Liputan6.com, Jakarta Melarikan diri dari penjara adalah tindakan ilegal, yang memiliki dampak hukum serta konsekuensi yang berat. Bahkan dalam banyak yurisdiksi, selalu ada hukuman tambahan bagi mereka yang berhasil melarikan diri, dan kemudian ditangkap kembali.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini juga yang dilakukan oleh seorang tahanan asal Rusia Kamoljon Kalonov, yang melarikan diri dari penjara di hari pembebasannya. Pria ini sebelumnya telah menghabiskan 22 tahun terakhir di dalam sel penjara, akibat dari serangkaian kejahatan berat yang telah dilakukan.
Mulai dari pembunuhan ganda, pencurian, kepemilikan senjata, amunisi, bahan peledak, dan peralatan peledak. Pembebasannya yang sudah lama dinanti-nantikan justru tak berakhir manis, karena keputusan gegabah yang dilakukannya.
Berita tentang pelariannya ini kemudian muncul melalui saluran Telegram, yang dikenal dengan nama SHOT. Menurut sumber ini, Kamoljon Kalonov seharusnya dibebaskan dari Institut Koreksi (IK) nomor 19, sebuah fasilitas pemasyarakatan, namun tanpa memberi tahu siapa pun pria ini diduga melarikan diri.
Berikut ini kisah narapidana melarikan diri yang Liputan6.com rangkum dari Oddity Central, Sabtu (23/9/2023).
Pria ini Menjalani Masa Hukuman 22 Tahun, Karena Kejahatan Berat
Seorang pria asal Rusia yang telah menghabiskan 22 tahun terakhir dalam penjara akibat kejahatan berat, baru-baru ini melarikan diri pada hari yang seharusnya menjadi hari pembebasannya. Menurut informasi yang disebarkan oleh saluran Telegram bernama SHOT, Kamoljon Kalonov telah menjalani hukuman penjara yang panjang, karena terlibat dalam pembunuhan ganda, pencurian, kepemilikan senjata, amunisi, bahan peledak, dan peralatan peledak.
Seharusnya dibebaskan dari fasilitas penjara IK-19, yang terletak di desa Markova dekat Irkutsk, minggu lalu. Namun, pada pagi hari pembebasannya sekitar pukul 4 pagi, Kalonov tiba-tiba menghilang dari fasilitas tersebut tanpa memberi tahu siapa pun, dan saat ini dia diduga berada dalam pelarian.
Kalonov berasal dari kota Zima di wilayah Irkutsk, dan awalnya dihukum karena terlibat dalam organisasi kejahatan. Setelah dibebaskan dari penjara pada tahun 1997, dia kemudian kembali terlibat dalam kejahatan pada tahun 2001 dan dijatuhi hukuman penjara selama 22 tahun. Penting untuk dicatat bahwa koloni tempat dia menghilang, adalah fasilitas terbuka di mana narapidana dapat bergerak bebas.
Advertisement
Memilih Hari Pembebasan untuk Kabur
"Dalam konteks narapidana yang menjalani hukuman di pemukiman koloni, ketidakhadiran selama tiga hari tidak dianggap sebagai pelarian dari penjara, melainkan sebagai tindakan penghindaran terhadap pembebasan yang dijadwalkan. Namun, jika dia tidak kembali atau tidak ditemukan selama periode tersebut, maka narapidana tersebut dapat dikenakan hukuman tambahan hingga 4 tahun penjara," pernyataan yang dikeluarkan oleh layanan pers, Direktorat Utama Layanan Lembaga Pemasyarakatan Federal Rusia untuk Wilayah Irkutsk.
Setelah menjalani hukuman selama 22 tahun, Kalonov seharusnya dibebaskan bersyarat dan diharapkan akan diarahkan ke kerja paksa. Namun, tampaknya dia telah memilih untuk melarikan diri pada hari yang seharusnya menjadi hari pembebasannya.