Piknik Hijau Hijau Uni Eropa Dimeriahkan Mocca dan Kunto Aji Hingga Kuliner Ramah Lingkungan

Puncak dari rangkaian acara program Pekan Diplomasi Hijau Uni Eropa adalah "Piknik Hijau Hijau”. Acara ini dirancang dengan beragam sesi yang mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup berkelanjutan dengan cara yang menghibur dan informatif.

oleh Therresia Maria Magdalena Morais diperbarui 24 Sep 2023, 21:33 WIB
Sujiro Seam, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, memberikan sambutannya di acara “Piknik Hijau Hijau.” (Liputan6/Therresia Maria Magdalena Morais)

Liputan6.com, Jakarta - European Union Green Diplomacy Weeks atau Pekan Diplomasi Hijau Uni Eropa adalah kampanye global tahunan yang dirancang untuk mendorong kerja sama internasional dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

Diluncurkan oleh Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, kampanye ini bertujuan untuk menginspirasi tindakan konkret yang dapat menghambat efek dari perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan, seperti yang disampaikan oleh Sujiro Seam, Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN, dalam sambutannya di acara "Piknik Hijau Hijau".

"Pekan Diplomasi Hijau Uni Eropa adalah bentuk komitmen Uni Eropa terhadap perubahan iklim," ujarnya.

Sujiro Seam turut mengungkapkan bahwa perubahan iklim merupakan tantangan global, "Eropa menyadari bahwa ini adalah tantangan global. Kita telah memiliki ambisi yang besar yaitu dengan mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, sebagai tujuan dari rencana aksi European Green Deal.”

Puncak dari rangkaian acara program Pekan Diplomasi Hijau adalah "Piknik Hijau Hijau," yang dilaksanakan pada tanggal 23 September 2023. Acara ini dirancang dengan beragam sesi yang mengedukasi pengunjung tentang gaya hidup berkelanjutan dengan cara yang menghibur dan informatif.

Sesi-sesi yang ditawarkan dalam acara ini sangat beragam. Ada sesi mindfulness yang mengajarkan teknik-teknik relaksasi untuk menghubungkan diri dengan alam secara lebih mendalam. Talkshow dihadirkan untuk memfasilitasi diskusi dan berbagi pengetahuan tentang berbagai inisiatif ramah lingkungan.

Workshop interaktif memberikan pengalaman langsung dalam mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan. Tak ketinggalan, ada juga parade anak-anak yang mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan, serta fashion show khusus dari busana daur ulang yang memukau.

Terdapat juga pemutaran film yang mengangkat isu-isu lingkungan dan dampak dari perubahan iklim, memberikan wawasan mendalam kepada para peserta.

Tidak hanya itu, panggung hiburan musik juga menjadi bagian tak terpisahkan dari "Piknik Hijau Hijau". Para musisi ternama seperti Mocca dan Kunto Aji menyuguhkan penampilan unik yang memadukan seni dengan pesan lingkungan.


Menuju Gaya Hidup Berkelanjutan

Suasana "Piknik Hijau Hijau" di Hutan Kota GBK, Jakarta. (Liputan6/Therresia Maria Magdalena Morais)

Selain memanjakan indera pendengaran dan penglihatan, acara ini juga memanjakan selera makan pengunjung dengan berbagai hidangan dan kuliner ramah lingkungan. Mulai dari makanan organik hingga alternatif vegan yang menggugah selera, tersedia beragam pilihan yang mengajak untuk merasakan kelezatan tanpa meninggalkan jejak karbon besar.

Pantauan Liputan6.com di lokasi Piknik Hijau Hijau, para pengunjung juga berkesempatan untuk mengunjungi stan-stan dari negara-negara anggota Uni Eropa. Setiap stan memamerkan inovasi-inovasi terbaru dalam upaya menjaga lingkungan.

Selain itu, para pengunjung juga terlihat dapat berpartisipasi dalam berbagai permainan atau menjawab pertanyaan untuk mendapatkan souvenir khusus dari stan tersebut, mengingatkan mereka akan komitmen bersama dalam menghadapi perubahan iklim.

Tak hanya melibatkan negara-negara anggota Uni Eropa, Piknik Hijau Hijau juga menjadi panggung bagi mitra-mitra lokal yang berperan aktif dalam mendorong gaya hidup berkelanjutan. Organisasi seperti Hutan Itu Indonesia, Masyarakat Energi Terbarukan, dan Kehati turut berpartisipasi dalam membagikan gerakan dan inisiatif mereka untuk membawa dampak positif bagi lingkungan.

Dengan keberagaman sesi dan partisipan, acara ini membawa pesan penting tentang pentingnya bersatu untuk melindungi Bumi. Melalui inovasi, edukasi, dan kolaborasi, kampanye ini menjadi momentum penting dalam mempromosikan perubahan menuju gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.

 


Piknik Hijau Hijau, Ajakan untuk Masyarakat Terlibat Lestarikan Lingkungan

Potret workshop untuk para ibu oleh BBBC atau Buibu Baca Buku Book Club pada hari Sabtu, 23 September 2023, di Piknik Hijau-Hijau. (Liputan6/Erina Putri)

Piknik Hijau Hijau ini adalah festival ramah keluarga mengusung tema 'Lebih Hijau Lebih Setara' yang bertujuan untuk menyoroti upaya kolaboratif antara Uni Eropa dan negara-negara anggotanya serta Indonesia, dalam melakukan transisi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dengan didukung oleh energi yang lebih ramah lingkungan sambil memastikan kemajuan yang inklusif.

Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menyelenggarakan 'Piknik Hijau Hijau' sebagai acara utama EU Green Diplomacy Weeks 2023.

Piknik Hijau Hijau merupakan ajakan kepada masyarakat untuk terlibat, belajar, dan bertindak demi kelestarian lingkungan. Pengunjung dilibatkan dalam serangkaian lokakarya interaktif, diskusi, film, dan musik yang menggarisbawahi pentingnya lingkungan dalam mempertahankan kehidupan dan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melindungi kelestariannya.

12 Duta Besar Negara Anggota Uni Eropa menandai komitmen mereka terhadap masa depan yang lebih hijau dengan menaiki MRT ke lokasi acara. Perjalanan simbolis ini diakhiri dengan mengendarai sepeda listrik yang unik bersama Direktur Konstruksi MRT, Ibu Weni Maiulina, sebagai bentuk komitmen kolektif terhadap transisi energi dan transportasi publik untuk mendukung kota yang berkelanjutan.

Sebagai bagian utama dari Piknik Hijau Hijau, 10 kedutaan negara anggota UE juga menampilkan inisiatif dan inovasi ramah lingkungan mereka, termasuk pertanian berkelanjutan, pengelolaan limbah, proyek energi ramah lingkungan, dan peluang beasiswa dalam topik isu keberlanjutan. Selain itu juga, ada pula kontribusi dari mitra lokal, seperti Kehati, Hutan Itu Indonesia, dan Masyarakat Energi Terbarukan. Sementara itu, Waste4Change memastikan acara tersebut tetap netral sampah dan tidak diperbolehkan menggunakan plastik sekali pakai selama acara berlangsung.

Ada beragam kegiatan bagi semua usia di Piknik Hijau Hijau, ada anak-anak yang menjelajahi alam bersama Sekolah Murid Merdeka, hingga orang dewasa yang menemukan hiburan melalui sesi mindfulness bersama Hutan Itu Indonesia dan Setali. Tidak ketinggalan booth produk berkelanjutan, pemutaran film Seme7ta, dan sesi berbagi buku dengan Bbbbookclub yang semakin memperkaya pengalaman.

"Aksi lingkungan dapat dilakukan oleh semua orang. Itulah sebabnya, Piknik Hijau Hijau dirancang untuk keluarga, agar dapat diakses semaksimal mungkin dan menciptakan kenangan abadi tentang pentingnya bekerja sama demi kelangsungan manusia, bumi, dan kesejahteraannya. Bersama-sama, kita sebagai UE dan Indonesia menanam benih keberlanjutan – yang masing-masing merupakan bentuk janji bagi bumi kita dan generasi mendatang," ujar Henriette Faergemann, First Counsellor for the Environment, Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia.

Sebelum Piknik Hijau Hijau, Uni Eropa mendukung 'lokakarya aksi iklim pemuda I-ACT' yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Italia, IRENA, Youth4Energy Asia Tenggara, serta mendukung komunitas dalam kegiatan bersih-bersih pada World Clean Up Day (WCD) sebagai bagian dari serangkaian inisiatif ramah lingkungan, public event, dan dialog.

Pada bulan Oktober 2023, Delegasi Uni Eropa juga akan menyelenggarakan Climate Dialogue Roadshows dan Green Conference di berbagai kota di Indonesia.

 

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya