Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap PDIP akan menggelar Rakernas IV pada 29 September-1 Oktober 2023.
Tema yang diangkat adalah "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat", dengan Sub Temanya "Pangan sebagai supremasi kepemimpinan negara bagi dunia".
Advertisement
Tema tersebut diambil PDIP karena dianggap krusial di tengah kontestasi pilpres yang hanya berorientasi pada figur capres-cawapres. PDIP ingin memperlihatkan Bakal Capres Ganjar Pranowo dengan narasi menempatkan pangan sebagai hidup matinya negeri.
Pada Rakernas itu akan dihadirkan 4.000 petani yang memberikan penghidupan dengan menyediakan makanan untuk rakyat.
"PDI Perjuangan membangun narasi keberpihakan bagi petani. Petani harus kita tempatkan dalam struktur yang teratas sebagai pusat pengorganisasian kita untuk diperkuat," ujar Hasto saat rapat kerja daerah (Rakerda) DPD PDIP Provinsi Gorontalo pada Jumat (22/9/2023).
PDIP berkomitmen memperkuat petani dengan teknologi terapan dari hulu ke hilir. Dengan teknologi on farm off farm, dengan berbagai sarana produksi termasuk mengatasi berbagai persoalan terkait dengan pupuk.
"Agar ke depan profesi petani tidak dianggap hanya sebagai profesi yang bersentuhan dengan lumpur. PDI Perjuangan menunjukkan komitmen keberpihakan bagi petani," ujar Hasto.
“Ketika saya pamit pada Bu Megawati Soekarnoputri akan datang ke Gorontalo, Beliau menitipkan salam dan menyatakan 'percayalah selama kita bergerak dengan tulus, kita bergerak dengan penuh dedikasi memberikan manfaat yang nyata bagi rakyat, maka rakyat pun pasti akan membalas. Kita menangis dan tertawa bersama rakyat'," tegas Hasto.
Semangat Mencintai Bumi
Dalam Rakerda Gorontalo ini, Hasto menyebarkan semangat mencintai bumi san lingkungan serta gerakan memperkuat kedaulatan pangan dan hidup petani. Semangat itu disampaikan melalui pantun.
"Datang ke Gorontalo maka ikan tuna, duduk di bibir pantai indah mempesona. Kader PDI Perjuangan di sini harus bijaksana, memenangkan Pemilu dengan militan dan semangat bergelora,” kata Hasto.
Pantun kedua Hasto, lebih spesifik menyangkut isu lingkungan hidup. Awalnya, ia mengaku melihat dari pesawat sebelum mendarat di Gorontalo, bagaimana daratannya terasa kering.
Padahal Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah sosok yang mencintai tanaman dan mencintai kehidupan dengan merawat pohon yang menjadi kultur PDI Perjuangan. Maka PDIP menggelorakan Gerakan Merawat Pertiwi dengan kegiatan membersihkan sungai agar bebas dari sampah, serta merawat mata air.
“Maka ini harus menjadi kehidupan kita. Tadi saya dapat cerita bahwa di sini Danau Limboto, juga menunjukkan adanya pendangkalan akibat kekeringan karena di hulunya pohon-pohon ditebang,” urai Hasto.
Maka sebagai kader PDIP yang digelorakan semangat merawat pertiwi, menjaga lingkungan hidup harus menjadi nafas kehidupan. Dan iapun membuat pantun mengenai hal itu.
“Di sini ada Danau Limboto, penuh derita kering dan nampak loyo, tanamlah pohon dengan penuh dedikasi bagi menyulam karawo, Rawatlah Pertiwi di Bumi Gorontalo,” kata Hasto.
Advertisement