Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus posisi 7.000 hingga penutupan perdagangan Rabu, (20/9/2023). Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas meski tetap di posisi 7.000.
Dikutip dari data RTI, IHSG menguat 0,45 persen ke posisi 7.011,68. Indeks LQ45 bertambah 0,56 persen ke posisi 970,42. Sebagian besar sektor saham melonjak. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.046,47 dan terendah 6.988,92. Adapun posisi IHSG sentuh level di atas 7.000 sejak 2 Desember 2022.
Advertisement
Sebanyak 288 saham menguat sehingga angkat IHSG. 249 saham melemah dan 220 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.238.982 kali dengan volume perdagangan 23 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.372.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham industri menguat 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,56 persen, sektor saham siklikal melonjak 1,22 persen, dan catat penguatan terbesar.
Selain itu, sektor saham keuangan naik 1,05 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,52 persen dan sektor saham transportasi melambung 0,96 persen.
Sedangkan sektor saham energi turun 0,04 persen, sektor saham basic merosot 0,32 persen, sektor saham kesehatan tergelincir 0,29 persen, sektor saham properti terpangkas 0,09 persen dan sektor saham infrastruktur susut 0,17 persen.
Top Gainers-Losers pada 20 September 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham MARI melambung 28 persen
- Saham ALKA melambung 25 persen
- Saham HADE melambung 25 persen
- Saham POLU melambung 24,76 persen
- Saham MSIN melambung 24,24 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham SHID tergelincir 18,98 persen
- Saham TNCA tergelincir 14,07 persen
- Saham Satu tergelincir 12,22 persen
- Saham APEX tergelincir 11,56 persen
- Saham TAMU tergelincir 11,11 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham LEAD tercatat 37.010 kali
- Saham INET tercatat 22.579 kali
- Saham MEDC tercatat 22.478 kali
- Saham MLPL tercatat 21.443 kali
- Saham TLKM tercatat 20.792 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham TLKM senilai Rp 654,4 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 532,8 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 496,4 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 395,3 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 394,4 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik pada 20 September 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 20 September 2023. Bursa saham Asia Pasifik lesu setelah China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tenor satu tahun dan lima tahun. Selain itu, pelaku pasar bersiap hadapi keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Suku bunga pinjaman China tenor satu tahun dan lima tahun bertahan di 3,45 persen dan 4,2 persen. Data ekonomi lainnya datang dari neraca perdagangan Jepang pada Agustus 2023, dan inflasi Korea Selatan yang melompat untuk pertama kali sejak Juli 2022.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,46 persen ke posisi 7.163,3. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,02 persen ke posisi 2.559,77. Indeks Kosdaq terpangkas 0,13 persen ke posisi 882,72.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng merosot 0,62 persen setelah pengumuman suku bunga pinjaman. Sedangkan bursa saham China turun 0,4 persen ke posisi 3.705,69.
China mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun masing-masing 3,45 persen dan 4,2 persen pada September 2023.
Bank Sentral China memangkas suku bunga pinjaman satu tahun pada Agustus turun menjadi 3,45 persen dari 3,55 persen. Sedangkan suku bunga pinjaman lima tahun turun menjadi 4,2 persen dari Juni 4,3 persen.
Analis IG International menuturkan, Hebe Chen menuturkan, bank sentral menyelamatkan ekonomi atau menyelamatkan yuan. Ia menilai, inkonsistensi bank sentral akan terus berlanjut. “Karena kurangnya komitmen prioritas,” ujar dia.