Liputan6.com, Jakarta Alasan mengapa hanya 23% pekerja yang menganggap diri mereka berkembang di tempat kerja adalah karena mereka tidak melakukan pekerjaan yang tepat dan cocok bagi dirinya, menurut psikolog organisasi Andre Martin.
"Ketika Anda berada di pekerjaan yang salah, energi Anda harus dialihkan ke hal-hal lain, seperti menyeimbangkan perilaku atau emosi negatif," ujar penulis "Wrong Fit, Right Fit" kepada CNBC Make It dikutip Liputan6.com, Jumat (21/9/2023).
Advertisement
Memastikan sebuah pekerjaan adalah pekerjaan yang cocok dimulai dari proses wawancara. Martin menemukan bahwa karyawan sering kali melihat tanda bahaya bahkan sebelum mereka mulai bekerja.
"Dalam setiap kasus, ketika seseorang bercerita tentang pengalaman tidak cocok mereka, mereka berkata, "Saya tahu hal tersebut ketika masih tahap wawancara, tetapi saya tidak memperhatikannya," tambahnya.
"Yang terjadi adalah kita termotivasi untuk menginginkan pekerjaan ini. Kita cenderung hanya memperhatikan informasi yang akan meyakinkan pilihan kita untuk bergabung dengan perusahaan tersebut."
Ibaraktan pencarian kerja seperti berkencan, Martin mengatakan bahwa sulit untuk mengetahui apakah Anda dan calon pemberi kerja Anda akan menjadi pasangan yang cocok pada kencan pertama. Namun, ada beberapa pertanyaan yang bisa Anda ajukan untuk mendapatkan lebih dari sekadar kesan pertama yang positif.
"Proses wawancara tidak dirancang agar kita benar-benar mengenal satu sama lain secara mendalam," tambahnya.
"Anda harus menjadi penanya yang ahli, kemampuan jurnalis investigasi terbaik Anda akan muncul saat wawancara kerja."
Menurut Martin, kepuasan kerja muncul ketika harapan Anda terhadap tiga bidang berikut ini selaras dengan apa yang ditawarkan oleh pekerjaan baru.
1. Cara Perusahaan Bekerja
Agar sebuah pekerjaan menjadi cocok, hal pertama yang harus diselaraskan adalah ekspektasi tentang bagaimana pekerjaan dilakukan setiap hari.
Bayangkan jika seseorang yang sangat berbakat dalam membuat deck yang indah di PowerPoint harus menggunakan memo di Amazon, akan terasa seperti "Anda menulis dengan tangan yang tidak dominan," jelas Martin.
Ia menambahkan, "Ini bukan tentang nilai-nilai atau pernyataan yang besar dan aspiratif. Ini adalah tentang bagaimana perusahaan menyusun strategi dan berkolaborasi. Bagaimana mereka mengelola konflik? Bagaimana mereka mengembangkan karyawan dan mensosialisasikan ide? Apa hubungan mereka dengan waktu?"
Mengajukan pertanyaan terbuka tentang bagaimana pekerjaan berjalan dan siapa yang berhasil bisa menjadi cara yang sangat baik untuk mengukur posisi Anda.
Satu hal penting yang harus diketahui selama wawancara adalah profil orang yang berhasil di tempat kerja tersebut. Misalnya, kualitas apa yang mereka miliki, keterampilan apa yang mereka tunjukkan dan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di tempat kerja.
"Mengajukan pertanyaan terbuka tentang bagaimana pekerjaan diselesaikan dan siapa yang berhasil, dapat menjadi cara yang bagus untuk mengukur cocok atau tidaknya calon pekerjaan Anda," tambah Martin.
Advertisement
2. Buat Profil Pemimpin Ideal Anda
Survei Gallup lainnya dari tahun 2020 menemukan bahwa 70% keterlibatan karyawan di perusahaan dipengaruhi oleh manajer. "Inilah sebabnya mengapa Anda perlu memastikan bahwa Anda bekerja untuk pemimpin atau manajer yang ideal," kata Martin.
Dalam bukunya, Martin mendorong para pencari kerja untuk membuat "profil pemimpin ideal" yang menguraikan:
Nilai-nilai, gaya kepemimpinan, pendekatan tim, pendekatan terhadap pengembangan, kepribadian, dan atribut pribadi.
Satu pertanyaan yang dapat Anda ajukan kepada calon manajer Anda dalam wawancara adalah: Apa umpan balik positif yang Anda terima dari tim Anda tentang gaya manajerial Anda?
Anda juga bisa bertanya kepada pewawancara lain tentang calon manajer Anda khususnya, "Bagaimana reputasi tim yang akan saya ikuti?
"Terakhir, saran saya adalah untuk menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan orang tersebut selama wawancara dan sebelum tanggal mulai bekerja," tambah Martin.
"Saya membiasakan diri untuk melakukan beberapa percakapan dengan manajer saya sebelum tanggal mulai bekerja sehingga saya bisa lebih memahami siapa mereka, apa yang mereka hargai, dan bagaimana mereka memimpin."
3. Jangan Terlalu Memusingkan Seluruh Deskripsi Pekerjaan
Deskripsi pekerjaan pada daftar biasanya merupakan daftar dari semua hal yang mungkin bisa Anda lakukan dalam pekerjaan.
Namun menurut Martin, pratinjau pekerjaan yang realistis haruslah tentang dua atau tiga hasil kerja utama untuk enam bulan ke depan.
"Dan kemudian Anda bisa bertanya pada diri sendiri, apakah hasil kerja jangka pendek tersebut selaras dengan kekuatan atau kelebihan saya?"
Dia menambahkan, "Karena jika ya, Anda memiliki jalan yang mudah untuk meraih kesuksesan. Namun jika tidak, maka langsung saja, Anda akan berjuang untuk menunjukkan bahwa Anda kompeten dan itu adalah hal yang sulit untuk dipulihkan."
Menjadi sangat yakin bahwa Anda bisa unggul dalam pekerjaan dalam 90 hari pertama juga merupakan cara yang baik untuk mencegah Anda berganti pekerjaan.
"Setiap kali Anda pindah ke perusahaan baru, Anda harus membangun kembali jaringan Anda. Anda harus mempelajari kembali semua cara kerja, Anda harus membuktikan bahwa Anda kredibel dan mampu," tambah Martin.
"Semua hal tersebut membutuhkan energi yang bisa menjadi proses yang sangat panjang dan sulit bagi orang-orang dan kami meremehkan hal itu."
Advertisement