Liputan6.com, Jakarta Presiden RI, Joko Widodo memberi perhatian penuh kepada upaya pemberantasan mafia sepak bola di Indonesia. Mantan walikota Solo itu meminta agar PSSI selaku induk olahraga sepak bola Tanah Air mengambil langkah cepat dalam memerangi kegiatan yang merusak sepak bola nasional tersebut.
"Tadi pagi saya dipanggil Pak Presiden, selain melaporkan kesiapan Piala Dunia U-17 dan rencana peletakan batu pertama Pusat Latihan Nasional PSSI di IKN, secara khusus saya diperintahkan untuk memberi perhatian serius soal praktik pengaturan pertandingan dan mafia sepakbola," kata Erick dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung Danareksa, Medan Merdeka, Jakarta, Rabu (20/9/2024).
Advertisement
"Bahkan, meminta keterlibatan tokoh-tokoh independen agar jelas transparansinya," jelas Erick Thohir.
Tidak igin berlama-lama, PSSI pun segera membentuk Satgas Anti Mafia sepak bola. Tim ini merupakan kolaborasi antar individu-individu independen dan PSSI. Menurut Erick ini merupakan kerja nyata PSSI dalam mendorong pembenahan sepak bola nasional yang bersih dari praktik pengaturan skor.
Satgas Anti-Mafia Sepak bola, beranggotakan mantan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019, Maruarar Sirait, presenter TV, Najwa Shihab, Mantan Ketua BPKP, Ardan Adiperdana, dan koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali.
"Jika melihat individu-individu dalam tim ini, saya jamin Satgas bisa bekerja maksimal. Mereka bisa langsung laporkan temuan ke Presiden karena tujuannya untuk percepatan dalam membersihkan sepakbola. Satgas ini juga akan berkolaborasi dengan FIFA, sebagai bagian transparansi," lanjutnya.
Satgas Anti-Mafia Sepak Bola Dipimpin Maruarar Sirait
Maruarar yang didapuk menjadi Ketua Satgas Anti Mafia Bola, menambahkan Satgas yang mendapat dukungan dari PSSI, Pemerintah, dan FIFA akan berkomitmen untuk menjadi bagian penting transparansi dan transformasi sepakbola nasional.
"Saya apresiasi karena bersama-sama orang hebat di Satgas ini. Kami akan berkomitmen agar tim ini tidak masuk angin, tidak boleh gentar, dan tidak boleh takut, serta tidak pilih kasih. Akan ada auditor terpercaya serta komunikasi yang baik dengan pihak Polri dan kejaksaan jika kami ingin mengungkap kasus yang terkait aturan hukum," jelas Maruarar.
Advertisement
Gandeng Najwa Shihab
Sementara itu, Najwa Shihab berharap Satgas Anti-Mafia sepak bola tetap independen dalam menjalankan tugasnya. Sejak awal, Najwa percaya bahwa sepak bola bukan hanya urusan satu atau dua pihak. Bukan juga hanya PSSI, FIFA, dan klub saja.
"Namun urusan kita semua pecinta bola. Sudah terlalu lama sepak bola di negeri ini digerogoti benalu-benalu yang bernama mafia dan pengaturan skor, sebagai pecinta bola dan jurnalis itu menjadi perhatian saya," kata Najwa.
"Ketika saya menjadi tim bagian dari Erick Thohir, saya bertanya "apakah ini tim independen?" Dan itu diberikan jaminan olehnya atas independensi tim satgas ini. Independensi tim menjadi krusial, dan bila ada keterlibatan oleh PSSI, Erick Thohir menjamin akan rela diri untuk diperiksa," bebernya.