Liputan6.com, Wellington - Gempa bumi dengan magnitudo 6,2 mengguncang salah satu pulau di Selandia Baru pada Rabu (20/9/2023) sekitar pukul 9.14 waktu setempat. Demikian seperti dilaporkan situs web pemerintah.
Laporan awal menunjukkan tidak ada korban jiwa atau kerusakan signifikan usai gempa Selandia Baru terkini itu.
Advertisement
Dilansir CNA, Selasa (20/9/2023), menurut situs Geonet milik pemerintah Selandia Baru, pusat gempa berada 124 km di sebelah barat Christchurch pada kedalaman 11 km.
Melalui website Geonet, diketahui bahwa sekitar 15.000 orang melaporkan merasakan gempa bumi Selandia Baru tersebut.
Sarah Hussey, seorang petani yang berada dekat dengan pusat gempa, mengatakan lindu tersebut lebih kuat dari gempa lain yang dia ingat.
"Tidak ada kerusakan di sini, tapi saya pikir tadinya karena guntur. Rumahnya terangkat sedikit," katanya kepada 1News TVNZ.
Scott Shannon, wakil wali kota Timaru di dekat pusat gempa, mengatakan kepada Radio NZ belum ada laporan mengenai kerusakan namun pemeriksaan oleh otoritas masih terus dilakukan.
Gempa tersebut terjadi tidak jauh dari lokasi gempa bermagnitudo 6,3 yang terjadi pada tahun 2011, menewaskan 185 orang dan menyebabkan kerusakan besar di pulau selatan kota Christchurch.
Selandia Baru terletak di Cincin Api Pasifik, tempat lempeng tektonik bertabrakan, dan sering mengalami aktivitas seismik dan vulkanik.
Gempa di Selandia Baru Sebelumnya
Sebelumnya pada Mei 2023, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 melanda Kepulauan Auckland Selandia Baru, kata European-Mediterranean Seismological Centre (EMSC) atau Pusat Seismologi Eropa-Mediterania.
Badan pemantau gempa Selandia Baru, GeoNet NZ mengatakan gempa terjadi di kedalaman 33 km. Tidak ada peringatan tsunami segera dan tidak ada laporan kerusakan di daratan Selandia Baru.
Sementara pada April 2023, tiga gempa bumi, salah satunya berkekuatan magnitudo 7,2, terjadi di laut lepas Pulau Utara. Guncangan paling kuat di wilayah Kepulauan Kermadec.
Advertisement