Rakernas APJII, Menkominfo Singgung Maraknya Judi Online dan Hoaks

Menkominfo Budi Arie mengimbau, kepada seluruh ekosistem agar seluruh platform digital, seperti Google dan TikTok, dapat turut membersihkan hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian dari ruang digital.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 27 Sep 2023, 07:00 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Pos Bloc Jakarta, Rabu (23/8/2023). Arie mengatakan Kompinfo terus memutuskan akses aplikasi pinjol ilegal dan investasi bodong. (Siti/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyoroti maraknya judi online dan hoaks saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (26/9/2023).

"Ada 128 anggota APJII yang membocorkan jaringannya untuk fasilitasi judi online. Kami sudah bersurat resmi (soal itu)," kata Budi Arie.

Dalam kurun waktu 1 Agustus hingga 23 September 2023, lanjutnya, sudah dilakukan pemutusan akses terhadap 126 konten judi online.

"Ini konten di situs dan platform media sosial. Selain itu, juga ditemukan 1.931 rekening terkait perjudian," tambahnya.

Terkait hal itu, Budi Arie pun mengaku pihaknya sudah melaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hasilnya, dari total rekening terkait perjudian tersebut, 200 di antaranya sudah dilakukan pemblokiran. Selain judi online, dia juga menekankan masifnya penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media sosial.

Sebagai tindak lanjut, Budi Arie pun mengimbau kepada seluruh ekosistem agar seluruh platform digital, seperti Google dan TikTok, dapat turut membersihkan hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian dari ruang digital.

"Kami mau ruang digital yang sehat," tegasnya.

Terkait hal itu, pihaknya terus melakukan patroli setiap hari untuk memastikan tidak ada penyebaran hoaks di ruang digital.

"(Kalau ditemukan) Langsung tutup. Kalau sanksi, biar aparat penegak hukum (yang menjatuhkan). Jadi, kami koordinasikan dengan platform dan aparat penegak hukum," ujar Budi Arie.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya