Hari Ozon Sedunia, KLHK Imbau Kurangi Penggunaan AC untuk Cegah Pemanasan Global

KLHK mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pendingin ruangan (AC) sebagai bentuk pencegahan kerusakan ozon yang bisa memicu potensii pemanasan global. Hal itu disampaikan di acara puncak Hari Ozon Sedunia di Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 24 Sep 2023, 13:13 WIB
Hari Ozon Sedunia (Dok.Liputan6.com/Winda Syifa Sahira)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Ozon Sedunia atau World Ozone Day yang jatuh pada 16 September 2023 mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pendingin ruangan (AC) sebagai bentuk pencegahan kerusakan ozon. Hal tersebut disampaikan oleh Yulia Suryati, S.Si., M.Sc. sebagai Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) di acara Puncak Hari Ozon Sedunia, yang diselenggarakan di Thamrin 10, Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023).

Ia menyebutkan bahwa AC mengeluarkan senyawa HFC yang merupakan salah satu BPO (Bahan Perusak Ozon). "Jadi HFC yang salah satunya senyawa bahan kimia yang memang akan dapat merusak ozon," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan bahan tersebut harus dikurangi dan bahkan dihapuskan. Ia juga mengimbau agar tidak ada lagi AC dan refrigerant yang menggunakan bahan tersebut.

Lebih lanjut, Yulia Suryati menjelaskan bahwa HFC memiliki Global Warming Potential (Potensi Pemanasan Global) yang tinggi dan akan mempercepat perubahan iklim.  "HFC itu punya Global Warming Potential yang tinggi sehingga bisa memanaskan atau memiliki efek Global Warming Potential atau potensi pemanasan global dimana perubahan iklim jadi semakin cepat terjadi," terangnya.

Menurut Yulia, di tahun ini ia akan memulai untuk menghubungkan perlindungan lapisan ozon dengan perubahan iklim sejak diberlakukan Amandemen Kigali yang mengatur pengurangan konsumsi HFC.

"Kita mulai menghubungkan perlindungan lapisan ozon dengan perubahan iklim adalah karena ada Amandemen Kigali, di mana Amandemen Kigali itu mengatur konsumsi atau mengatur pengurangan HFC khususnya yang punya potensi pemanasan global," tambahnya. 

Yulia juga menjelaskan bahwa tahun ini tema untuk perlindungan ozon adalah Fixing The Ozon Layer dan Reducing Climate Change. Sedangkan untuk mengurangi efek GRK (Gas Rumah Kaca), hal yang paling mudah dilakukan adalah menggunakan sepeda jika jarak tujuan tidak terlalu jauh, mematikan lampu saat tidak digunakan, dan tidak membiarkan pintu kulkas terbuka terlalu lama.

 


Amandemen Kigali

Peserta Acara Hari Ozon Sedunia (Liputan6.com/ Winda Syifa Sahira)

Dalam kesempatan yang sama, Novia Widyaningtyas, S.Hut., M.Sc., selaku Staf Ahli Menteri Bidang Industri dan Perdagangan Internasional KLHK juga menjelaskan bahwa setelah ratifikasi Amandemen Kigali sudah mulai dikaitkan antara penurunan lapisan ozon dan penurunan emisi.

"Setelah kita meratifikasi dari amandemen (Kigali), itu sudah mulai dikaitkan, ada relationship-nya antara penurunan lapisan ozon dan penurunan emisi," jelasnya.

Ia juga menjelaskan bahwa walaupun belum bisa terlepas dari penggunaan alat yang mengeluarkan HFC, harapannya penggunaan dapat berkurang secara bertahap.

"Kita tetap belum bisa lepas, tapi pelan-pelan bertahap dikurangi HFC-nya, kenapa? karena kalau kita enggak kurangi kita mungkin bisa dapat satu benefit untuk penggunaan itu, tapi disisi lain, nanti emisinya nambah," ujarnya.

Novia juga mengimbau agar masyarakat dapat menggunakan BPO dengan bijak. Salah satu contohnya adalah penggunaan AC yang tidak lagi menggunakan BPO. Selain itu, ia menyarankan untuk menggunakan teknisi AC yang bersertifikat dan memang paham terhadap hal tersebut. 

"Karena kalau teknisinya enggak paham mas, itu yang namanya bahan yang kalau bahasa umumnya freon itu bisa lepas, nah itu yang bikin lubangnya makin (besar)," jelasnya.

Lebih lanjut, Novia juga berharap para pengguna AC, produsen, dan teknisi dapat mewujudkan penurunan BPO untuk melindungi ozon. "Antara pengguna AC, Produsen AC, Teknisinya itu saling bahu membahu untuk melindungi lapisan ozon," tambahnya.


Pelindo Menanam Pohon Untuk Lindungi Ozon

Memperingati Hari Ozon Internasional, PT PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melakukan aksi penanaman pohon secara serentak di wilayah operasi kerja Pelindo. Secara keseluruhan, terdapat 20.000 bibit pohon berbagai jenis yang ditanam.

Selain menurunkan penggunaan AC untuk melindungi ozon, cara lainnya adalah dengan menanam pohon. Dilansir dari kanal Jateng Liputan6.com, 16 September 2023, dalam rangka memperingati Hari Ozon Internasional, PT PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melakukan aksi penanaman pohon secara serentak di wilayah operasi kerja Pelindo. Secara keseluruhan, terdapat 20.000 bibit pohon berbagai jenis yang ditanam.

Hari Ozon Internasional diperingati sebagai respon keresahan global atas fenomena penipisan lapisan ozon. Fenomena ini mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Hari Ozon Sedunia untuk membangun mekanisme kerjasama global, dalam rangka mengatasi tantangan iklim dan melindungi kehidupan bumi untuk generasi mendatang.

“Pelindo secara konsisten melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan paradigma program yang mengacu pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Setiap pelaksanaan program harus memberikan dampak positif yang dapat diukur,” ujar Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Sabtu, 16 September 2023 dalam keterangannya.

Dalam pelaksanaannya, Pelindo tidak dapat berjalan sendirian. Oleh karena itu, dibutuhkan keterlibatan institusi atau organisasi lain melalui kolaborasi bersama seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya di pelabuhan.


Tanam Mangrove untuk Mengurangi Polusi Udara

Pamflet Hari Ozon Sedunia 2018 di sekitar kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (16/9). Acara ini bagian dari peringatan Hari Ozon Sedunia 2018 dengan tema Keep Cool and Carry on! The Montreal Protocol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pada tahun ini Pelindo juga sedang melaksanakan rehabilitasi 222 hektare mangrove. Upaya ini dilakukan sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati, serta mengedukasi publik terkait pentingnya ekosistem pesisir bagi Indonesia dan bagian dari dukungan Program Rehabilitasi Mangrove Nasional. 

“Pelindo akan terus mendukung inisiatif-inisiatif yang berfokus pada konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman menyambut baik pelaksanaan penanaman pohon yang dilakukan Pelindo. Menurutnya, hal ini sangat membantu upaya pengurangan polusi di Jakarta yang tengah diupayakan pemerintah.

“Pengurangan polusi udara menjadi tanggung jawab kita semua. Gerakan penanaman pohon seperti yang dilakukan Pelindo tentunya sangat membantu menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan hijau,” kata Wawan.

Selain menanam pohon, upaya perlindungan lapisan ozon juga dilakukan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dilansir dari kanal Bisnis, Liputan6.com, Minggu (24/9/2023) perusahaan tersebut mengawal upaya pelestarian ozon dengan mengoptimalkan pengoperasian fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Narogong, Jawa Barat, yang juga merupakan fasilitas pemusnah bahan perusak ozon pertama di Asia Tenggara.

 

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya