Investor Asing Jual Saham Rp 1,1 Triliun, IHSG Tergelincir ke Zona Merah

Mayoritas sektor saham memerah dan aksi jual saham oleh investor asing masih berlanjut sehingga tekan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2023, 22:54 WIB
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan berada di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, (25/9/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan berada di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin, (25/9/2023). Mayoritas sektor saham (IDX-IC) tertekan dan investor asing lanjutkan aksi jual saham.

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah 0,26 persen ke posisi 6.998,38. Indeks LQ45 susut 0,57 persen ke posisi 962,60. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal  pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.029,76 dan terendah 6.994,43. Sebanyak 241 saham menguat dan 284 saham melemah. 235 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.265.006 kali dengan volume perdagangan 39,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 12 triliun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,1 triliun. Sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing tercatat Rp 3,5 triliun.

Mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham siklikal turun 0,56 persen, sektor saham keuangan susut 0,10 persen, sektor saham properti merosot 0,19 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,88 persen. Penurunan terbesar dialami sektor saham infrastruktur terpangkas 1,13 persen. Saham transportasi melemah 0,58 persen.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 0,46 persen, sektor saham basic naik 0,14 persen. Selain itu, sektor saham industri bertambah 0,18 persen, sektor saham nonsiklikal melejit 0,49 persen, dan sektor saham kesehatan melambung 0,32 persen.


Top Gainers-Losers pada 25 September 2023

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham POLU melambung 24,53 persen
  • Saham GPSO melambung 22,81 persen
  • Saham GZCO melambung 19,15 persen
  • Saham PICO melambung 15,11 persen
  • Saham DEWA melambung 14,93 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ATAP merosot 20,51 persen
  • Saham TGUK merosot 14,20 persen
  • Saham GEMA merosot 12,08 persen
  • Saham MIRA merosot 11,11 persen
  • Saham TAMU merosot 9.72 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 696,8 miliar
  • Saham BBNI senilai Rp 553,8 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 507,9 miliar
  • Saham TLKM senilai Rp 481,8 miliar
  • Saham AMMN senilai Rp 296,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 15.735 kali
  • Saham BBNI tercatat 11.868 kali
  • Saham BBCA tercatat 13.977 kali
  • Saham TLKM tercatat 14.670 kali
  • Saham AMMN tercatat 7.938 kali

Bursa Saham Asia Pasifik Bervariasi

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin, 25 September 2023. Hal ini terjadi di tengah investor mencermati data inflasi pekan ini.

Singapura dan Australia akan melaporkan inflasi  Agustus pada pekan ini. Sedangkan Jepang merilis data inflasi Tokyo. Data inflasi wilayah ibu kota dinilai sebagai indikator utama tren nasional. Demkian mengutip dari CNBC pada awal pekan ini.

Di Australia, indeks ASX 200 merosot 0,45 persen pada awal pekan ini. Sedangkan indeks Nikkei 225 menguat 0,24 persen. Indeks Topix naik 0,15 persen. Sedangkan indeks Kospi tergelincir 0,24 persen dan indeks Kosdaq merosot 0,94 persen. Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 18.040 dari penutupan perdagangan terakhir 18.057.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya