Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria berinisial YT ditangkap Satgas Ops Damai Cartenz 2023 dan Satpolair Polres Asmat karena diduga telah menyuplai bahan makanan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya pada Kamis, (21/9/2023).
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, YT sehari-harinya bekerja sebagai motoris speed di Asmat.
Advertisement
"YT simpatisan dari KKB, dan bertugas untuk memasok bahan makanan kepada kelompok bersenjata tersebut," ujar Benny ketika dihubungi, Sabtu, (23/9/2023).
YT ditangkap usai Tim Satgas Damai Cartenz mendapat informasi. Kemudian, petugas melakukan pengintaian terhadap YT.
Pengintaian oleh petugas ini dilakukan saat YT akan pergi ke Bank Papua, untuk mengambil kiriman uang yang dikirim oleh Egianus Kogoya.
"Sebelum berhasil ditangkap oleh petugas, YT telah melakukan penarikan uang sebesar Rp100 juta di Bank Papua Asmat, dan uang tersebut kemudian digunakan untuk pembelian bahan makanan sesuai dengan permintaan Egianus Kogoya," jelasnya.
Saat ini, YT telah diamankan di Polres Asmat dan tengah menjalani pemeriksaan secara intensif. "Rencananya, ia akan segera dipindahkan ke Timika untuk menjalani tahap penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.
Polisi Tangkap 1 Anggota KKB Papua Kelompok Egianus Kogoya
Polisi menangkap satu anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua berinisial ET alias LD alias Altau (27) di area RSUD Nabire pada Selasa, 19 September 2023 lalu. Dia merupakan bagian dari kelompok KKB Ndugama pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyampaikan, ET alias LD alias Altau terlibat dalam sejumlah peristiwa yang tercatat dalam beberapa Laporan Polisi (LP).
“Bahwa dia terlibat dalam beberapa aksi penyerangan,” tutur Faizal kepada wartawan, Kamis (21/9/2023).
Petugas pun turut melakukan penyitaan sejumlah barang bukti dari tangan ET alias LD alias Altau, antara lain satu buah tas selempang hitam biru, satu buah charger ponsel, uang tunai Rp750 ribu, hingga tiga unit ponsel berbeda merek.
“Polres Nabire masih melakukan pemeriksaan secara intensif," jelasnya.
Reporter: Nur Habibie/Merdeka
Advertisement