Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengatakan, payung hukum menjadi tolak ukur roda pemerintahan dalam pelbagai bidang. Tidak terkecuali, bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara pada diskusi bertema 'Peluang dan Tantangan Pelaku Usaha' di daerah Jatiuwung, di Tangerang, Banten, Minggu (24/9/2023) kemarin.
Advertisement
Menurut Ganjar, untuk menjawab permintaan kemudahan akses permodalan hingga perbantuan dalam penjualan, pelaku UMKM juga harus bersiap dengan anomali pasar yang kini bergerak cepat lewat digitalisasi.
"Permudah akses modal, marketing, dan bagiamana mereka mesti menghadapi market yang berubah sangat cepat dengan masuknya dunia digital," kata Ganjar mengamini keinginan para pelaku UMKM, seperti dikutip dari siaran pers diterima, Senin (25/9/2023).
Ganjar menjelaskan, keinginan dan harapan tersebut bisa diwujudkan dengan adanya izin yang dibuat pemerintah. Dia pun mengaku siap melakukan hal itu dengan prinsip 'Tuanku ya Rakyat' demi kemajuan bisnis pelakuu UMKM.
"Seluruh perizinan itu kalau ada hukumnya pasti mudah, penegakannya jalan, mereka akan senang, karena mereka akan menjalankan usahanya dengan nyaman," ucap Ganjar.
Sarankan Koperasi Pendukung
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mendorong para pelaku usaha memiliki koperasi untuk menyelesaikan permasalahan perdagangan, seperti masalah suplai bawang, daging, hingga cabe.
Dia meminta, agar koperasi bekerja sama dengan kelompok tani agar suplai bahan perdagangan tersebut teratasi.
"Maka yang mesti dilakukan ialah buatlah koperasi. Dengan cara koperasi, maka dia punya unit usaha, pengadaan daging, unit usaha cabe, bawang gitu ya," ucap Ganjar Pranowo.
Capaian Ekonomi Jateng Lewat UMKM
Diketahui, komitmen terhadap UMKM, terlihat dengan capaian ekonomi Jawa Tengah (Jateng) semasa ia menjabat. Berdasarkan catatan per tahun 2022, omset dari 178.821 UMKM mencapai Rp 68,48 triliun dengan menghimpun pekerja sebanyak 1,32 juta jiwa.
Keberhasilan ini juga tercermin dalam ekspor produk UMKM Jawa Tengah yang tak hanya ke pasar nasional namun juga internasional, seperti Singapura, Jepang, dan Eropa.
Selain itu, Jateng juga menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku usaha kecil dengan tiga persen per tahun. Program ini diluncurkan dengan menggandeng Bank Jateng.
Berkat program ini, Jateng meraih penghargaan sebagai penyalur KUR terbaik tingkat nasional. Selama 2022, Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah mencatat, nilai penyaluran kredit usaha rakyat sebanyak Rp. 65,5 triliun.
Hetero Space Wadah UMKM Jateng
Sebagai informasi, di Jawa Tengah terdapat tempat bernama Hetero Space yang bertujuan mewadahi karya anak muda dan pengembangan UMKM di Semarang, Solo dan Banyumas.
Hetero Space melibatkan ribuan anggota dengan 3.000 anggota, dengan total pengunjung tercatat sebanyak 13.000 orang, 500 komunitas lokal, 300 program dan 1.000 event.
Hetero Space juga turut melibatkan 15.000 UMKM, 2.500 startup, 100 perusahaan dan 250 ribu orang telah mendapat keuntungan.
Advertisement