Abang None Jakarta Tampilkan Janji Soekma, Kisah Perjuangan Melestarikan Gambang Kromong

Pertunjukan yang bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" adalah kelanjutan kisah dari "Soekma Djaja" pada 2013. Setelah satu dekade berlalu, pertunjukan produksi ke-14 dari Teater Abang None Jakarta ini bakal dipentaskan pada 6--8 Oktober 2023 pukul 14.00 dan 19.00 WIB di Gedung Kesenian Jakarta.

oleh Putu Elmira diperbarui 23 Sep 2023, 14:30 WIB
Konferensi pers pertunjukan bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan". (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya memperpanjang napas kesenian budaya Indonesia tiada henti digaungkan berbagai pihak. Begitu pula semangat melestarikan kesenian Betawi, gambang kromong, yang diwujudkan dalam pertunjukan persembahan Teater Abang None Jakarta dan Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pertunjukan yang bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" adalah kelanjutan kisah dari "Soekma Djaja" pada 2013. Setelah satu dekade berlalu, produksi ke-14 dari Teater Abang None Jakarta ini bakal dipentaskan pada 6--8 Oktober 2023 pukul 14.00 dan 19.00 WIB di Gedung Kesenian Jakarta.

"Teater Abang None melestarikan budaya Betawi dengan melibatkan diri secara langsung melalui pementasan seni lewat cerita yang relatable dengan anak muda," kata Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation Billy Gamaliel saat konferensi pers di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Kamis, 21 September 2023.

Billy berharap pertunjukan seni teranyar ini dapat menginspirasi dan memotivasi berbagai pihak, terutama generasi muda. Semangat dalam kisah ini tak lain untuk menyalurkan energi baik untuk melestarikan budaya sendiri.

Produser sekaligus konseptor "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" Maudy Koesnaedi menyebut pertunjukan ini punya makna mendalam baginya secara pribadi. Terbentuknya Teater Abang None Jakarta berawal dari janji soekma atau janji jiwa dirinya di malam final pemilihan Abang None Jakarta 30 tahun lalu, tepatnya 1993, untuk melestarikan dan menyebarkan kebudayaan Betawi ke masyarakat.

"Gambang kromong belum pernah diangkat Teater Abang None. Kenapa temanya janji, karena tema Lia (karakter utama) akan menepati janji melestarikan gambang kromong di situasi yang tidak mudah," kata Maudy.


Poin Menarik di Pertunjukan

Konferensi pers pertunjukan bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan". (Liputan6.com/Putu Elmira)

Sutradara "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" Wawan Sofwan mengatakan ide pertunjukan muncul ketika dirinya bertemu Maudy dan membahas soal pementasan berlatar belakang budaya Betawi. Terlibat dalam pertunjukan ini dikatakan Wawan sebagai kesempatan yang luar biasa baginya.

"Menggarap teater dengan latar belakang tradisi itu membuat saya belajar lagi tentang tradisi tersebut bekerja sama dengan pihak yang concern dengan budaya Betawi," katanya dalam video karena tak dapat hadir dalam konferensi pers karena tengah berada di Australia.

Wawan menerangkan salah satu fungsi teater adalah cermin dari masyarakat dan kehidupan. "Dalam hal ini, Teater Abang None menampilkan sebuah cermin dari masyarakat, yaitu masyarakat Betawi dalam hal ini dan gambang kromong poin yang penting Teater Abang None merespons budaya yang mereka kenal sehari-hari," jelasnya.

Ia turut menyebut bahwa bukan hanya tentang melestarikan gambang kromong, namun kisah pertunjukan ini memotret masa sulit yang harus dilalui anggota kesenian ini di saat pandemi Covid-19.


Sosok Lia, Pemeran Utama Pertunjukan

Konferensi pers pertunjukan bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan". (Liputan6.com/Putu Elmira)

Fitria Aprilia yang memerankan Lia dan Luthfi Adriansyah sebagai Daus adalah dua pemeran utama "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan",yang juga ikut berperan dalam pertunjukan "Soekma Djaja" 10 tahun lalu. Pertunjukan ini juga menghadirkan Vidan Marthensz yang berperan sebagai Boy.

"Lia itu anak Betawi yang lahir dari keluarga Djaja dan salah satu anggota gambang kromong Soekma Djaja. 10 tahun yang lalu dia sering ngamen mengembangkan gambang kromong untuk mentas ikut kakak dan ncang (om)-nya," kata Fitri.

Ia menambahkan, "di 2023, kondisinya setelah pandemi, Babe (ayah) Lia dan kakaknya sudah meninggal, dan Lia jadi satu-satunya harapan dan rasa yang besar menepati janji ke Babe."

Pementasan ini melibatkan lebih dari 70 Abang dan None Jakarta dari berbagai angkatan dan wilayah yang membawakan candaan khas Betawi yang terkesan nyablak namun jujur, membuat pementasan ini menjadi kental akan aroma budaya Betawi. Alunan musik dari gambang kromong dipimpin oleh Iman Firmansyah kian menghidupkan pertunjukan ini.


Kisah Janji Soekma

Konferensi pers pertunjukan bertajuk "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan". (Liputan6.com/Putu Elmira)

Pertunjukan "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" merupakan kelanjutan kisah atau sekuel dari pertunjukan "Soekma Djaja" yang ditampilkan pada 2013 di Gedung Kesenian Jakarta. Menghadirkan lagu tema bertajuk "Selaras" dari Kunto Aji, sekuel dari "Soekma Djaja" ini mengisahkan tentang Lia, generasi termuda di keluarga seniman Soekma Djaja, berjuang memenuhi janji pada almarhum ayah angkatnya, Maman Djaja untuk menghidupkan warisan leluhur Gambang Kromong Soekma Djaja.

Namun, rencana dan strategi yang telah dirancang terhalang situasi berbahaya akibat seorang personel terlibat hutang pinjaman online (pinjol) ilegal. Lia harus memutuskan antara menjaga gambang kromong atau menjualnya demi keselamatan semua orang.

"Dia dari kecil anak Betawi tapi berusaha mengikuti perkembangan zaman, menyesuaikan dengan zaman sekarang. Lia ceritanya sudah lulus kuliah dan mencari teman-teman lamanya dan ncang-ncangnya untuk diajak main bareng," jelas Fitri.

Tiket pertunjukan "Janji Soekma: Langgam Gambang Kehidupan" terbagi atas tiga kelas, yakni VIP Rp515 ribu, Kelas I Rp260 ribu, dan Kelas II Rp155 ribu. Tiket dapat dibeli melalui platform tiket.com.

Infografis jejak seni grafiti di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya