Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan hadir dalam acara UAE-Indonesia Business Forum 2023, Jakarta, Kamis ini. Dalam forum ini, Menko Luhut menyinggung soal kritikan yang dilontarkan masyarakat Indonesia ke pemerintah.
Ia menjelaskan, profil ekonomi Indonesia merupakan yang terbaik kedua jika dibandingkan dengan anggota G20. Ini menandakan bahwa ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia di tengah banyak tantangan yang ada.
Advertisement
Namun sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik selama ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sudah dipastikan sangat berdampak ke masyarakat.
"Jadi, jika dibandingkan dengan anggota G20, Menteri Suhail (Menteri Energi dan Infrastruktur Uni Emirat Arab), menurut saya kami adalah yang terbaik kedua dalam hal profil ekonomi. Namun sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari, mereka mencoba mengkritik di sana-sini, dan memang benar, kita bukanlah negara yang sempurna, namun kita bergerak ke arah yang benar," kata Luhut Kamis (21/9/2023).
Luhut menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia tumbuh sekitar 5 persen hingga 5,2 persen dan inflasinya pun terbilang cukup rendah.
"Saya pikir kami mampu mengelola 3,6 persen sepanjang tahun dan kami yakin tahun ini juga akan mencapai sekitar 3,6 persen," tuturnya.
Tak hanya itu, Luhut menuturkan utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto sebelum pandemi sekitar 36 persen, setelah pandemi 40 persen, dan pasca pandemi turun menjadi 38 persen.
"Indeks saham juga terlihat bagus dan nilai tukar juga terlihat bagus. Menurut saya itulah profil perekonomian kita," imbuhnya.
Lebih lanjut, Luhut bilang bahwa pada tahun 2038 pendapatan per kapita akan mendekati USD20.000. Ia pun yakin di tahun tersebut PDB Indonesia akan mencapai sekitar USD4 triliun.
"Jadi menurut saya ini tergantung lagi pada pemimpin kita berikutnya, bagaimana dia melanjutkan kemajuan ini," tambahnya.
Sebagai informasi, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyelenggarakan UAE-Indonesia Economic Forum 2023. Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri, pejabat tinggi dan pengusaha dari kedua negara.
Reporter: Siti Ayu Rachma
Sumber: Merdeka.com
Di Forum Ekonomi UEA-Indonesia, Arsjad Rasjid Rayu Pengusaha Arab Investasi di RI
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa dirinya optimistis dengan masa depan kerja sama antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, terutama di bidang ekonomi.
Hal itu disampaikan Arsjad Rasjid dalam sebuah video sambutan acara UAE-Indonesia Economic Forum yang digelar pada Kamis (21/9/2023).
“Saya percaya bahwa Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan UEA atau CEPA akan membuka lebih banyak pintu untuk kita. Kerangka kerjanya ada di sana. Sekarang sudah waktunya untuk bertindak,” ujar Arsjad.
Ia pun mengajak dunia usaha baik di Indonesia maupun Uni Emirat Arab untuk sama-sama mendukung kemitraan antara kedua negara.
“Juga sangat menarik untuk melihat keterlibatan para pemimpin lokal dalam mendorong lebih banyak investasi,” tuturnya.
Sebagai informasi, KADIN Indonesia bersama Kedutaan Besar Uni Emirat Arab menggelar acara diskusi tentang peluang kemitraan investasi kedua negara di Raffles Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Arsjad mengatakan, forum ini membahas kontribusi Indonesia dan UEA terhadap pertumbuhan ekonomi regional di ASEAN.
“Meningkatnya peran Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan global memerlukan lebih banyak dukungan bisnis, terutama dengan mitra di luar kawasan, termasuk UEA. Saya mendukung lebih banyak kesepakatan bisnis yang terbentuk dari forum hari ini,” sambungnya.
“Mari kita ciptakan seruan kemakmuran bersama tidak hanya untuk kita sendiri, tapi untuk masyarakat yang lebih luas di kedua negara,” tambah Arsjad.
Advertisement
Era Baru Kerja Sama Investasi
Adapun Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan Timor Leste Abdullah Salem Aldhaheri mengungkapkan bahwa forum ini diadakan tiga minggu setelah berlakunya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia pada 1 September 2023.
“CEPA ini merupakan langkah maju yang menjanjikan untuk mewujudkan era baru kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara,” tutur Dubes Abdullah.
“CEPA UEA-Indonesia menghapus atau mengurangi tarif terhadap sejumlah besar barang, dan menghilangkan hambatan perdagangan yang tidak perlu,” ungkapnya.
Selain itu, CEPA UEA-Indonesia juga menetapkan jalur investasi pada sektor-sektor prioritas seperti logistik, energi, produksi pangan, fintech, e-commerce, serta perjalanan dan pariwisata.
Dalam hal ini, UEA memberikan banyak potensi dan peluang investasi yang terdiversifikasi. UEA adalah mitra investasi yang dapat diandalkan. Ini adalah pusat global untuk logistik, transportasi, teknologi ramah lingkungan, bisnis, perdagangan, dan pariwisata,” ucapnya.