Liputan6.com, Jakarta - Tren penggunaan kosmetik tak lepas dari peran beauty enthusiast atau kreator konten yang fokus mengulas soal produk kecantikan.
Tak sedikit masyarakat Indonesia yang tertarik mencoba sebuah produk kecantikan setelah menonton ulasan yang dibuat para beauty enthusiast. Sayangnya, beberapa beauty enthusiast masih menyampaikan informasi yang keliru soal produk kosmetik dan kandungannya.
Advertisement
Guna meminimalisasi hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan “Forum Peningkatan Literasi Kosmetik Aman” bagi para beauty enthusiast di Jakarta, pada Rabu, 21 September 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memberikan edukasi kepada 100 orang beauty enthusiast karena mereka dapat memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih dan membeli kosmetik.
“Beauty enthusiast membentuk tren peredaran kosmetik secara online. BPOM perlu menggandeng beauty enthusiast sebagai duta penyebaran informasi dan edukasi kosmetik aman kepada masyarakat” ujar Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (23/9/2023).
Dia menambahkan, informasi kosmetik yang saat ini tersebar telah menjadi perhatian BPOM. Sementara, menyampaikan pengawasan promosi dan iklan kosmetik adalah salah satu tugas BPOM.
Regulasi iklan kosmetik telah diatur pada Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pengawasan Periklanan Kosmetika. Serta Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengawasan Obat dan Makanan yang Diedarkan secara Daring sebagaimana telah diubah dengan Peraturan BPOM Nomor 32 Tahun 2020.
Pelanggaran Iklan Kosmetik Masih Tinggi
Hasil pengawasan BPOM selama tiga tahun terakhir menunjukkan rata-rata pelanggaran iklan kosmetik cukup tinggi, yaitu 22,65 persen.
“Temuan pelanggaran didominasi oleh iklan pada media online yang mencapai 78,75 persen,” ujar Penny.
BPOM juga menemukan beberapa ulasan beauty enthusiast belum sesuai ketentuan yang berlaku. Ini berdampak terhadap menurunnya kepercayaan masyarakat, serta menurunnya daya saing produk kosmetik.
Contohnya, ulasan terkait informasi tidak benar mengenai bahan tabir surya (sunscreen) dan pengujian nilai sun protection factor (SPF) produk tabir surya.
Advertisement
Launching Program INSPIRASI-Kosmetik Aman
Untuk meningkatkan literasi beauty enthusiast, pada kegiatan ini, Penny meluncurkan program INSPIRASI-Kosmetik Aman (Intensifikasi Peningkatan Literasi Beauty Enthusiast).
Program ini adalah bentuk pemberdayaan komunitas beauty enthusiast yang lebih efektif dan akan menjadi program berkelanjutan dengan sinergisme bersama stakeholder.
“Program INSPIRASI-Kosmetik Aman ini dirancang berkelanjutan guna memperluas cakupan beauty enthusiast yang tergabung dan akan dilaksanakan rutin di seluruh Indonesia dengan berbagai program edukasi dan pemberdayaan yang dikemas menarik,” jelas Penny.
Peluncuran Cosmetic Handbook
BPOM juga meluncurkan Cosmetic Handbook. Ini adalah buku saku yang ditujukan untuk para beauty enthusiast yang berisi kiat memilih dan mempromosikan kosmetik di media daring sesuai dengan ketentuan.
Saat ini, Cosmetic Handbook baru diluncurkan dua seri tahap pertama yaitu “Cara Pintar Mempromosikan Kosmetik” dan “Cara Pintar Memilih Kosmetik.”
Kegiatan ini juga dihadiri oleh lima asosiasi dan komunitas yang berkaitan dengan kosmetik. Semua pihak melakukan penandatanganan komitmen untuk memberikan informasi yang mencerdaskan masyarakat dan dukungan terhadap pengawalan peredaran kosmetik di media daring.
Asosiasi dan komunitas tersebut merupakan komunitas make up artist, beauty influencer, Asosiasi Influencer Indonesia, Asosiasi Content Creator Indonesia, dan Asosiasi Agency Live Streamer.
Advertisement