Liputan6.com, Jakarta - Ibu hamil dan menyusui acap kali mengalami perubahan kulit yang dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari kondisi hormonal dan perubahan dalam metabolisme tubuh.
Salah satu perubahan kulit yang paling umum adalah hiperpigmentasi, di mana daerah tertentu kulit dapat menjadi lebih gelap. Ini sering disebabkan oleh peningkatan produksi melanin, hormon yang bertanggung jawab untuk warna kulit.
Advertisement
“Sering kali, kondisi perubahan kulit seperti ini juga bikin ibu jadi drop, nggak percaya diri,” kata konselor laktasi sekaligus Internal Expert GabaG Mika Yudistia dalam keterangan pers, Senin (25/9/2023).
Dia menambahkan, suasana hati yang turun salah satunya akibat perubahan kulit dapat berpengaruh pada kesuksesan pemberian ASI pada buah hati.
“Selain memiliki pengetahuan mengenai laktasi, jika mau sukses menyusui, seorang ibu perlu percaya diri dulu. Merasa tenang dan bahagia,” tambah Mika.
Dalam menghadapi perubahan kulit, ibu hamil dan menyusui perlu mendapatkan dukungan positif sehingga suasana hatinya kembali membaik dan memicu produksi hormon oksitosin. Hormon ini berperan dalam membantu melancarkan ASI.
“Untuk itu ibu juga perlu afirmasi yang positif sehingga bisa memicu keluarnya hormon oksitosin yang bantu melancarkan ASI,” ujarnya.
Salah satu cara mengatasi masalah kulit pada ibu hamil dan menyusui adalah dengan penggunaan skincare atau produk perawatan kulit yang aman bagi ibu dan bayi.
Bantu dengan Perlengkapan Menyusui
Selain produk perawatan kulit, dalam melancarkan misi menyusui, ibu juga perlu didukung dengan perlengkapan yang memadai.
Sebagian ibu terutama ibu pekerja terkadang tidak memiliki waktu untuk menyusui buah hatinya. Mereka perlu memompa ASI dan menyimpannya terlebih dahulu hingga waktu makan bayi.
Proses pemompaan hingga penyimpanan ini perlu dibantu dengan alat-alat yang aman dan nyaman digunakan.
Menurut fasilitator pre/post natal yoga serta internal expert GabaG, Melissa Deborah, seorang ibu biasanya memiliki keinginan untuk memberikan performa terbaiknya untuk anak.
“Ketika menjadi seorang ibu, maka ibu tersebut akan berusaha memberikan yang terbaik dari sisi manapun. Demikian juga dengan melengkapi semua perlengkapan menyusui yang akan dipakai.”
“Perlengkapan menyusui sangat dibutuhkan para ibu yang memiliki aktivitas tinggi, seperti halnya para working mom,” ujarnya.
Advertisement
Mengembangkan Cooler Bag
Dilatarbelakangi pengalaman pribadi dalam menghadapi masalah-masalah ibu hamil dan menyusui, founder GabaG Gabriella Rayana Lengkong akhirnya menciptakan perlengkapan pendukung itu.
Dirinya mengeluarkan berbagai produk yang bisa mendukung dan memudahkan para ibu dalam menyusui.
“Sebagai ibu, saya sangat menyadari jika perjalanan menyusui tidaklah mudah. Bukan perjalanan alami bisa dilalui dengan mulus tanpa hambatan. Apalagi ketika itu, saat mulai menyusui anak pertama, saya menemukan kendala dalam memilih cooler bag yang praktis dan juga stylish dengan harga ekonomis,” kata Gabriella.
“Saat itu cooler bag yang beredar di pasaran adalah barang import dengan model hitam polos berbentuk kotak dan harganya sangat mahal,” paparnya.
Cooler bag sendiri adalah tas untuk menyimpan ASI agar suhunya tetap terjaga dengan baik dan dapat bertahan hingga waktu pemberian pada bayi.
Rentangkan Inovasi hingga Produk Perawatan Kulit
Berangkat dari kebutuhan sendiri, perempuan yang mendirikan GabaG bersama suami, Fandy Sundoro, ini pun kemudian mencoba membuat sendiri beberapa model cooler bag yang multifungsi tapi compact dan stylish
“Senang sekali ternyata cooler GabaG ternyata diterima pasar. Awalnya, motif tradisional khas Indonesia seperti batik dan borneo yang kami gunakan di sebagian besar produk GabaG sangat diminati. Saat ini bahan dan model yang kami pilih pun kian berkembang mengikuti trend yang ada,” tambahnya lagi.
Selain cooler bag, perempuan yang karib disapa Gaby juga mengembangkan produk perawatan kulit bagi ibu hamil dan menyusui. Mulai dari produk pelembab hingga pencuci muka.
Advertisement