28 Perusahaan Proses Pencatatan Saham di BEI, Mayoritas Skala Menengah

Hingga 22 September 2023, ada 66 perusahaan tercatat yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Total dana dihimpun Rp 49,4 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Sep 2023, 09:53 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 28 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham di BEI hingga kini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 28 perusahaan masuk dalam pipeline pencatatan saham di BEI hingga kini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menuturkan, 66 perusahaan sudah mencatatkan saham di BEI hingga 22 September 2023. Nilainya mencapai Rp 49,4 triliun.

Sedangkan dari 28 perusahaan yang masuk pipeline pencatatan saham, 26 calon perusahaan tercatat akan mencatatkan saham di Bursa pada kuartal IV 2023. Dari catatan BEI, selama tiga tahun terakhir, secara rata-rata terdapat 21,6 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa pada kuartal IV dibandingkan dengan keseluruhan Perusahaan Tercatat baru pada tahun tersebut.

"Hal ini menunjukkan secara historis minat IPO pada kuartal IV signifikan,” kata dia kepada wartawan, Sabtu (23/9/2023).

Berdasarkan data BEI, dari 28 calon perusahaan tercatat, mayoritas perusahaan aset skala menengah sebanyak 18 perusahaan. Perusahaan aset skala menengah ini memiliki aset Rp 50 miliar-Rp 250 miliar.

Selanjutnya 8 perusahaan aset skala besar masuk pipeline. Adapun perusahaan aset skala besar memiliki aset di atas Rp 250 miliar. Lalu dua aset perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp 50 miliar.

Berikut rincian sektornya:

  • 4 perusahaan dari sektor basic materials
  • 3 perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 5 perusahaan dari sektor consumer non-cylicals
  • 4 perusahaan dari sektor energi
  • 1 perusahaan dari sektor healthcare
  • 2 perusahaan dari sektor industri
  • 3 perusahaan dari sektor infrastruktur
  • 1 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 4 perusahaan dari sektor teknologi
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Tips Pilih Saham IPO, Apa Saja?

Beralih ke bursa asing, bursa saham Asia dominan lesu. Sedangkan bursa saham Eropa semuanya melemah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Lantas, bagaimana tips memilih saham IPO? 

Terkait hal tersebut, Founder Ngertisaham Frisca Devi Choirina menuturkan, terdapat beberapa langkah yang bisa dicermati investor sebelum memutuskan melakukan trading atau investasi pada saham IPO. 

Adapun yang perlu dicermati oleh investor terkait saham IPO adalah profil perusahaan, tujuan IPO dan penggunaan dananya, rincian model bisnis dan potensi risiko usahanya, informasi pemegang saham (shareholders) dan prospektus (analisa laporan kinerja keuangan). 

"Yang perlu kita highlight juga tujuan IPO dan penggunaan dana untuk apa, namanya perusahaan mereka IPO butuh dana segar tali kita harus tahu ini mau dipakai untuk apa saja,” kata Frisca dalam webinar peluncuran publikasi statistik IDX New Listing Information, Rabu (20/9/2023).

Menurut ia, investor perlu waspada jika emiten yang baru IPO ini menggunakan sebagian besar dana segar tersebut untuk membayar utang. Namun, apabila utang digunakan untuk melakukan ekspansi bisa jadi ada potensi kenaikan pendapatan bagi perusahaan tersebut. 

"Dalam perjalanannya, tidak semua saham IPO selalu menjanjikan keuntungan dalam jangka panjang,” kata dia.

Dengan demikian, ia menegaskan, agar para investor ini rajin melakukan evaluasi kinerja emiten secara berkala untuk bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi. Sehingga, para investor tidak asal memilih saham untuk investasi. 

Sebagaimana diketahui, sampai dengan 15 September 2023, terdapat 66 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 66 emiten itu mencapai Rp 49,4 triliun. 

 


Catatan OJK: 59 Perusahaan Siap Debut di Bursa, Incar Dana Rp 12,47 triliun

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati penghimpunan dana di pasar modal terus melanjutkan kenaikan. Hingga 31 Agustus 2023, total penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp 172,38 triliun dari berbagai instrumen.

Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan masih terdapat 94 rencana penawaran umum dalam pipeline OJK.

"Di pipeline masih terdapat 94 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp 43,43 triliun," terang Inarno dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDK Bulanan Agustus 2023, Selasa (5/9/2023).

Jika dirinci, terdapat 59 perusahaan dalam pipeline IPO dengan dana dibidik sekitar Rp 12,47 triliun. 9 perusahaan bakal gelar PUT dengan senilai Rp 4,99 triliun, 9 perusahaan terbitkan EBUS senilai Rp 12,51 triliun, dan 17 perusahaan untuk PUB EBUS senilai Rp 13,46 triliun.

Minat penghimpunan dana di pasar modal sejalan dengan kondisi pasar saham yang dinilai masih resilien hingga akhir Agustus 2023. Per 31 Agustus 2023, indeks harga saham gabungan (IHSG) sampai dengan 31 Agustus 2023 menguat sebesar 0,32 persen mtd ke level 6.953,26 dibandingkan Juli 2023 yaitu sebesar 6.931,36, Non-resident mencatatkan outflow sebesar Rp 20,10 triliun mtd, utamanya akibat transaksi crossing per Juli 2023 inflow Rp 2,72 triliun mtd.

Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terbesar itu pada Agustus 2023 dicatatkan oleh saham di sektor barang baku dan infrastruktur

"Secara year to date, IHSG menguat sebesar 1,50 persen dengan non-residen membukukan net sell Rp 1,18 triliun, dibandingkan Juli 2023 itu masih net buy sebesar 18,92 triliun ytd," beber Inarno.

Adapun dari sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham pada Agustus 2023 itu menjadi 11,20 triliun mtd, dan juga Rp 10,38 triliun ytd. Dibandingkan Juli sebesar Rp 9,66 triliun mtd atau Rp 10,24 triliun ytd.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya