Gelar Ratas, Jokowi Minta Sistem Pembayaran Transportasi Publik Bisa Terintegrasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar sistem pembayaran untuk semua moda transportasi publik bisa terintegrasi. Sehingga, masyarakat dapat menggunakan satu alat pembayaran saja untuk semua moda transportasi.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Sep 2023, 12:39 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan seluruh pihak harus bekerja keras untuk memastikan disiplin 3M saat ratas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar sistem pembayaran untuk semua moda transportasi publik bisa terintegrasi. Sehingga, masyarakat dapat menggunakan satu alat pembayaran saja untuk semua moda transportasi.

"Harus dibangun sistem pembayaran yang terintegrasi. Dan alat pembayaran tersebut biasa digunakan masyarakat dan dapat digunakan di semua moda transportasi," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Ratas) tentang integrasi moda transportasi publik di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Dia juga meminta agar dikaji mekanisme pembayaran untuk penggunan yang berlangganan seperti, pemberian diskon. Hal ini, kata Jokowi, untuk menarik masyarakat menggunakan transportasi publik.

"Kaji juga mengenai mekanisme pembayaran langganan, diskonnya seperti apa. Ini saya kira akan menarik masyarakat untuk berbondong-bondong naik tranportasi massal," ujarnya.

Kemudian, Jokowi mendorong kerja sama dan kolaborasi dengan penyedia transportasi yang mengantar masyarakat sampai titik akhir tujuan. Dia menilai akan lebih baik apabila masyarakat bisa sekali pesan untuk menggunakan beberapa moda transportasi.

"Akan sangat bagus bila masyarakat cukup satu kali pesan, kemudian sistem sudah merencanakan dan multimoda transportasi apa yang harus digunakan, semuanya sudah dipersiapkan," tutur Jokowi.

"Misalnya pertama naik ojek ke stasiun, kemudian naik kereta, naik kereta naik Transjakarta sampe ke titik tujuan. Sehingga tidak perlu dicari-cari, tidak perlu nunggu-nunggu karena semuanya sudah terintegrasi," sambungnya.


Minta Integrasi Moda Transportasi Publik Diselesaikan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) meninjau vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (10/6/2021). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dia meminta agar integrasi moda transportasi publik, segera diselesaikan. Jokowi ingin moda transportasi seperti MRT, LRT, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan kereta bandara terintegrasi dengan Transjakarta, bus, taksi online, dan ojek online.

Jokowi menyebut dibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik. Salah satunya, dengan menciptakan sistem integrasi transportasi publik yang memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada masyarakat.

"Sehingga dibutuhkan sebuah sistem yang memudahkan masyarakat yang akhirnya mendorong masyarakatbmenggunakan transportasi publik. Karena kuncinya adalah kemudahan dan kenyamanan," kata Jokowi.

Jokowi memerintahkan jajarannya menterinya mempercepat pembangunan infrastruktur penghubung antar transportasi publik. Misalnya, jembatan penghubung antara Statiun LRT Halim dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kemudian juga penghubung Stasiun Kereta Api Manggarsi dengan Transjakarta, penghubung Stasiun Tanah Abang dan Dukuh Atas, dan kita harus memastikan semuanya memiliki penerangan, memiliki lampu jalan, dan bisa melindungi dari hujan," pungkas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya