Liputan6.com, Jakarta Produk kosmetik impor seperti dari China, Jepang, Thailand, Taiwan sampai Korea Selatan semakin marak di pasaran dan saling berlomba-lomba mencuri hati konsumen di sini. Bahkan produk kosmetik China berjenis skincare atau perawatan kulit disebut-sebut mendominasi pasar.
Lantas, adakah pengetatan atau pembatasan produk kosmetik impor dari negara tertentu oleh Badan Pengawas Republik Indonesia (BPOM RI)?
Advertisement
Kepala BPOM RI Penny K. Lukito pada Rabu (20/9/2023)) menanggapi, secara umum Indonesia tidak bisa membatasi atau mem-black list produk tertentu yang akan masuk, termasuk kosmetik. Hal ini berdasar adanya peraturan World Trade Organization (WTO).
"Karena kita kan ada peraturan World Trade Organization (WTO) yang tentunya kita tidak bisa mem-black list negara manapun juga," jelas Penny menjawab pertanyaan Health Liputan6.com saat konferensi pers 'Peluncuran Program INSPIRASI (Intensifikasi Peningkatan Literasi Beauty Enthusiast)' di Hotel Shangri-La Jakarta.
Peran WTO di Perdagangan Global
Menurut undang-undang pendirian WTO, peran WTO dalam perdagangan internasional adalah mendorong arus perdagangan antarnegara melalui pengurangan tarif dan hambatan, serta membatasi perlakuan diskriminasi dalam hubungan perdagangan internasional.
Negara anggota juga diwajibkan untuk memberikan perlakuan sama atas barang-barang impor dan lokal.
Peroleh Data Sains Terkait Produk Kosmetik
Penny K. Lukito menambahkan, dalam produk kosmetik impor, BPOM RI merujuk pada data sains yang diperoleh.
"Yang bisa kita lakukan adalah berbasis pada data yang kita sekarang dapatkan. Jadi data science yang kita dapatkan dari semua produk, walaupun data kita mungkin bisa menunjukkan, banyak sekali produk dari suatu negara yang kualitasnya tidak baik," tambahnya.
Selain itu, target yang diperhatikan BPOM mengacu pada produk kosmetik, bukan suatu negara tertentu.
"Tapi yang kita targetkan adalah si produk tersebut, bukan negaranya. Karena barang kita juga dikirim ke sana. Jadi tidak bisa mem-black list suatu negara," sambung Penny.
Advertisement
Kerja Sama dengan Bea Cukai
Dari aspek preventif terkait produk ilegal, baik itu obat dan kosmetik, BPOM RI bekerja sama dengan Bea Cukai. Utamanya, untuk kedatangan produk impor dan lokal yang akan diekspor ke luar negeri.
"BPOM bekerja sama dengan Bea Cukai, karena mereka yang ada di garda depan. Kami komitmen bersama-sama," Penny K. Lukito melanjutkan.
"Mereka akan informasikan ke kami dan saya kira sudah banyak operasi yang kita lakukan dengan Bea Cukai, baik itu produk Indonesia dibuat di Indonesia secara ilegal yang siap untuk diekspor, padahal ilegal. Nah itu, sempat dihentikan Bea Cukai bersama Badan POM."
Upaya Penegakan Hukum
Dalam penghentian produk lokal ilegal yang siap diekspor ke luar negeri, Bea Cukai dan BPOM RI juga berupaya melakukan penegakan hukum.
"Badan POM dan Bea Cukai juga melakukan penegakan hukum. Pokoknya, produk yang luar masuk ke dalam itu Bea Cukai yang menjadi garda depan dan kita kerja sama juga," terang Penny.
Skincare China Laris Manis
Salah satu produk kosmetik yang tengah viral digandrungi adalah Skintific 5X Ceramide Moisturizer dari China. Produk skincare ini baru muncul akhir 2021 di Indonesia, tapi langsung laris manis karena dinilai dapat 'memperkuat skin barrier.
Dari tren yang ada, penjualan Skintific melesat di TikTok Shop, fitur yang ada di aplikasi TikTok. Di akun resmi Skintificid di TikTok, terlihat produk ini sudah terjual lebih dari 1,1 juta item dengan harga satuan Rp169.000 dan ukuran 30 gram.
Hampir 200.000 komentar juga terlihat di akun ini yang rata-rata mengaku puas dengan produk tersebut. Skintific 5X Ceramide Moisturizer juga masuk urutan pertama di Top Products mousturizer dengan kandungan ceramide dalam 7 hari terakhir atau hingga Selasa (18/7/2023).
Dari 10 produk terlaris, lima produk berasal dari Skintific. Lainnya adalah ELFORMULA CeraHydro, The Originote Hyalucera Moisturizer, Scarlett Whitening 7X Ceramide, dan WHITELAB CERA-MUGA Barrier Mouisturizing Gel.
Kemudian, dari 10 barang terlaris, harga produk Skintific 5X Ceramide Moisturizer jauh lebih mahal ketimbang merek lain, namun penjualannya justru paling laku.
Advertisement