Pengamat: Soal Duet Prabowo-Ganjar, Jokowi yang Paling Senang

Pangi menyebut upaya melebur poros Ganjar bersama poros Prabowo, tujuannya agar tak mendapat lawan tanding yang sebanding dan adanya keyakinan menang satu putaran apabila menyatu dua poros di atas.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Sep 2023, 09:04 WIB
Bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengunggah kebersamaannya dengan Prabowo Subianto di akun instagram miliknya @ganjar_pranowo.

Liputan6.com, Jakarta - irektur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai wacana Prabowo Subianto- Ganjar Pranowo akan disukai Presiden Joko Widodo. Sebab pasangan itu merupakan wakil dari keberlanjutan.

“Wajib harus ada representasi poros perubahan dan poros keberlanjutan, supaya kedua mazhab pemilih ini mereka merasa terakomodir dan terwakili aspirasinya,” kata Pangi dalam keterangannya, Sabtu (23/9/2023).

Pangi menyebut upaya melebur poros Ganjar bersama poros Prabowo, tujuannya agar tak mendapat lawan tanding yang sebanding dan adanya keyakinan menang satu putaran apabila menyatu dua poros di atas.

“Ini saya pikir juga sesuatu yang sudah dikalkulasi, dihitung ulang secara cermat karena ada kekhawatiran pasangan Anies-Cak Imin berpotensi punya kans menang kalau kontestasi pertandingan terjadi dua putaran dengan skema 3 poros,” kata dia.

Melihat Pemilu 2009 ada pengalaman terdapat tiga pasang capres-cawapres, namun pemilu hanya berlangsung satu putaran saja, karena memang pada waktu itu hasil survei menunjukkan perolehan elektabilitas Capres SBY melewati ambang batas 50 persen plus 1 (satu), berbeda kasus dengan pemilu saat ini.

“Sementara hasil survei pemilu per-hari ini, memprediksi belum ada elektabilitas ketiga kontestan capres kita melewati angka tersebut, jangankan melewati angka psikologis kemenangan 50 persen plus satu, 40 persen saja belum ada yang lolos angka psikologis tersebut,” kata dia

Menurut Pangi, yang paling bahagia apabila duet Prabowo-Ganjar terjadi adalah Jokowi.

“Yang paling happy kalau Prabowo dan Ganjar berpasangan atau bersatu adalah presiden Jokowi, saya rasa ini target dan mimpi beliau, peta jalan mengalahkan pasangan Anies-Cak Imin. Pesan simbolik itu sebetulnya sederhana bisa kita maknai yang tersirat dan tersurat ketika presiden Jokowi mengunjungi membajak di sawah didampingi Prabowo dan Ganjar, sawah itu kita anggap gelanggang lapangan pemilu, trend mana yang unggul membajak di sawah maka itu capresnya,” kata dia.

 


Sinyal Duet Prabowo-Ganjar

Selain itu menurut Pangi, wajar ada kekhawatiran upaya untuk mempengaruhi dan mengatur agar pasangan Anies-Cak Imin gagal mendaftar.

“Tentu ini tidak fear bagi pemilih Anies yang menginginkan sebuah perubahan atau anti tesis dari pemilih Jokowi, kalau ingin mengalahkan Anies, kalahkan beliau di ring pemilu bukan berfikir keras bagaimana cara menjegal agar tidak bisa ikut masuk ke ring pemilu untuk ikut berlaga pada pemilu 14 Februari 2024. Elektabilitas Anies per 2 Agustus 2023 kemaren sebesar 26,3 persen, itu artinya angka statistik jumlah suara yang cukup besar,” kata dia

Apalagi, kata Pangi, pasangan Ganjar dan Prabowo belum juga mengumumkan pasangan cawapres. Menurutnya bisa saja itu sinyal bahwa pasangan Prabowo-Ganjar akan melebur.

“Tujuannya agar pemilu dengan dua poros ini solid dan tidak split, itu artinya poros keberlanjutan tidak terbelah dan terpecah suaranya, sementara poros perubahan suaranya solid, ini yang mungkin sedang dipelajari dan dihitung secara matematika politik plus minusnya dan untuk berhati hati agar tak salah dalam melangkah,” pungkasnya.

Infografis Bursa Cawapres Pendamping Ganjar dan Prabowo (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya