Raih Penghargaan Tokoh Kedaulatan, Pengamat Sebut Jadi Nilai Tambah Bakal Capres Prabowo Subianto

Penghargaan dari salah satu media online sebagai 'Tokoh Peneguh Kedaulatan' dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap Prabowo di mata masyarakat menjelang Pilpres 2024 mendatang.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 22 Sep 2023, 20:43 WIB
Prabowo Subianto membawa pantun dalam sambutan deklarasi dukungan Partai Gelora. Pada pantun itu, dia menyebut, jika ada teman baru jangan melipukan teman yang lama. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mendapat penghargaan dari salah satu media online sebagai 'Tokoh Peneguh Kedaulatan'.

Penghargaan itu dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap Prabowo di mata masyarakat menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Pasalnya, Prabowo Subianto yang juga sebagai bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) berpotensi mendapat dampak positif atas penghargaan tersebut.

Gelar Prabowo sebagai Tokoh Peneguh Kedaulatan memperkuat komitmen Prabowo sebagai bakal capres yang berusaha selalu menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Pengamat Politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan, Prabowo semakin dipercaya bisa membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat secara utuh.

Penghargaan tersebut meningkatkan harapan dan kepercayaan publik hanya Prabowo yang kompeten menjaga kedaulatan negara.

"Itu menjadi nilai positif bagi Prabowo dan mampu memberikan modal tambahan sebagai capres," kata Ujang melalui keterangan tertulis, Jumat (22/9/2023).

Menurut dia, sebagai bakal capres segala prestasi dan penghargaan yang diterima Prabowo akan berdampak terhadap elektabilitas dan akseptabilitas di masyarakat.

"Karena Prabowo telah menjadi sosok capres yang sangat diperhatikan oleh masyarakat," kata Ujang.

Adanya penghargaan tersebut membuat publik menilai Prabowo sebagai seorang tokoh yang sangat konkret mengabdikan diri kepada bangsa dan negara demi terjaganya kedaulatan negara.

"Setiap prestasi, setiap penghargaan, apapun bentuknya apalagi ini dari media besar maka ini menjadikan Prabowo sebagai salah satu figur, tokoh yang mendapatkan sambutan positif di mata masyarakat," terang Ujang.

Sehingga, lanjut dia, penghargaan tersebut mampu mendongkrak elektabilitas dan kinerja Prabowo menjadi lebih bagus lagi, baik sebagai Menhan ataupun sebagai capres. Tingkat kepercayaan publik terhadap Prabowo dinilai kemungkinan akan semakin meningkat seiring adanya penghargaan tersebut.

"Dalam konteks itu, penghargaan tersebut tentu mendongkrak kinerja Prabowo agar lebih bagus lagi ke depannya," pungkas Ujang.

 


Survei IPS: Prabowo 40,2%, Ganjar 32,8%, Anies Baswedan 18,4%

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengunggah kebersamaannya dengan Prabowo Subianto di akun instagram miliknya @ganjar_pranowo.

Sebelumnya, Lembaga penelitian Indonesia Polling Stations (IPS) merilis hasil survei terbaru mereka, yang salah satunya memotret elektabilitas tiga tokoh yang akan menjadi bakal calon presiden di Pemilu 2024.

Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati posisi teratas. Dia mengungguli mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Sebanyak 40,2% responden mengaku akan memilih Prabowo, sedangkan yang memilih Ganjar Pranowo sebesar 32,8% dan Anies Baswedan 18,4%, serta sebanyak 8,6% responden masih galau (undecided)," kata Peneliti IPS, Alfin Sugianto dalam rilisnya, Jumat (22/9/2023).

Dia mengungkapkan, Ketika IPS membuat simulasi Pilpres masuk putaran kedua dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar maka selisih elektabilitas Prabowo dengan Ganjar kian melebar.

Pada putaran kedua, mayoritas pendukung Anies mengalihkan dukungannya pada Prabowo, sehingga secara head to head jarak elektabilitas Prabowo dengan Ganjar semakin jauh.

"Sebanyak 52,8% responden mengaku akan memilih Prabowo dan 40,3% memilih Ganjar, lalu 6,9% masih undecided," jelas Alfin.

 


Survei Dilakukan

Prabowo Subianto, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, dan Gibran Rakabuming berbincang-bincang di ruang tunggu bandara sambil menunggu kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana di Bandara Adi Soemarmo, Senin 24 Juli 2023. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Adapun survei IPS dilakukan tanggal 5 sampai dengan 15 September 2023 di 38 provinsi yang ada di seluruh Indonesia. Jumlah sampel survei IPS kali ini sebesar 1.220 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat .

Margin of error +/- 2,8 persen, dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner.

Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung membantu bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto memenangkan pilpres 2024. SBY akan masuk tim pemenangan Prabowo.

"Nah, tentu dalam konteks ini, turun kah Pak SBY? Turun lah. Tapi dalam struktur itu kan enggak mesti harian, misalnya tim pengarah. Pasti masuk? Masuk dong. Kemudian kapan dia turun? Nah, tentu nanti misalnya kampanye nasional, yang besar lah," ungkap Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/9/2023).

 


Prabowo Minta Bantuan SBY dan Demokrat Menangkan Jawa Timur

Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) salam komando dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto usai menggelar pertemuan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (21/12). Pertemuan membahas Pemilu 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Hinca menyatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara khusus meminta kepada SBY dan Partai Demokrat untuk membantunya menggarap Jawa Timur.

Menurut Hinca, Partai Demokrat dipercaya membantu menggarap suara di Jawa Timur karena sebagai wilayah kekuatannya. Selain itu, Jawa Timur merupakan tanah kelahiran SBY. Di luar Jawa juga diminta bantu seperti di Sumatera dan Kalimantan.

"Kami kemarin bicara, diskusi, bagaimana memenangkan Pak Prabowo, juga dengan Pak SBY. Pak Prabowo minta 'bantulah kami di Jawa Timur'," ungkap Hinca.

"Untuk luar Jawa, itu mungkin sesekali saja. Mungkin ya saya lah di Sumatera, teman-teman di Kalimantan. Jadi kalau kau tanya apakah Pak SBY turun? Turun," kata Hinca.

Infografis Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya