BI: Kinerja Kredit Agustus 2023 Tumbuh 9,06 Persen

Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas perbankan, termasuk melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), untuk mendorong kredit/pembiayaan dunia usaha," ujarnya.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Sep 2023, 17:31 WIB
Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja kredit dan pembiayaan perbankan terus meningkat pada seluruh sektor ekonomi. Ilustrasi bank (Sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja kredit dan pembiayaan perbankan terus meningkat pada seluruh sektor ekonomi. Kredit perbankan pada Agustus 2023 tumbuh 9,06 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,54 persen (yoy).

"Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kinerja sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, dan Jasa Sosial," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2023, Kamis (21/9/2023).

Di sisi lain, sejalan dengan pertumbuhan kredit perbankan secara agregat, pembiayaan syariah tumbuh tinggi mencapai 14,52 persen (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM juga membaik mencapai 8,90 persen (yoy), terutama berasal dari segmen mikro.

"Ke depan, Bank Indonesia terus memastikan kecukupan likuiditas perbankan, termasuk melalui kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM), untuk mendorong kredit/pembiayaan dunia usaha," ujarnya.

Di samping itu, Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit/pembiayaan perbankan, terutama pada sektor-sektor yang memiliki daya ungkit pada perekonomian nasional, yaitu sektor-sektor hilirisasi (minerba, pertanian, peternakan, dan perikanan), perumahan (termasuk perumahan rakyat), pariwisata, inklusif (termasuk UMKM dan KUR), ultra mikro (UMi), serta ekonomi hijau.

Lebih lanjut, Perry juga menyampakan ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan tetap terjaga. Permodalan perbankan kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) mencapai 27,44 persen pada Juli 2023.


Risiko Kredit Terkendali

Ilustrasi bank by Freepik.

Risiko kredit terkendali, tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 2,51 persen (bruto) dan 0,80 persen (neto) pada posisi yang sama. Likuiditas perbankan pada Agustus 2023 terjaga, dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6,24 persen (yoy).

Sementara, Rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat tinggi, yakni 26,49 persen pada Agustus 2023, sejalan dengan stance kebijakan likuiditas longgar Bank Indonesia.

 


Bunga Rendah

Menurutnya, perkembangan ini mengakibatkan suku bunga perbankan tetap rendah, dengan suku bunga deposito 1 bulan dan suku bunga kredit pada Agustus 2023 masing-masing sebesar 4,23 persen dan 9,34 persen.

"Hasil stress test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan yang tetap kuat. Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global yang berpotensi mengganggu ketahanan sistem keuangan dan momentum pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya