Deretan Hoaks Seputar Kereta Cepat, Simak Daftarnya

Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 30 Sep 2023, 17:47 WIB
Ilustrasi kereta cepat. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Hoaks bisa mengambil bahan dari mana saja tak terkecuali yang berkaitan dengan kereta cepat. Hoaks ini muncul dalam beragam tema dan tersebar melalui media sosial maupun aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks seputar kereta cepat? Berikut beberapa di antaranya:

1. Cek Fakta: Tidak Benar Video yang Diklaim Kecelakaan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Beredar di media sosial postingan video yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.

Salah satu akun ada yang mempostingnya di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 19 September 2023.

Dalam postingannya terdapat video sebuah kereta mengalami kecelakaan hingga terguling keluar dari rel. Postingan video itu disertai narasi:

"Berita ini viral dan tidak boleh ditayangkan televisi +62 karena sangat memalukan pemerintahan..!!"

Akun itu menambahkan narasi "Viralkan share sebanyak banyaknya..."

Lalu benarkah postingan yang diklaim kecelakaan pada kereta cepat Jakarta-Bandung? Simak dalam artikel berikut ini...

2. Cek Fakta: Hoaks Video Kecepatan Kereta Peluru di Jepang Tembus 4.800 Km/Jam

Cek Fakta Liputan6.com menemukan dua akun Facebook yang membicarakan soal kecepatan kereta peluru di Jepang. Disebutkan, kecepatan kereta peluru di Jepang itu tembus 4.800 km/jam.

Dua akun yang menyebut kecepatan kereta peluru di Jepang itu tembus 4.800 km/jam adalah AURA7 dan Elkhama Oromid's. Keduanya mengunggah narasi yang sama di pertengahan bulan September 2020, yakni sebagai berikut:

"Kereta api peluru Jepun yang baru mencapai 4.800 km / jam yang tidak dapat dibayangkan, perjalanan dari stesen Shin Osaka ke Tokyo (515 km) hanya mengambil masa dalam 10 minit. Pada kelajuan maksimum, tak sampai sesaat untuk 1km jarak perjalanan.

Kelajuan mula di perlahankan pada jarak 280km untuk berhenti pada 515km."

Lalu, benarkah kecepatan kereta peluru di Jepang itu bisa tembuh hingga 4.800 km/jam? Simak dalam artikel berikut ini...

3. Cek Fakta: Hoaks Tanah Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikuasai China

Pemerintah masih terus menggenjot pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Di tengah pembangunan tersebut, beredar kabar bahwa tanah yang dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata milik China.

Kabar tersebut beredar dalam sebuah pesan berantai di aplikasi WhatsApp pada Rabu (17/7/2019). Berikut narasinya:

"Ternyata surat yang beredar soal tukar menukar antara TNI dengan kereta cepat itu bukan HOAX..😭

Tadi berita liputan 6 pagi di SCTV disiarkan kalau tanah yg dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata aset milik RRC, kalau yg namanya aset itu artinya RRC memiliki kepemilikan penuh alias tanah tersebut sudah dibeli RRC (artinya sampai kiamat tanah ini hak RRC, berbeda dgn kontrak yg ada batasnya), jadi jika ada permasalahan atau kebangkrutan yg berkaitan dgn proyek kereta cepat ini, maka negara kita kelak (siapapun kelak yg jd pemimpinnya) tidak bisa memiliki lg tanah tersebut karena milik RRC, ga usah ribut hoax atau real... tidak mungkin media TV sekelas Nasional melansir berita ini kalau tidak benar 😭😭😭😭😭

Maaf tidak bermaksud menjelekan pemerintah, tapi sebagai warga negara ini harus kita ketahui agar *jika suatu saat aturan di negeri ini* diatur oleh RRC kita tidak kaget.

Ini hanya salah satu aset yg berpindah tangan, saya yakin ada lagi aset yg sudah dan akan berpindah tangan lagi..😩😩😩😩😩😭😭😭

Kabar serupa juga viral di facebook. Misalnya saja seperti yang diunggah oleh akun facebook Chepy An Jhu pada Selasa 16 uli 2019. Akun ini juga menambahkan sebuah narasi dalam konten yang diunggahnya.

"SELAMAT DATANG DI INDOCHINA !!

REAL !!

Ternyata surat yang beredar soal tukar menukar antara TNI dengan kereta cepat itu bukan HOAX..😭

Tadi berita liputan 6 pagi di SCTV disiarkan kalau tanah yg dipakai proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung ternyata aset milik RRC, kalau yg namanya aset itu artinya RRC memiliki kepemilikan penuh alias tanah tersebut sudah dibeli RRC (artinya sampai kiamat tanah ini hak RRC, berbeda dgn kontrak yg ada batasnya), jadi jika ada permasalahan atau kebangkrutan yg berkaitan dgn proyek kereta cepat ini, maka negara kita kelak (siapapun kelak yg jd pemimpinnya) tidak bisa memiliki lg tanah tersebut karena milik RRC, ga usah ribut hoax atau real... tidak mungkin media TV sekelas Nasional melansir berita ini kalau tidak benar 😭😭😭😭😭

Maaf tidak bermaksud menjelekan pemerintah, tapi sebagai warga negara ini harus kita ketahui agar *jika suatu saat aturan di negeri ini* diatur oleh RRC kita tidak kaget.

Ini hanya salah satu aset yg berpindah tangan, saya yakin ada lagi aset yg sudah dan akan berpindah tangan lagi..😩😩😩😩😩😭😭😭

NEGARA KITA SUDAH DITANGAN PENJAJAH YG MANA OLEH PARA BONEKA NYA MUDAH MEREKA BERIKAN HASIL PARA PEJUANG PEMUDA LELUHUR KITA HABIS JERIH PAYAH SEMANGAT KERINGAT DARAH NYAWA...TELAH MEREKA JUAL JUAL JUAL !!

SELAMATKAN NKRI !!," tulis akun facebook Chepy An Jhu.

Konten yang diunggah akun facebook Chepy An Jhu telah 131 kali dibagikan dan mendapat 83 komentar warganet.

Lalu benarkah postingan tersebut? Simak dalam artikel berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya