Pekerja melakukan pengecekan di PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Terapung di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
PLTS terapung ini membentang di area seluas 200 hektar yang dibangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340.000 solar panel. (merdeka.com/Arie Basuki)
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terapung yang akan menjadi sumber energi baru yang ramah lingkungan akan diuji coba dalam waktu dekat di Waduk Cirata, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). (merdeka.com/Arie Basuki)
PLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini diketahui berkapasitas 192 megawatt peak (MWp). (merdeka.com/Arie Basuki)
PLTS terapung di Waduk Cirata mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan dapat mengalirkan tegangan listrik lebih dari 50.000 rumah penduduk. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pembangunan PLTS ini dapat meenkan emisi karbon lebih dari 200.00 ton per tahun. (merdeka.com/Arie Basuki)
Rencananya PLTS akan segera diuji coba pada bulan Oktober mendatang sebelum diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada November 2023. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seperti dikutip dari situs plnnusantarapower.co.id, PLTS terapung yang dibangun di atas perairan Waduk Cirata ini dikembangkan oleh anak usaha PJB, PT PJB Investasi (PT PJBI) bekerja sama dengan Masdar, perusahaan dari Uni Emirat Arab. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pengembangan PLTS Terapung Cirata merupakan salah satu bentuk dukungan bagi pemerintah dalam mewujudkan penurunan emisi karbon sebesar 29 persen di Tahun 2030 yang telah ditandatangani dalam Paris Agreement Tahun 2015. (merdeka.com/Arie Basuki)
Proyek ini diharapkan dapat menjadi pioneer pengemangan PLTS terapung yang dapat dikembangkan di waduk lain di wilayah Indonesia. (merdeka.com/Arie Basuki)