidak hingga Oktober.


Data Onchain Bitcoin: Pasokan Aktif yang Beredar Turun 5,4 Persen

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, persentase pasokan aktif onchain bitcoin yang beredar dalam sebulan terakhir turun ke rekor terendah 5,4 persen awal pekan ini, menurut data Blockware Solutions dan Glassnode. 

Ini berarti ada lebih sedikit koin yang berpindah tangan, menunjukkan kelemahan sisi penawaran. Pasokan bitcoin yang beredar saat ini adalah 19,48 juta. Persentase pasokan yang beredar yang tetap tidak aktif selama lebih dari setahun mendekati 70 persen.

"Harga ditetapkan pada margin, yang berarti mereka yang memperdagangkan Bitcoin mendorong aksi harga jangka pendek. Karena likuiditas sisi penawaran terus meningkat, seperti yang ditunjukkan oleh lebih sedikit pertukaran pasokan, katalis permintaan apa pun akan membuat harga meroket, " kata Blockware Solutions dikutip dari CoinDesk, Senin (18/9/2023). 

Menunggu Katalis Bullish

Selain potensi peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF), yang akan berlangsung beberapa bulan lagi, kekhawatiran makro dan peraturan mendukung penurunan.

Skenario makro sangat suram dan suasana umum yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama dapat membatasi aset-aset berisiko, termasuk kripto. 

Ada juga potensi tekanan jual yang berasal dari dompet yang disita pemerintah, portofolio chapter 11, dan pembukaan token dalam jumlah besar selama 6-12 bulan ke depan. Terakhir, ada ketidakpastian apakah akan ada lebih banyak tindakan regulasi yang akan dilakukan di Amerika Serikat (AS).

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya