Khutbah Jumat Singkat Maulid Nabi: Cinta Rasulullah SAW dengan Sholawat

Kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW tak sekadar memperingati hari kelahirannya. Lebih dari itu, seorang muslim dianjurkan untuk melakukan kesunnahan, sebagaimana yang dicontohkan Nabi. Salah satunya adalah melantunkan sholawat sebagai ucapan sehari-hari

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi maulid nabi Muhammad saw. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rabiul Awal telah tiba. Pada bulan ini ada satu momen yang sangat ditunggu umat Islam dengan gembira, Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tiap tahun, umat Islam di seluruh dunia memperingati Maulid Nabi. Momen gembira ini juga melahirkan berbagai tradisi di berbagai daerah di Indonesia. Itu adalah bentuk cinta Rasulullah SAW.

Dalam kesempatan ini, redaksi menyajikan naskah khutbah Jumat mengenai bagaimana melakukan tindakan untuk merepresentasikan kecintaan terhadap Rasulullah.

Kecintaan terhadap Nabi Muhammad SAW tak sekadar memperingati hari kelahirannya. Lebih dari itu, seorang muslim dianjurkan untuk melakukan kesunnahan, sebagaimana yang dicontohkan Nabi.

Salah satunya adalah melantunkan sholawat sebagai ucapan sehari-hari.

Khutbah Jumat ini dinukil dari laman banten.nu.or.id, dengan judul 'Khutbah Jumat: Mahabbah, Cinta Rasulullah', diolah dari Nidaul Ummah, PCNU Bantul, Jogja.

Semoga bermanfaat.


Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُه. خَيْرَ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ. أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَـمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا دَائِمَيْنِ مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن. أَمَّا بَعْدُ فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

Jamaah Shalat Jumat rahimakumullah

Marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah, dengan takwa yang sebenar benarnya, senantiasa menunaikan perintah-Nya serta menjauhi dilarangan-Nya.

Memasuki Rabiul Awal ini, marilah kita mengingat peristiwa penting kelahiran manusia sempurna pilihan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam, yakni Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Mengingat dalam arti mempelajari sejarah perjuangannya dalam mendakwahkan agama Islam, meneladani akhlak dan amal kebaikan-kebaikan perilakunya, dan mengikuti sunah-sunah Rasulullah serta memperbanyak shalawat atasnya. Agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh Rasulillah صلى الله عليه وسلم dan akan mendapatkan syafaatnya di dunia sampai kelak di akhirat.

Ma’asyiral Muslminin rahimakumullah

Bulan ini adalah bulan Rasulullah, Muhammad bin Abdillah. Beliau bukan hanya diutus untuk kalangan bangsa Arab saja, namun seluruh manusia bahkan alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat as-Saba’ 28:

 وَماَ اَرْسَلْنَاكَ إلَّا كافَّةً لِلنّاَسِ بَشِيْراً وَنَذِيْراً وَلكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُوْنَ

’’Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.” (QS. As-Saba[34]: 28).

 Kemuliaan sifat Rasulullah tercermin dalam cara beliau berdakwah. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat. Pengertian rahmat pada diri Rasul adalah ajaran tentang persamaan, persatuan dan kemuliaan umat manusia, hubungan sesama manusia, dan pemeluk agama, dan hubungan antaragama.

 Ma’asyiral Muslminin rahimakumullah

Sepantasnya sebagai umatnya kita semua kaum Muslimin bersyukur atas diutusnya Rasulullah SAW dan senantiasa mencintai beliau dengan kecintaan yang sebenar-benarnya. Cara mengekspresikan kecintaan kita terhadap Rasulullah dengan beberapa hal. Di antaranya dengan memperbanyak shalawat atasnya. Sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an:

 إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِيِّ يَاأيُّهَاالَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْماً 

’’Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)

 Cara lain mencintai Rasulullah adalah dengan meneladani dan mengikuti sunah-sunahnya. Dengan memperbanyak shalawat, mengikuti teladan dan sunah-sunah Rasullah SAW. Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, bahwa Syekh Syibli mendatangi Ibnu Mujahid, secara sepontan Ibnu Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Ibnu Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu.

 لَقَدْ جَآءَكُمْ رَسُوْلٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَحِيْمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللهُ لاإِلهَ اِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ 

Dan membaca shalawat

صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد

 Kemudian Ibnu Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap Syekh Syibli dan ternyata Syekh Syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasullah dalam mimpi Ibn Mujahid.

 Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu bershalawat dan mengikuti sunah Rasulullah sebagai bukti cinta kita. Dan kelak mendapatkan cinta dan syafaat dari Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم, amin ya Rabbal ‘alamin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّه هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 


Khutbah II

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ  ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِه وَأَصْحَابِه وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ

 فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَه يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ

اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ والقُرُوْنَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ . اللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

 عبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبى وَيَنْهى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِه يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Tim Rembulan

Simak Video Pilihan Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya