19 KK Warga Kampung Bayam Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sebanyak 19 KK warga Kampung Bayam pindah ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara pada Selasa (26/9/2023). Adapun 19 KK ini merupakan calon penghuni Kampung Susun Bayam yang masih bertahan di tenda depan Jakarta International Stadium (JIS).

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Sep 2023, 18:00 WIB
Warga Kampung Susun Bayam masih menggelar aksi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/12/2022). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 19 KK warga Kampung Susun Bayam pindah ke Rusun Nagrak, Jakarta Utara pada Selasa (26/9/2023). Adapun 19 KK ini merupakan calon penghuni Kampung Susun Bayam yang masih bertahan di tenda depan Jakarta International Stadium (JIS).

"Sudah (pindah) per hari ini. Kan dari kemarin-kemarin juga sebenarnya sudah (mau pindah) tapi kan kita mau harus (ada perjanjian) hitam di atas putih," kata Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) yang merupakan pendamping penghuni eks Kampung Bayam Mirnawati kepada wartawan, Selasa (26/9/2023).

Mirnawati menjelaskan, terdapat empat permintaan warga Kampung Bayam yang harus dipenuhi oleh Pemprov DKI. Pertama, pemerintah daerah diminta untuk tidak membongkar tenda di depan JIS sampai warga bisa menghuni Rusun Nagrak.

"Kedua, pemerintah daerah menyediakan transportasi gratis untuk perpindahan sementara ke Rumah Susun Nagrak dan untuk perpindahan kembali ke Kampung Susun Bayam," ujar Mirnawati.

Permintaan ketiga adalah pemerintah daerah menggratiskan biaya sewa Rumah Susun Nagrak hingga warga bisa menempati Kampung Susun Bayam.


Minta Fasilitas Transportasi Sekolah

Warga saat berunjuk rasa di depan gerbang Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022). Berdasarkan kesepakatan, seharusnya warga sudah mulai bisa menempati hunian pada 20 November 2022 kemarin. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Terakhir, pemerintah daerah harus memfasilitasi transportasi untuk anak sekolah.

Karena permintaan tersebut sudah ditandatangani, Mirnawati memastikan bahwa tak ada lagi warga yang tinggal di tenda sekarang.

"Tenda sudah tidak ada lagi," imbuhnya.

 

Reporter: Lydia Francisca

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya