Liputan6.com, Qingdao - Palung Mariana disebut-sebut sebagai palung paling dalam di dunia dan juga dikenal sebagai tempat terdalam di Bumi. Tak heran jika ia menyimpan banyak hal misterius di dalamnya.
Baru-baru ini sejumlah ilmuwan di China mengungkapkan telah menemukan virus misterius baru di dasar Palung Mariana, yang diyakini menjadi virus di lokasi terdalam yang pernah ditemukan.
Advertisement
Virus yang dikenal sebagai vB_HmeY_H4907, ditemukan pada kedalaman sekitar 8.839 meter di dalam Palung Mariana yang memiliki titik terendah sekitar 11.000 meter di dasar Samudera Pasifik.
Virus ini termasuk dalam kategori bakteriofag, yakni sejenis makhluk hidup yang menginfeksi bakteri. Ia menggandakan diri dengan menyalin materi genetiknya setelah berhasil membajak sel milik tubuh inangnya.
"Sepengetahuan kami, ini adalah fag terisolasi terdalam yang diketahui di lautan global," ujar Min Wang, ahli virologi kelautan di Ocean University of China, Qingdao, yang merupakan penulis utama studi ini.
Temuan ini dipublikasikan pada 20 September lalu di jurnal Microbiology Spectrum.
Virus yang baru ditemukan ini menginfeksi bakteri di filum Halomonas. Menariknya, ia melakukannya secara lisogenik. Ini berarti virus akan menyisipkan materi genetiknya ke dalam genom bakteri dan bereplikasi tanpa membunuh bakteri inangnya. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lingkungan yang keras di mana virus dan bakteri tersebut berevolusi, sehingga virus tidak mampu untuk menghancurkan tubuh sang inang.
Virus Berada di Zona Hadal
Bakteri Halomonas dapat ditemukan di seluruh lautan, termasuk di dasar laut Antartika dan sedimen di sekitar ventilasi hidrotermal laut dalam. Dengan melakukan analisis genetik pada vB_HmeY_H4907, para peneliti menyimpulkan bahwa jangkauan virus ini kemungkinan sama luasnya dengan bakteri yang diinfeksinya.
Wilayah terdalam lautan yang menjadi tempat hunian virus ini dikenal sebagai zona hadal. Virus temuan Min Wang dan rekannya ini diketahui menjadi virus ketiga yang menginfeksi bakteri Halomonas yang hidup di zona ini.
Bakteri dan virus yang mendiami kedalaman ini begitu asing bagi manusia, sehingga dilaporkan tidak dapat dikenali oleh sistem kekebalan tubuh manusia.
Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini merencanakan langkah selanjutnya untuk menemukan virus laut dalam yang lebih misterius dan akan menyelidiki interaksi antara virus-virus tersebut dengan inangnya.
Advertisement