Liputan6.com, Jakarta Jatuh cinta memang tidak selalu berakhir pada sesuatu yang indah, namun di dunia hewan jatuh cinta dapat menjadi sesuatu yang tragis. Bagi beberapa jenis hewan, jatuh cinta artinya mendekatkan diri pada ajal. Tidak hanya persaingan antar pejantan yang mengancam nyawa, beberapa spesies betina juga memiliki kecenderungan memangsa pasangannya setelah kawin.
Baca Juga
Advertisement
Kecenderungan ini dikenal sebagai kanibalisme seksual. Tujuan para betina memangsa pejantan umumnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi selama proses reproduksi. Meski kanibalisme seksual ini terdengar mengerikan bagi manusia, ini adalah contoh menarik tentang adaptasi hewan dalam berkembang biak di alam liar.
Hal ini menjadi bukti kerasnya kehidupan asmara dan perjuangan para hewan mempertahankan kelangsungan spesiesnya. Berikut kisah cinta mengenaskan 6 hewan yang memangsa pasangannya, dirangkum Liputan6.com dari laman britannica.com, kamis (21/9/2023).
1. Belalang Mantis
Salah satu hewan yang paling terkenal dalam hal kanibalisme seksual adalah belalang mantis. Meskipun tidak semua spesies belalang mantis melakukannya, banyak yang mempraktikkan tindakan mengerikan ini. Belalang mantis betina umumnya jauh lebih besar dan lebih kuat daripada jantannya. Mantis betina mengeluarkan sinyal kimia berupa feromon untuk menarik jantan.
Ketika mulai tertarik dengan betina, mantis jantan berada dalam bahaya. Para betina ini tidak segan-segan untuk memangsa pasangan mereka setelah kawin. Lebih tragisnya lagi, ketika mantis jantan mulai dimangsa oleh betina, saraf di perutnya tetap aktif. Hal ini memungkinkan para mantis untuk tetap melanjutkan proses perkawinan.
2. Laba-laba Black Widow
Laba-laba black widow terkenal akan reputasi mereka sebagai pemakan pasangan. Laba-laba black widow jantan memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil daripada betina. Ketika mereka mendekati betina untuk berkawin, di situlah nyawa mereka terancam.
Betina membuat jaring yang dilapisi dengan feromon mereka, ketika jantan mencoba berhubungan, mereka harus melewati bahaya untuk menempatkan tubuh mereka di antara fang betina. Meskipun kanibalisme seksual ini cukup terkenal, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dalam alam liar, perilaku ini mungkin tidak sering terjadi.
Advertisement
3. Laba-laba Pelompat
Laba-laba pelompat memiliki cara yang cukup unik untuk memilih pasangan. Lba-laba pelompat betina hanya dapat berkawin sekali, sehingga mereka sangat selektif dalam memilih pasangan. Jantan harus mempesona betina dengan gerakan tarian dan menciptakan lagu dengan menghasilkan getaran melalui tanah. Jika betina terkesan, mereka dapat melanjutkan ke perkawinan. Namun, jika tidak, jantan akan menjadi santapan laba-laba pelompat betina.
4. Anaconda Hijau
Anaconda hijau memiliki strategi perkawinan yang unik. Anaconda hijau betina adalah poliandris, yang artinya mereka berkawin dengan banyak jantan. Perkawinan ini terjadi dalam apa yang disebut "breeding ball", yaitu banyak jantan berkumpul di sekitar betina dan bersaing untuk mendapatkan kesempatan berkawin.
Sama seperti hewan yang memiliki kecenderungan kanibalisme seksual lainnya, anaconda hijau jantan juga memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih kecil dari pada betinanya. Kadang lebih dari 10 jantan berkumpul di atas betina dan bersaing satu sama lain untuk menemukan kloaka agar mereka bisa kawin.
Breeding ball dapat berlangsung hingga empat minggu, pada saat itu betina kemungkinan besar sudah kawin dengan banyak jantan. Anaconda betina memiliki masa kehamilan cukup panjang yang membuat pergerakan mereka terbatas. Dengan memangsa pada pejantan yang mengawininya mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk berhasil melahirkan keturunannya.
5. Kalajengking
Kalajengking adalah hewan lain yang juga memiliki kecenderungan memakan pasangan mereka setelah kawin. Berbeda dengan sebagian besar hewan non-mamalia, kalajengking adalah hewan vivipar, yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Ibu kalajengking menginvestasikan banyak waktu dan energi dalam proses melahirkan hingga 100 ekor dalam satu kali persalinan.
Proses melahirkan anak ini memerlukan lebih banyak energi daripada bertelur. Maka dari itu, jantan yang tetap berada di dekat betina setelah kawin kadang-kadang berakhir menjadi santapan untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh betina.
6. Gurita
Selain dikenal karena kecerdasannya, gurita juga memiliki sisi kanibalistik. Gurita jantan memiliki lengan khusus yang digunakan untuk menyuntikkan sperma ke dalam tubuh betina. Setelah perkawinan selesai, gurita betina seringkali memakan jantan untuk menjadi sumber energi bertelur dan melindungi telur-telurnya sampai menetas.
Tak jarang para betina juga mati setelah melahirkan. Sifat kanibal ini tidak berhenti para orang tua gurita saat kawin saja. Anak-anak yang baru saja menetas juga kerap kali saling memangsa untuk bertahan hidup.
Advertisement