Liputan6.com, Yogyakarta - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mendukung penuh acara Peer Learning Meeting (PLM) Nasional yang digelar Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas). PLM Nasional merupakan kegiatan sharing knowledge dan berbagi pengalaman dalam program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS).
Tahun ini, PLM Nasional mengusung tema "Menguatkan Literasi menuju Masyarakat Sejahtera melalui Perpustakaan Kreatif dan Inovatif". Melalui PLM Nasional 2023, Sri Sultan mengajak seluruh masyarakat untuk mengubah mindset mengenai perpustakaan bukan sebagai 'kata benda' semata, tetapi 'kata kerja'. Menurutnya, secara hakikat perpustakaan bersifat penuh dinamika dan bergerak progresif untuk maju.
Advertisement
"Mari lanjutkan kolaborasi untuk menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera, di mana literasi adalah cahaya yang mengusir kegelapan ketidaktahuan, di mana setiap warga memiliki akses tak terbatas pada pengetahuan, dan perpustakaan menjadi pusat kreativitas dan inovasi," ujarnya saat pembukaan PLM Nasional 2023 di Hotel Alanda, Yogyakarta, pada Rabu (20/9/2023).
Selain mengikuti kegiatan PLM Nasional, Sri Sultan juga mengajak seluruh peserta untuk menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya Yogyakarta.
"Semoga pula, para peserta masih sempat menghirup suasana Yogyakarta dengan serba kesahajaannya, di tengah-tengah pesona alam, kekayaan khazanah wisata, dan budaya yang dimilikinya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando berharap para peserta PLM Nasional dapat meningkatkan motivasi, komitmen dan kepercayaan diri untuk menjalankan program TPBIS secara berkelanjutan.
Selama lima tahun terakhir sejak 2018, program TPBIS berhasil membangun kapasitas 2.672 pengelola perpustakaan desa, 153 master trainer, dan 584 fasilitator daerah. Selain itu, sebanyak 2.017.379 anggota masyarakat mengikuti 115.923 kegiatan di perpustakaan. Kegiatan PLM juga sudah direplikasi secara mandiri oleh mitra di 2.011 desa/kelurahan.
Ditambahkannya, para pengelola perpustakaan menghadapi tantangan yang kompleks seperti perubahan teknologi atau kebijakan. Dalam pertemuan PLM Nasional, dia berharap para pengelola perpustakaan dapat berdiskusi cara mengatasi tantangan tersebut secara bersama-sama, yang dapat menghasilkan solusi lebih baik.
"Harapannya seluruh peserta dapat memanfaatkan peer learning meeting sebagai momen yang berguna untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan, mengatasi tantangan yang dihadapi, dan memperluas pengetahuan dan jaringan profesional pengelola perpustakaan," kata Syarif.
Syarif bando menambahkan, para peserta diharapkan menggunakan kegiatan PLM Nasional untuk membangun jaringan profesional dalam bidang perpustakaan. Melalui interaksi dengan rekan-rekan sejawat, pengelola perpustakaan dapat memperluas circle dan potensi berkolaborasi dalam proyek-proyek masa depan.
"Mari kita upayakan bersama agar seluruh peserta merasa termotivasi dan terinspirasi untuk mengembangkan ide-ide baru dan meningkatkan kinerja mereka dalam pekerjaan mereka," lanjutnya.
Sarana Reproduksi Pengetahuan
Sementara itu Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menjelaskan PLM Nasional tahun 2023 diikuti secara luring oleh 1.100 peserta dari seluruh Indonesia dan 1.000 secara luring.
Selain Gubernur DIY, PLM Nasional 2023 juga dihadiri Hary Budiarto (Kepala BPSDM Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika RI), Rulli Nuryanto (Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi Makro Kementerian Koperasi dan UMKM RI, yang mewakili Menteri Koperasi dan UMKM RI), Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), Chaidir Syam, (Bupati Maros), Akhmad Muzakki (Rektor UIN Sunan Ampel), Amich Alhumami, (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas), Didik Darmanto (Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas), Erlin Chaerlinatun M (Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi), Augustinus Setyo Wibowo (Lektor Kepala STF Driyarkara), Wandi S. Brata, (Publishing and Education Director PT. Gramedia Asri Media).
Selain itu, turut hadir Dinas Perpustakaan Provinsi Mitra Program, Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota Mitra Program, Pengelola Perpustakaan Desa Mitra Program, dan perwakilan impact/ masyarakat penerima layanan perpustakaan, konsultan pendamping program TPBIS.
PLM Nasional merupakan salah satu tahapan program TPBIS. Program TPBIS merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan. Di era informasi, perpustakaan, sebagai penyedia layanan yang membuka akses masyarakat pada pengetahuan. Program TPBIS mendorong perpustakaan untuk menjadi sarana reproduksi pengetahuan ke dalam aksi nyata yang menyejahterakan.
Advertisement