Liputan6.com, Jakarta Para petinggi sejumlah partai politik (parpol) yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju menggelar rapat di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Salah satu yang dibahas adalah terkait program pemenangan untuk calon presiden (capres) Prabowo Subianto dalam ajang Pilpres 2024.
“Lebih ke tingkat teknis, jadi bicarakan 17 program pemenangan Pak Prabowo, jadi ini pematangan saja,” tutur Wakil Ketua Umum (Waketum) PAN Yandri Susanto di lokasi, Rabu (20/9/2023) malam.
Advertisement
Selain itu, lanjutnya, mereka akan saling bertukar isu terkini dan aktual terkait Pilpres 2024. Hanya saja, perihal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto masih menjadi agenda untuk pembahasan pada rapat lainnya.
“Sekarang kita nggak pakai isu per partai, ini isu Koalisi Indonesia Maju,” jelas dia.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan, pertemuan kali ini dalam rangka mengelaborasi konsep awal dari pidato Prabowo Subianto beserta seluruh turunan kebijakannya.
“Yang akan nanti disosialisasikan kepada seluruh jaringan kerja parpol dan relawan agar semua keinginan, rencana, dan kehendak awal dari capres kita bisa ditangkap dan diterima oleh rakyat dan masyarakat Indonesia secara akurat,” ungkap Fahri.
Termasuk juga saat Prabowo Subianto berpidato di UGM bersama capres lainnya yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Kata dia, setiap tema yang disampaikan akan lebih dirinci dan diperkuat landasan teoritis serta datanya.
“Dari tema-tema yang diungkap Prabowo, memang sejak awal kita sudah punya mimpi yang sama. Dari Pak Jokowi misalnya memakai tema Indonesia Emas 2045, Gelora memakai istilah Indonesia super power baru artinya ada mimpi bahwa pada 100 tahun kemerdekaan kita nanti Indonesia sudah sejajar dengan negara negara besar,” katanya.
Mampu Bersaing dengan Negara Maju
Fahri Hamzah optimistis Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara maju di dunia.
"Jadi kekuatan kelima paling tidak, dengan pendapatan perkapita, dengan pertumbuhan ekonomi, dengan kesejahteraan umum masyarakat, kita berada pada rata-rata definisi masyarakat negara maju."
"Misalnya kemarin disebutkan pendapatan per kapitanya sekitar 30 ribu USD, kan sekarang ini baru 4 ribu sampai 5 ribu, jadi dalam 22 tahun ini kita harus merancang melompatnya taraf hidup dan kesejahteraan rakyat Indonesia dan itu yang sedang kita bikin detail," ucap Fahri Hamzah menandaskan.
Advertisement