Liputan6.com, Jakarta Bekerja umumnya bisa bersifat penuh waktu, paruh waktu, atau kontrak, tergantung pada jenis pekerjaan, perjanjian kerja, dan preferensi individu. Yang paling penting, pekerjaan dilakukan dalam pertukaran gaji atau kompensasi yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja, sebagai imbalan akan kontribusinya.
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi akhir-akhir ini marak terjadi fenomena, di mana seseorang menerima gaji tanpa benar-benar menjalankan tugas atau pekerjaan. Ini tentu saja adalah bentuk penipuan atau ketidakjujuran di tempat kerja.
Seperti halnya seorang wanita Tiongkok yang baru-baru ini viral, karena melakukan penipuan, setelah terungkap bahwa dia secara bersamaan bekerja di 16 perusahaan berbeda selama tiga tahun, tanpa pernah benar-benar menjalankan tanggung jawab pekerjaan.
Skema penipuan ini juga melibatkan suaminya, dan mereka berhasil mengumpulkan gaji dari seluruh perusahaan tersebut, tanpa memberikan kontribusi yang berarti. Selain Guan Yue dan suaminya, lebih dari 50 orang lainnya yang terlibat juga ditangkap.
Berikut ini kisah wanita yang bekerja dengan tujuan menipu yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/9/2023).
Bekerja di 16 Perusahaan Secara Bersamaan
Seorang wanita Tiongkok, yang dikenal dengan nama samaran Guan Yue, telah didakwa melakukan penipuan setelah terungkap bahwa dia secara simultan bekerja di 16 perusahaan berbeda. Meskipun sebenarnya dia tidak pernah menjalankan tanggung jawab pekerjaan, di salah satu dari perusahaan-perusahaan tersebut.
Guan Yue dan suaminya, keduanya menjadi tersangka dalam kasus ini, diduga telah menyimpan catatan yang sangat rinci tentang pemberi kerja, peran yang harus mereka mainkan di masing-masing perusahaan, tanggal dimulainya pekerjaan di setiap perusahaan, serta rincian rekening bank yang digunakan untuk menerima gaji bulanan Guan Yue. Kebohongan ini berhasil berjalan selama setidaknya tiga tahun, memungkinkan Guan Yue untuk mengakumulasi gaji besar, dan bahkan membeli apartemen mewah di Shanghai.
Guan Yue begitu sibuk dalam mencari pekerjaan di berbagai perusahaan, sehingga dia bahkan mendelegasikan beberapa wawancara pekerjaan kepada orang lain, yang akan dibayar dengan komisi. Namun, dia tetap mempertahankan sebagian besar pekerjaan untuk dirinya sendiri, selalu mencari perusahaan baru untuk bekerja, setiap kali dia dipecat dari salah satu posisinya karena kurangnya hasil.
Advertisement
Ditangkap saat Wawancara Pekerjaan Baru
Skema penipu ini terungkap pada bulan Januari 2023, ketika salah satu mantan majikan Guan Yue menemukan surat pengunduran diri yang diajukan oleh Guan Yue di sebuah kelompok kerja online. Liu Jian, pemilik sebuah perusahaan teknologi, menggaji Yue dan tujuh rekannya di posisi penjualan, tetapi mereka dipecat setelah tiga bulan percobaan karena tidak menghasilkan penjualan satu pun.
Beberapa waktu kemudian, Guan Yue melakukan kesalahan dengan mengirimkan surat pengunduran diri ke perusahaan lain dan beberapa kelompok kerja online. Salah satunya adalah kelompok yang dimoderasi oleh Liu Jian, dan ini memicu kecurigaannya. Setelah penyelidikan singkat, Liu Jian menghubungi polisi dan mengungkapkan skema penipuan yang telah berlangsung selama tiga tahun, dan melibatkan jumlah uang lebih dari 50 juta yuan.
Pada saat penangkapannya, Guan Yue memiliki 16 pekerjaan tetapi tidak ada catatan kinerja yang nyata di semua perusahaan tersebut. Meskipun demikian, dia menerima gaji bulanan dan komisi dari merekrut rekanan untuk perusahaan-perusahaan tempat dia "bekerja."
Guan Yue suaminya, dan lebih dari 50 orang lainnya yang terlibat dalam penipuan gaji ini, akhirnya ditangkap. Media Tiongkok melaporkan bahwa penipuan semacam ini menjadi masalah serius di Tiongkok, dengan banyak kelompok yang secara khusus merancang skema penipuan serupa, di mana individu terlatih untuk menghadapi wawancara kerja, memiliki resume yang mengesankan, namun pada dasarnya hanya tertarik pada penghasilan tanpa melakukan pekerjaan yang sesungguhnya.