Deretan Teknologi di Asian Games 2023: 5G, Augmented Reality Sampai Energi Terbarukan

Asian Games Hangzhou 2022 menampilkan teknologi hijau dan inovatif, menunjukkan komitmen Tiongkok terhadap pembangunan berkelanjutan dan energi ramah lingkungan.

oleh M. Labib Fairuz Ibad diperbarui 30 Sep 2023, 13:00 WIB
Pertunjukan cahaya yang menawan disajikan Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium jelang pembukaan Asian Games 2023. (Philip FONG/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Asian Games ke-19 Hangzhou dilirik banyak orang karena menampilkan teknologi hijau yang inovatif. Teknologi hijau ini dianggap yang mencerminkan komitmen Tiongkok terhadap pembangunan rendah karbon dan berbasis inovasi green energy

Dalam acara ini, berbagai aspek teknologi hijau telah digunakan, mulai dari tempat olahraga berbasis energi terbarukan hingga aplikasi teknologi canggih augmented reality.

Tempat olahraga hijau adalah salah satu sorotan utama Asian Games kali ini. Tempat-tempat ini dilengkapi dengan sumber energi bersih seperti angin dan fotovoltaik– alat konversi radiasi matahari menjadi energi. 

Seperti halnya di Zhejiang Power Exchange Center, energi hijau digunakan dari berbagai sumber, termasuk angin lepas pantai dan fotovoltaik dari berbagai wilayah di Tiongkok.

Menurut laporan Global Times, Rabu (27/9/2023), 65 tempat dan fasilitas terkait perlombaan telah mengadopsi pasokan listrik ramah lingkungan, dan mencapai 100 persen pasokan listrik bersih. 

Bangunan yang hemat energi juga menjadi bagian dari upaya perlombaan untuk menjalankan konsep ramah lingkungan.

 

 


Bangunan Hemat Energi

Foto udara pada 1 April 2022 ini menunjukkan Stadion Pusat Olahraga Olimpiade Hangzhou, stadion utama Asian Games ke-19, di Hangzhou di provinsi Zhejiang timur China. Asian Games ke-19 Hangzhou 2022 rencananya digelar pada 10-25 September 2022. (STR / AFP)

Contohnya, di Arena Olahraga Akuatik Hangzhou Olympic Sports Centre, sistem pemandu cahaya cerdas digunakan untuk menghemat energi dengan memaksimalkan pemanfaatan cahaya alami.

Selain itu, berbagai tempat olahraga juga mengadopsi elemen penghijauan untuk mengurangi dampak lingkungan. 

Di Pusat Olahraga Air Fuyang, penanaman berbagai jenis tanaman hijau telah meningkatkan penghijauan arena dan membantu menangkap karbon serta meningkatkan kenyamanan termal.


Penggunaan Obor Digital

Perwakilan atlet, ofisial dari cabang olahraga Renang, voli indoor, hockey, modern pentathlon, wushu, taekwondo, anggar, judo, rowing, tennis, skateboard dan tinju serta tim Chef de Mission (CdM) ikut ambil bagian dalam defile upacara pembukaan. (AP Photo/Lee Jin-man)

Selain infrastruktur fisik, penggunaan teknologi juga menjadi bagian dari pendekatan hijau Asian Games ini.

Aplikasi teknologi termasuk bus tanpa pengemudi dan pembawa obor digital berteknologi augmented reality, yang mencerminkan komitmen Tiongkok terhadap inovasi menciptakan perlombaan olahraga berkelanjutan.

Melalui Asian Games Hangzhou, Tiongkok berharap untuk memberikan contoh bagi kota-kota lain di negara ini dalam mengadopsi pendekatan hijau dan berteknologi tinggi dalam pembangunan mereka. 

Ini adalah langkah positif dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengurangi dampak lingkungan dalam penyelenggaraan acara olahraga besar seperti Asian Games.


AI, 5G hingga Bus Tanpa Pengemudi

Sedangkan Hernanda Zulfi memakai baju adat Rote, dengan menggunakan jas putih tertutup yang bawahannya merupakan kain tenun dan topi tradisional khas Rote yang disebut Ti’i Langga. (AP Photo/Dita Alangkara)

Masih dari Global Times, adanya pengumuman bahwa upacara pembukaan Asian Games ke-19 menggunakan metanol nol karbon untuk pertama kalinya merupakan langkah yang signifikan dalam menjadikan acara ini carbon-neutral.

Penggunaan bahan bakar metanol yang diregenerasi dari limbah karbon akan membantu mengurangi emisi karbon selama acara tersebut dan menjadi contoh nyata komitmen Tiongkok terhadap transformasi hijau dan tujuan karbon ganda.

Selain itu, kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital telah menjadi fitur utama dalam Asian Games Hangzhou.

Penggunaan teknologi pemandu kawat 3D dalam upacara pembukaan menciptakan pengalaman digital yang unik, sementara infrastruktur teknologi seperti jaringan 5G, pengisian energi baru, dan sistem manajemen cerdas akan memastikan pengalaman yang lebih baik bagi para penonton.

Kehadiran bus tanpa pengemudi yang cerdas juga mencerminkan komitmen Hangzhou untuk transformasi cerdas dalam transportasi umum.

Ini adalah langkah yang baik dalam mengoptimalkan struktur energi kota dan mengembangkan industri hijau dan cerdas.

Seluruh acara Asian Games Hangzhou akan menjadi platform untuk mendemonstrasikan model-model baru dalam manajemen perkotaan, layanan publik, dan pembangunan berkelanjutan.

Hal ini akan mempromosikan integrasi konsep pembangunan hijau, rendah karbon, dan berkelanjutan dalam acara olahraga besar ini, memberikan contoh bagi kota-kota lain di Tiongkok dan di seluruh dunia.

Di balik perolehan medali tersebut terdapat fakta unik selama penyelenggaraan Asian Games 2018 yang mempersatukan Indonesia, apa saja? Simak infografis berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya