Liputan6.com, Jakarta - PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI), emiten penyedia jasa menara telekomunikasi, jasa penyewaan jaringan fiber optic dan layanan internet menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan I Tahap II Tahun 2023.
Bali Towerindo Sentra menawarkan sukuk Rp 425 miliar. Sukuk ijarah ini bagian dari penawaran umum berkelanjutan sukuk ijarah berkelanjutan I Bali Towerindo Sentra dengan target dana yang dihimpun Rp 2 triliun. Sebelumnya Bali Towerindo Sentra telah menerbitkan sukuk ijarah tahap I Tahun 2022 Rp 221 miliar.
Advertisement
Adapun sukuk ijarah ini diterbitkan tanpa warkat yang ditawarkan dengan nilai 100 persen dari jumlah sisa imbalan ijarah dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 32,51 miliar per tahun. Atau Rp 76,50 juta setiap kelipatan Rp 1 miliar per tahun dari jumlah sisa imbalan ijarah. Sukuk ijarah yang ditawarkan berjangka waktu 370 hari kalender sejak tanggal emisi.
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap triwulan, dengan cicilan imbalan ijarah pertama akan dibayarkan pada 11 Januari 2024, sedangkan cicilan imbalan ijarah terakhir sekaligus tanggal pembayaran kembali sisa imbalan ijarah akan dibayarkan pada 21 Oktober 2024.
Perseroan akan memakai dana hasil penerbitan sukuk ijarah setelah dikurangi biaya emisi seluruhnya antara lain untuk refinancing sekitar 47,49 persen. Selanjutnya untuk kebutuhan belanja modal perseroan sekitar 36,76 persen.
"Sisa selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Modal kerja yang dimaksud untuk modal kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan operasional perseroan sehari-hari,” demikian dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 24 September 2023.
Sukuk ijarah ini tidak dijamin dengan suatu jaminan khusus serta tidak dijamin oleh pihak manapun, tetapi dijamin dengan seluruh harta perseroan, baik barang bergerak dan barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
Jadwal Penawaran
Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia yakni A-(sy) atau single A minus syariah. Yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi sukuk ijarah antara lain PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas. Sedangkan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk sebagai wali amanat.
Jadwal:
- Tanggal efektif pada 9 Desember 2022
- Masa penawaran umum pada 4-5 Oktober 2022
- Tanggal penjatahan pada 9 Oktober 2023
- Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 11 Oktober 2023
- Tanggal distribusi sukuk ijarah secara elektronik pada 11 Oktober 2023
- Tanggal pencatatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Oktober 2023
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 22 September 2023, saham BALI naik 0,63 persen ke posisi Rp 795 per saham. Saham BALI dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 800 per saham. Saham BALI berada di level tertinggi Rp 800 dan terendah Rp 790 per saham. Total frekuensi perdagangan 12 kali dengan volume perdagangan 3.068 lot saham. Nilai transaksi Rp 243,9 juta.
Advertisement
Ekspansi Perseroan
Sebelumnya diberitakan, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) bakal kembangkan usaha data center atau pusat data dan CCTV.
Mangutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (5/1/2023), Bali Towerindo Sentra merupakan penyedia infrastruktur telekomunikasi yang menyewakan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik.
BACA JUGA:Anak Usaha Indika Energy Raih Pinjaman USD 50 Juta dari Bank DBS Sejak 2018, untuk menunjang kegiatan usahanya, BALI juga menyediakan layanan CCTV dan ruang server di data center (pusat data) sebagai nilai tambah layanan (value added services).
Adapun pusat data yang digunakan awalnya adalah sebuah NOC (Network Operating Center) bagi kegiatan operasional usaha penyewaan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik. Pemasangan CCTV pun selalu dilakukan di atas menara telekomunikasi dan jaringan yang sudah terbangun.
"Saat ini, Perseroan bermaksud mengembangkan usaha pusat data dan CCTV tersebut. Adapun yang menjadi pertimbangan utama adalah untuk mengoptimalkan utilisasi atas jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, dan pusat data yang telah terbangun," tulis Manajemen Perseroan, dikutip Kamis (5/1/2023).
Selain itu, pusat data milik emiten berkode BALI saat ini masih memliki kapasitas lebih yang dapat ditawarkan ke pelanggan. Demikian juga halnya dengan menara telekomunikasi dan jaringan fiber optik terbangun saat ini masih dapat menampung lebih banyak CCTV untuk disewakan ke pelanggan.
Kemudian, kebutuhan pelanggan untuk layanan CCTV dan ruang server di pusat data masih akan terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi sehingga prospek usahanya masih sangat baik.