Liputan6.com, Jakarta Bagi generasi z, akhir-akhir ini sangat dihantui dengan istilah mental health yang mengharuskannya untuk peduli dengan diri sendiri atau dalam ilmu psikologi disebut dengan self-respect. Bukan bermaksud untuk antisosial, tetapi ini merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan diri dari dunia yang makin hari makin kejam.
Menurut American Psychological Association, memiliki self-respect berarti menghargai karakter, nilai, dan martabat kamu secara sehat. Tentunya, ini sangat sesuai untuk meningkatkan menghargai diri kamu.
Advertisement
self-respect adalah disiplin untuk mencintai diri sendiri. Ini merupakan landasan pengembangan penerimaan diri dan cinta terhadap diri sendiri. Rasanya sulit bahkan tidak mungkin untuk menjalani kehidupan yang memuaskan, bermakna, dan menyenangkan bila kamu tidak memiliki self-respect terlebih dahulu.
Self-respect menuntut apresiasi terhadap identitas kamu sebagai individu yang secara bergantian akan berampak pada pikiran, nilai, emosi, komitmen, dan perilaku kamu. Lantas, sepenting apa sih self-respect untuk meningkatkan harga diri kamu? Berikut penjelasannya, seperti yang dilansir dari Verywell Mind, Senin (25/09/23).
Manfaat Memiliki Self-Respect
Menurut Judith Zackson, Ph.D., pendiri dan direktur klinis dari Zackson Psychology Group, terdapat beberapa manfaat memiliki self-respect yang sehat.
1. Bahagia secara Batin
Orang yang menghargai diri sendiri memahami bahwa mereka harus terlebih dahulu mencari ke dalam untuk menemukan nilai, harga diri, dan kebahagiaan. Hasil akhirnya ialah kehidupan mereka lebih stabil dan memuaskan dibandingkan mereka yang membandingkan diri mereka kepada orang lain atau mereka yang mengandalkan sumber validasi eksternal.
2. Komitmen Menjunjung Nilai-Nilai Pribadi
Orang yang menghargai diri sendiri mempunyai seperangkat moral dan nilai yang digunakan untuk mengevaluasi karakter dan tindakannya. Mereka seringkali bersedia mempertaruhkan segalanya untuk menegakkan norma-norma perilaku ini karena nilai dari self-respect mereka bergantung pada hal tersebut.
3. Kemampuan untuk Menetapkan Batasan
Self-respect mengharuskan seseorang memiliki ketabahan untuk menetapkan batasan dan memperjuangkannya ketika mereka terancam. Cukup menghargai diri sendiri untuk membela keyakinan sehingga bisa membantu kamu mendapatkan rasa hormat dari orang lain.
Jebakan dari Rendahnya Self-Respect
1. Mengandalkan Validasi Eksternal
Individu dengan self-respect yang rendah akan membiarkan orang lain mendefinisikan dirinya, dibandingkan mendefinisikan dirinya sendiri. Mereka lebih mementingkan pandangan orang lain terhadap diri mereka daripada apa yang sebenarnya penting bagi mereka sehingga seringkali mereka menjalani kehidupan yang palsu. Mereka selalu membutuhkan validasi eksternal dan menganggap itu sebagai sesuatu yang menyenangkan.
2. Menjalani Hidup yang Kurang Bermakna
Orang yang kurang menghargai diri sendiri tidak peduli dengan nilai-nilai intrinsik dan makna hidup mereka. Terkadang, mereka implusif, tidak bertanggung jawab, bergantung pada orang lain, dan merusak diri sendiri.
3. Memiliki Pandangan Diri yang Negatif
Mereka yang memiliki self-respect yang terbatas lebih rentan memiliki pandangan negatif terhadap diri mereka sendiri yang dapat menyebabkan mereka melakukan perilaku yang merugikan diri sendiri, seperti pembicaraan diri yang negatif.
4. Mengembangkan Hubungan yang Tidak Stabil
Pandangan yang seimbang dan sehat tentang diri sendiri serta self-respect yang sehat merupakan unsur penting dalam suatu hubungan yang sehat. Tanpanya, orang akan kesulitan membela diri dan mempertahankan batasannya. Kurangnya self-respect seringkali semakin parah seiring berjalannya waktu dan mereka akan terjebak dalam situasi yang tidak sehat, seperti hubungan yang penuh kekerasan atau manipulatif.
Advertisement
Faktor yang Memengaruhi Self-Respect
1. Pengaruh Masa Kecil
Self-respect merupakan kualitas diri yang abadi, sebagian besar berkembang pada masa kanak-kanak. Anak-anak belajar bahwa tidak apa-apa bagi mereka untuk mencintai diri mereka sendiri ketika orang tua mereka mencintai dan menghargai mereka apa adanya.
Memberi seseorang cinta dan perhatian terhadap seorang anak adalah fondasi untuk membantu mereka menghargai diri mereka sendiri. Mereka perlu melakukan sesuatu yang istimewa untuk mendapatkan cinta dan rasa hormat sehingga membuat mereka cenderung tidak membatasi perasaan tersebut pada diri mereka sendiri.
Orang tua yang menghargai dirinya sendiri dan berdamai dengan dirinya kemungkinan besar akan membagikan nilai-nilai ini kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, pentingnya harga diri dipupuk sejak usia muda dan berlangsung seumur hidup.
2. Pengaruh Orang Dewasa
Meskipun faktor masa kanak-kanak seringkali memainkan peranan yang jauh lebih besar dalam memengaruhi rasa harga diri seseorang, pengaruh di masa dewasa juga berpengaruh. Faktor-faktor seperti hubungan, pekerjaan, dan pengalaman hidup dapat berkontribusi pada perasaan seseorang dan kepercayaan diri.
Cara Meningkatkan Self-Respect
1. Identifikasi Nilai-Nilai yang Ada pada Kamu
Mulailah dengan memahami diri sendiri. Bayangkan tiba-tiba kamu kehilangan semua yang kamu miliki dan hanya menyisakan diri kamu sendiri. Cobalah tanyakan pada diri kamu, seperti pertanyaan "Apa yang penting bagi dirimu? Mengapa kamu menerima lebih sedikit? Apa yang bisa mengingatkan kamu dengan nilai di dirimu?".
2. Tetap Fokus pada Kualitas Internal
Ingatlah bahwa kamu mungkin terjebak dalam pemikiran bahwa nilai kamu sebagai pribadi ditentukan oleh faktor eksternal, seperti kekayaan bersih, posisi, penampilan, harta benda, atau jumlah pengikut yang kamu miliki di media sosial. Namun, harga diri itu perihal kualitas internal, seperti karakter kamu, moral, nilai, dan tindakan.
3. Berusahalah untuk Menerima Diri Sendiri
Mulailah memperhatikan pola pikir kamu tanpa terjebak di dalamnya. Berkonsentrasilah pada penerimaan diri dan lepaskan kritik keras dari dalam diri kamu. Berkomitmen untuk memaafkan diri sendiri dan menerima kekurangan, kebiasaan buruk, dan semua hal yang tidak kamu sukai dari diri kamu.
4. Tantang Pikiran Negatif
Perhatikanlah bagaimana pola pikir negatif dapat memengaruhi tindakan kamu. Identifikasilah pemicu pikiran negatif kamu. Misalnya, apabila pengalaman negatif atau kurangnya keterampilan khusus menyebabkan kamu secara otomatis menyebut diri kamu tidak layak. Namun, akan sangat membantu bila kamu mengenali proses berpikir ini dan menantangnya.
5. Jangan Menyerah pada Keraguan Diri
Fokuslah pada melonggarkan cengkeraman keraguan diri. Tidak seorang pun dapat membuat kamu merasa tidak layak dihormati kecuali kamu mengizinkannya. Kembangkan hubungan kekerabatan dengan diri kamu sendiri dan pahami kekuatan dan nilai-nilai kamu. Ingatkan diri kamu bahwa kamu mempunyai kewajiban moral untuk menghormati orang lain, kamu juga mempunyai kwajiban moral untuk menghormati diri kamu sendiri.
Advertisement