Leke, Sandal yang Menjadi Simbol Budaya Pantai Gading

Di Abidjan, musim hujan akan segera berakhir, tetapi orang-orang tidak pernah menyimpan "leke" mereka - sandal plastik yang murah dan kedap air, yang telah menjadi simbol identitas budaya Pantai Gading.

oleh Arny Christika Putri diperbarui 23 Sep 2023, 08:05 WIB
Leke, Sandal Khas Pantai Gading
Di Abidjan, musim hujan akan segera berakhir, tetapi orang-orang tidak pernah menyimpan "leke" mereka - sandal plastik yang murah dan kedap air, yang telah menjadi simbol identitas budaya Pantai Gading.
Seorang pria memakai sepatu Leke di Treichville, Abidjan, Pantai Gading pada 14 September 2023. Di Abidjan, musim hujan akan segera berakhir, tetapi orang-orang tidak pernah menyimpan "leke" mereka - sandal plastik yang murah dan kedap air, yang telah menjadi simbol identitas budaya Pantai Gading. (Sia KAMBOU / AFP)
Leke adalah sepatu sandal yang lahir setelah Perang Dunia II. (Sia KAMBOU / AFP)
Mereka telah dijual di pasar-pasar Pantai Gading "selama 30 atau 40 tahun" dan bahkan kesuksesan sandal jepit di seluruh dunia tidak merampas apa yang telah menjadi simbol identitas Pantai Gading. (Sia KAMBOU / AFP)
Ada berbagai model leke - polos, transparan atau bermotif. Mereka biasanya menggunakan salah satu, atau semua, dari warna-warna nasional yaitu oranye, putih dan hijau. (Sia KAMBOU / AFP)
Beberapa di antaranya memiliki nama pesepakbola terkenal, seperti pemain Prancis kelahiran Pantai Gading, Basile Boli, atau superstar Argentina, Lionel Messi. (Sia KAMBOU / AFP)
Harga alas kaki merupakan faktor utama dalam kesuksesan mereka: dijual dengan harga sekitar 1.000 CFA franc, atau 1,50 euro ($ 1,6 atau sekitar Rp 25 ribu). (Sia KAMBOU / AFP)
Leke termahal yang tersedia di pasaran berharga 2.000 franc. Sepatu ini memiliki sol yang lebih tebal dan kecil kemungkinannya untuk tergelincir. (Sia KAMBOU / AFP)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya