Petani di Magelang Kian Dekat dan Mudah Akses Alat Pertanian, Ini Alasannya

Menggunakan teknologi untuk mendukung petani dengan memberikan akses mendapatkan pupuk memakai QR Code

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2023, 17:15 WIB
Arto Mart Co Managed with CROWDE di Adikarto, Muntilan, Kabupaten Magelang resmi dibuka pada Kamis (21/9/2023).

Liputan6.com, Magelang - Arto Mart Co Managed with CROWDE di Adikarto, Muntilan, Kabupaten Magelang resmi dibuka pada Kamis (21/9/2023). Toko pertanian berkonsep modern ini dilengkapi gudang yang menyuplai kebutuhan pertanian petani.

Arto Mart Adikarto merupakan toko ketiga setelah Arto Mart Seyegan, Godean, Sleman diluncurkan pada Maret 2023 dan Arto Mart Bejen, Candirejo, Borobudur diluncurkan pada Juni lalu.

Menurut Direktur Utama PT CROWDE Membangun Bangsa, Yohanes Sugihtononugroho, CROWDE adalah perusahaan agrikultur yang membangun ekosistem pertanian yang ramah bagi petani, dengan memberikan bantuan modal berupa Saprodi berkualitas, pendampingan selama masa budidaya oleh tenaga ahli, serta akses pasar dengan harga terbaik.

"Kami berharap Arto Mart menjadi solusi bagi petani-petani sekitar untuk mendapatkan alat produksi pertanian. Kami terus memperluas jaringan agar bisa membantu petani secara lebih luas lagi," ujarnya, dalam keterangan tertulis.

Ia juga berintegrasi menggunakan teknologi untuk mendukung petani dengan memberikan akses mendapatkan pupuk memakai QR Code.

Sementara, Manager Arto Mart Adikarto, Galang Mikana Murti berpendapat Arto Mart Adikarto memiliki keunggulan berupa gudang yang berisi sarana prasarana pertanian untuk suplai toko-toko Arto Mart. Gudang tersebut siap memenuhi kebutuhan pertanian petani di sekitarnya.

"Kami juga menargetkan regenerasi petani muda, karena regenerasi menjadi faktor penting untuk meningkatkan ketahanan sektor pangan, sehingga kami terus bersinergi meningkatkan pertanian warga di Adikarto ini," ucapnya.

Kehadiran Arto Mart Adikarto disambut baik warga sekitar. Kepala Desa Adikarto Mujazin bercerita pada 1970 sampai 1990 an, sebanyak 90 persen warganya adalah petani. Namun, memasuki 2000sampai saat ini, jumlah warga yang bekerja di sektor pertanian hanya tersisa 50 sampai 60 persen.

"Itu pun profesi keterpaksaan, karena hasilnya tidak pasti. Jadi, kami kesulitan mengelola tanah, sehingga harus modernisasi, mesin pertanian harus didatangkan dan negara mendukung itu,” tuturnya.

Ia berharap kehadiran Arto Mart bisa memberi warna baru serta menambah penghasilan dan kesejahteraan petani.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya