Liputan6.com, Jakarta - Kartu prakerja gelombang 61 ditutup pada 25 September 2023 pukul 23.59 WIB. Setelah klik gabung gelombang untuk ikut seleksi kemudian menunggu pengumuman hasilnya.
Lalu bagaimana mengetahui untuk lolos atau tidak kartu prakerja? Dikutip dari laman prakerja.go.id, ditulis Selasa (26/9/2023) untuk mengetahui lolos atau tidak yakni, jika lolos seleksi gelombang, Anda akan menerima notifikasi kelolosan melalui SMS dan email.
Advertisement
Pada tanggal pengumuman gelombang, login ke akun kamu untuk melihat hasil pengumuman, jika kamu lolos akan muncul tiga video tentang kartu prakerja. Pastikan Anda menonton ketiga video tersebut untuk dapat melihat nomor Kartu Prakerja Anda.
Jika Anda tidak lolos, akan ada notifikasi "kamu belum berhasil” pada dashboard akun Anda.Jika tidak lolos, Anda juga dapat melihat alasan tidak lolos setiap gelombang yang diikuti di dashboard kartu prakerja.
Lalu jika tidak lolos gelombang, apakah harus melakukan pendaftaran ulang? Anda tidak perlu memasukkan semua data lagi untuk pendaftaran ulang. Jangan berkecil hati, Anda masih bisa memilih gelombang berikutnya.
Jika lolos menjadi penerima Anda dapat membeli pelatihan. Gunakan fitur cari pelatihan di fitur dashboard prakerja dan beli pelatihan di platform digital dan salin nomor kartu prakerja yang tertera di dashboard sebagai alat pembayaran pelatihan. Lakukan pembelian pelatihan maksimal 15 hari sejak diterima jadi peserta. Selanjutnya hadiri pelatihan sesuai jadwal yang ditentukan hingga selesai dan pelatihan tidak dapat diwakilkan.
Syarat Pendaftaran Kartu Prakerja
Sebelum mendaftar, dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, Anda harus mengetahui terlebih dahulu syarat untuk mendaftar kartu Prakerja seperti dikutip dari laman prakerja.go.id:
WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahunTidak sedang menempuh pendidikan formalSedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.Bukan pejabat negara, pimpinan dan anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Prajurit TNI, anggota Polri, kepala desa dan perangkat desa dan direksi/komisaris/dewan pengawas pada BUMN atau BUMDMaksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima kartu prakerja
Berikut tata cara daftarApabila Anda memenuhi semua persyarat di atas, berikut tata cara mendaftar Kartu Prakerja yang disadur dari kemnaker.go.id
• Pertama, calon peserta atau pendaftar wajib mendaftarkan diri dan membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id.
• Buat akun dengan memasukkan alamat email dan password.
• Verifikasi KTP dan KK dengan memasukkan 16 digit NIK, 16 digit KK dan tanggal lahir kamu
• Isi data diri kamu
• Unggah foto e-KTP
• Scan wajah dengan cara mengedipkan mata
• Jawab pertanyaan tentang alasan mengikuti Kartu Prakerja
• Isi pertanyaan mengenai pelatihan yang diminati dan keterampilan.
• Verifikasi nomor HP kamu yang masih aktif
• Isi pernyataan pendaftar sesuai kondisi kamu.
• Ikuti Tes Kemampuan Dasar (TKD)
• Setelah itu, peserta bisa memilih pelatihan yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja 2023, termasuk SIAPkerja
Advertisement
Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco
Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.
Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.
"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.
"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.
"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.
Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.
"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin masalah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.