Harga Minyak Mentah Dunia Naik Tinggi, Waspada APBN Jebol

Ekonom meminta pemerintah untuk mulai mewaspadai harga minyak mentah dunia yang terus naik

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Sep 2023, 17:45 WIB
Ekonom meminta pemerintah untuk mulai mewaspadai harga minyak mentah dunia yang terus naik Foto: Freepik/wirestock

Liputan6.com, Jakarta Ketua Ekonom PermataBank, Josua Pardede mengungkapkan bahwa harga komoditas energi, tambang dan pangan perlu menjadi perhatian Pemerintah di tahun 2024 mendatang.

“Yang harus kita cermati adalah tren pada harga minyak mentah yanh memang sudah mengalami penurunan tapi dalam beberapa waktu terakhir ini sudah kembali meningkat,” papar Josua dalam kegiatan Media Gathering Kementerian Keuangan 2023 di Cipanas, Jawa Barat pada Senin (25/9/2023).

“Ini konsekuensi dr keputusan OPEC yang membatasi produksi sehingga berpengaruh pada harga global,” bebernya.

Josua mengutip data Bloomberg yang menunjukkan bahwa harga minyak mentah brent pada September 2023 telah mencapai USD 94,43 per barel dan batu bara Newscastle menyentuh USD 160.75 per ton.

Harga Nikel

Adapun harga nikel LME yang menyentuh USD 19877.00 per barel dan Aluminum LME USD 2220.00 per barel.

Sebagai informasi, Pemerintah dalam RAPBN 2024 menyepakati asumsi ICP sebesar USD 82/Barel; dan Lifting minyak disepakati sebesar 635 ribu barel per hari, serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

 


Harga Beras Global

Ilustrasi harga beras naik (Liputan6.com)

Adapun harga beras global yang terus menunjukkan peningkatan imbas pembatasan ekspor di negara pemasok salah satunya India.

“(Harga) beras dari puncak el nino akan mencapai puncak hingga 9 bulan setelah puncak elnino. Jadi kemungkinan baru pertengahan tahun depan,” ungkap Josua.

Josua mencatat, el nino diperkirakan akan berdampak pada inflasi pangan Indonesia dalam 3-12 bulan.


Harga Minyak Dunia Melorot karena Aksi Ambil Untung

Ilustrasi Harga Minyak

Harga minyak dunia turun tipis pada perdagangan Jumat. Ada dua penyebab yang membuat harga minyak melorot pada perdagangan menuju akhir pekan ini.

Penyebab pertama harga minyak dunia turun adalah aksi ambil untung yang dilakukan oleh pelaku pasar setelah kenaikan yang cukup tinggi sejak awal bulan. Penyebab kedua adalah pelaku pasar mempertimbangkan kekhawatiran pasokan yang berasal dari larangan ekspor bahan bakar Rusia.

Mengutip CNBC, Sabtu (23/9/2023), harga minyak Brent berjangka yang menjadi patokan harga minyak dunia ditutup 3 sen lebih rendah pada USD 93,27 per barel. Jika dilihat secara mingguan, harga minyak Brent turun 0,3% yang mematahkan kenaikan tiga minggu berturut-turutnya.

Sedangkan Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 40 sen atau 0,5%, menjadi USD 90,03 per barel, karena jumlah rig minyak AS berkurang. Patokan harga minyak ini turun 0,03% untuk minggu ini, penurunan pertama dalam empat minggu.

Wakil Presiden BOK Financial Dennis Kissler menjelaskan, investor mengantisipasi penurunan permintaan pada bulan Oktober karena kilang-kilang sedang menjalani pemeliharaan dan suku bunga yang lebih tinggi akan semakin menekan pasar.

"Selain itu, keuntungan yang didapat selama ini juga sudah tinggi. Saatnya ambil," kata Dennis Kissler.

Harga minyak Brent dan WTI AS telah menguat lebih dari 10% dalam tiga minggu sebelumnya di tengah kekhawatiran terbatasnya pasokan.

 


Pernyataan Fed

Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/Artphoto_studio

Pejabat Federal Reserve AS (Fed) memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut, bahkan setelah pemungutan suara untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan minggu ini.

“Inflasi masih terlalu tinggi, dan saya memperkirakan akan tepat bagi Komite (Pasar Terbuka Federal) untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut dan mempertahankannya pada tingkat yang ketat untuk beberapa waktu,” kata Gubernur Fed Michelle Bowman.

Potensi kenaikan harga energi lebih lanjut, katanya, merupakan risiko khusus yang dia pantau. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya