Wamen BUMN: Pesawat Pelita Air akan Dipindah ke Citilink

Pelita Air akan masuk dalam Garuda Indonesia Group bersading dengan Citilink sebagai anak usaha.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Sep 2023, 20:48 WIB
PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kabar terbaru mengenai merger Pelita Air dan Citilink di bawah Garuda Indonesia Group. Dia menyebut, nantinya ada pengalihan pesawat dan lisensi penerbangan ke Citilink.

Dia menyebut, hingga saat ini belum ada keputusan mengenai skema penggabungan maskapai pelat merah tadi. 

"Jadi gini, Pelita itu nanti license dan pesawatnya yang akan kita pindahkan ke Citilink," kata dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Dengan pengalihan ini, pria yang karib disapa Tiko ini membuka kemungkinan kalau entitas perusahaan kemungkinan tetap terpisah. Tapi, juga nanti Pelita Air akan masuk ke ekosistem Garuda Indonesia Group.

"Jadi sifatnya itu pemindahan pesawat dan license-nya, PT-nya mungkin akan tetap terpisah. Jadi nanti di bawah Garuda ada Garuda, ada Citilink dan Pelita," jelasnya.

Rencana penggabungan maskapai pelat merah ini sebelumnya juga diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, Pelita Air akan masuk dalam Garuda Indonesia Group bersading dengan Citilink sebagai anak usaha.

Erick Thohir mengatakan nantinya pasar premium tetap diambil oleh Garuda Indonesia. Sementara, yang lainnya akan digarap oleh Citilink dan Pelita Air. Proses penggabungan juga, kata dia, masih mengaca pada pembukuan masing-masing entitas.

"Nanti Tergantung sama masing-maing pembukuan dong kan nanti garuda tetap di premium lalu Citilink sama pelita merger," ujar dia saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).


Awal 2024

Pelita Air mendatangkan dua pesawat Airbus A320.

Dia menargetkan proses penggabungan ini akan rampung di akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024 mendatang.

"Tapi kita liat pembukuannya seperti apa perlu proses lah kalau tahun ini ya tahun ini. Kalau enggak ya mungkin awal tahun depan," kata dia.

Diketahui, saat ini Citilink menggarap pasar Low Cost Carrier (LCC), dan Pelita Air menyasar pasar medium. Konsep ini juga yang akan diterapkan ketika Pelita Air ada dalam ekosistem Garuda Indonesia Group.

"Dua maskapai dengan target market yang berbeda," ungkap dia.


Masih Tahap Awal

PT Pelita Air Service (PAS) masuk ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. (Dok Pertamina)

Erick Thohir menyebut, proses penggabungan ini masih dalam tahap awal. Untuk mengejar target rampung di akhir tahun ini atau awal tahun depan, masih diperlukan sejumlah tahapan.

"Baru 30 persen, kan nanti harus dipaparin FGD dulu sama Komisi VI," urainya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengamini rencana Erick Thohir. Dia mengungkap nantinya Pelita Air dan Citilink berada di bawah Garuda Indonesia.

"Jadi satu grup kan Garuda di atas, Citilink dan Pelita di bawah," kata dia.

Infografis Krisis Kepak Sayap Garuda Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya