Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 224 cabin crew yang terdiri dari flight attendant, pilot, dan mekanik besutan Binawan berhasil bekerja di maskapai Saudi Airlines, Flyadeal, dan Flynas.
Ratusan cabin crew itu dilepas oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Ia mengatakan kehadiran Binawan Group sangat membantu tugas pemerintah dan negara karena berhasil memberangkatkan pekerja Indonesia professional yang memiliki kompetensi.
Advertisement
"Berdasarkan data Atase Ketenagakerjaan KBRI Riyadh ada sekitar 300 cabin crew yang telah bekerja di Arab Saudi, dan masih akan ditambah sekitar 250 cabin crew lagi," ujarnya, Kamis (21/9/2023).
Kebutuhan akan pekerja migran Indonesia pada sektor penerbangan, lanjutnya, sangat tinggi dan tidak kalah dengan sektor lainnya.
President Director of Binawan Group, Said Saleh Alwaini menyampaikan para awak kabin Indonesia itu paling disukai dan menjadi terbaik di maskapai internasional Arab Saudi karena kita memiliki keunggulan berupa tata krama, berakhlak, dan budaya santun.
Tidak hanya itu, di kesempatan yang sama Binawan telah meluncurkan BICCA atau Binawan International Cabin Crew Academy, lembaga pendidikan atau pelatihan berstandar internasional yang berfokus menghasilkan para lulusan calon flight attendant yang profesional dan siap bekerja di maskapai internasional luar negeri.
"Melalui BICCA, Binawan konsisten untuk memastikan cabin crew Indonesia menjadi unggul di dunia internasional," jelasnya.
Binawan selama 46 tahun terus berkomitmen menghasilkan para profesional yang kompeten dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja internasional. Sudah ada 130.000 pekerja dengan berbagai macam profesi yang bekerja di luar negeri melalui Binawan.
Dalam membangun tenaga profesional Indonesia, Binawan memiliki ekosistem yang lengkap mulai dari pendidikan, training & development, dan international placement.
Binawan meyakinkan bahwa pemerintah memiliki peranan penting agar putra-putri bangsa bisa menguasai pasar kerja dunia melalui dua hal, pertama pemerintah terus bekerjasama dengan para stakeholder untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas para pekerja di Indonesia.
Kedua, pemerintah menyederhanakan kebijakan untuk memberikan kesempatan kerja di luar negeri secara adil kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi pekerja di sektor formal.