Liputan6.com, Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui anak usahanya meraih kredit jumbo dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada 15 September 2023.
Adapun anak usaha yang dimaksud adalah PT Erafone Artha Retailindo (EAR), PT Data Citra Mandiri (DCM) dan PT Teletama Artha Mandiri (TAM). Ketiga anak usaha tersebut telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan Bank Mandiri.
Advertisement
"Tidak ada hubungan afiliasi antara debitur dan agen fasilitas kredit,” tulis Head of Legal & Corporate Secretary Erajaya Swasembada Amelia Allen dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (21/9/2023).
Perjanjian fasilitas kredit yang ditandatangani oleh pihak-pihak yang bertransaksi diatur berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dengan nilai fasilitas setinggi-tingginya sampai dengan Rp 3 triliun untuk fasilitas kredit modal kerja, setinggi-tingginya sampai dengan USD 150 juta untuk fasilitas SBLC dan setinggi-tingginya sampai dengan USD 150 juta untuk fasilitas treasury line.
Jangka waktu fasilitas kredit satu tahun sejak penandatanganan perjanjian fasilitas kredit. Tujuan transaksi kredit ini untuk pembiayaan modal kerja digital para debitur.
Sementara itu, ia mengatakan, penandatanganan perjanjian fasilitas kredit ini tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, atau kelangsungan usaha dari anak perusahaan maupun Perseroan.
Namun, hal tersebut akan menambah kewajiban keuangan anak perusahaan yang sejalan dengan kinerja Perseroan secara grup.
Pada penutupan perdagangan Kamis, 21 September 2023, saham ERAA stagnan di posisi Rp 462 per saham. Saham ERAA dibuka stagnan Rp 462 per saham. Saham ERAA berada di level tertinggi Rp 470 dan terendah Rp 462 per saham. Total frekuensi perdaganan 1.792 kali dengan volume perdagangan 300.158 lot saham. Nilai transaksi Rp 13,9 miliar.
Erajaya Gandeng Perusahaan Malaysia Bikin Usaha Patungan Aksesoris Golf di Indonesia
Sebelumnya, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengumumkan pembentukan usaha patungan atau joint venture (JV). Perusahaan petungan itu dibentuk melalui anak usaha perseroan, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) atau SES bersama dengan MST Golf Group Berhad. (MST Golf) merupakan suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum negara Malaysia.
PT Sinar Eka Selaras merupakan anak perusahaan terkendali dengan kepemilikan secara langsung dengan persentase kepemilikan 79,9998 persen oleh Perseroan. SES telah berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 8 Agustus 2023. SES merupakan Badan Hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum negara Republik Indonesia.
Melansir keterbukaan infromasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/8/2023), perusahaan patungan itu akan diberi nama PT MST Golf Indonesia (MGI) atau nama lain yang sesuai sebagaimana disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
Perusahaan akan menjalankan bisnis peralatan, perlengkapan dan aksesoris golf dan golf apparels di Indonesia. Adapun nilai investasi saat ini sebesar Rp 10 miliar atau setara RM 3,06 juta.
SES akan mengempit 49 persen saham perusahaan atau senilai Rp 4,95 miliar. Sedangkan sisanya sebesar 51 persen atau senilai Rp 5,15 miliar dimiliki oleh MST Golf. Manajemen perseroan beranggapan, dengan dibentuknya perusahaan patungan ini akan memberikan dampak pada bertambahnya lini bisnis yang dimiliki oleh SES dan perseroan.
Advertisement
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) telah mengumumkan laporan keuangan untuk periode enam bulan pertama 2023. Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan positif yang tercermin dari peningkatan penjualan bersih perseroan sebesar 23,5 persen.
Hingga semester I 2023, penjualan mengalami pertumbuhan sebesar 23,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) atau naik dari Rp23,4 triliun pada semester I 2022 menjadi Rp28,9 triliun pada semester I 2023. Marjin laba kotor perusahaan meningkat menjadi 10,7 persen pada semester I 2023.
Laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp458,7miliar pada semester I 2023.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula mengatakan, pihaknya meyakini kondisi sektor ritel di Indonesia pada awal tahun ini tetap memberikan tren yang positif di tengah ketidakpastian akibat perlambatan ekonomi global.
Seiring dengan transisi menuju endemik, kita dapat melihat kembali tumbuhnya penjualan secara signifikan akibat dari peningkatan mobilitas masyarakat.
Pada semester I 2023, Erajaya Swasembada melihat adanya momentum kegiatan terutama pada masa menjelang Lebaran dan memasuki tahun ajaran baru. Pada saat yang sama, Erajaya terus mengembangkan jaringan ritel dengan menambah 323 toko baru pada semester I 2023, sesuai dengan komitmen dalam memperluas bisnis dan jaringan Grup Erajaya.