Deretan Keutamaan Merayakan Maulid Nabi yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Ada beberapa keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

oleh Camelia diperbarui 27 Sep 2023, 14:32 WIB
Deretan Keutamaan Merayakan Maulid Nabi yang Wajib Diketahui Umat Muslim (AP Photo/Hadi Mizban)

Liputan6.com, Jakarta - Di bulan Rabiul Awal, umat muslim akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW tahun ini jatuh pada Kamis, 28 September 2023. Tanggal tersebut bertepatan dengan 12 Rabiul Awal 1445 H. 

Dilansir dari NU Online, Rabu (27/9/2023), peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki hukum yang sunah karena tujuannya adalah meneladani Nabi Muhammad SAW dan bershalawat kepadanya. 

Selain itu, merayakan Maulid Nabi SAW merupakan salah satu wujud rasa syukur seorang umat atas kelahiran beliau. Ungkapan rasa syukur tersebut dapat diungkapkan dengan berbagai cara, seperti mengadakan majelis taklim, membaca Maulid Diba'i, bersedekah, memperbanyak shalawat dan lain sebagainya. 

Berikut beberapa keutamaan yang akan umat muslim dapatkan jika merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

1. Akan dikumpulkan dengan para syuhada dan orang yang shalih di akhirat

Keutamaan merayakan maulid Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah orang yang merayakan maulid kelak akan dikumpulkan dengan para syuhada dan orang yang shalih di akhirat.

Penjelasan ini dikatakan oleh Imam Yafi’i, sebagaimana dinukil dalam kitab I‘anatut Thalibin, juz III halaman 365, bahwa orang yang memperingati Maulid Nabi akan mendapatkan pahala yang besar, bahkan bisa sampai ke surga.  

Imam Yafi'i berkata, “Orang yang mengumpulkan saudara-saudara untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga.”   

Penjelasan Imam Yafi'i, ulama besar yang hidup pada masanya, menerangkan bahwa membaca Maulid Nabi Muhammad SAW adalah suatu amalan yang mulia. 

Siapa pun orang yang mengumpulkan manusia untuk membaca Maulid Nabi, disertai menyediakan makanan, menyediakan tempat, melakukan kebaikan, dan menjadi sebab dibacanya Maulid Nabi, maka Allah akan membangkitkannya di hari kiamat bersama orang-orang yang shalih dan berada di surga.


2. Kelak akan dianugerahkan surga oleh Allah SWT

Ilustrasi sholat di masjid. (Dok. Pixabay)

Keutamaan yang kedua ialah, orang yang merayakan maulid Nabi akan kelak akan dianugerahkan surga dari Allah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Sirri al-Saqati bahwa orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan niat ikhlas dan kecintaan semata pada Nabi Muhammad, maka ia telah menuju ke taman surga.

Sirri al-Saqati berkata, “Orang yang menuju ke tempat untuk membaca Maulid Nabi Muhammad SAW, maka ia telah menuju ke taman surga. Karena ia tidak menuju ke tempat itu kecuali karena cinta kepada Nabi. Dan Nabi SAW bersabda, “Barang siapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di surga.” 


3. Akan mendapatkan ampunan dari siksa kubur

Ilustrasi Berdoa Credit: pexels.com/pixabay

Keutamaan ketiga ialah akan mendapatkan ampunan dari siksa kubur dan meninggal dalam keadaan iman. Ulama sepakat bahwa Abu Lahab diringankan siksanya setiap hari Senin karena ia pernah bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Hal ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya Shahih al-Bukhari.  

Bersumber dari riwayat Urwah bin Zubair, bahwa ketika Abu Lahab meninggal, ia didatangi oleh salah seorang keluarganya dalam mimpi dan ditanyai tentang keadaannya. 

Abu Lahab menjawab, “Aku diringankan siksaku setiap hari Senin karena aku pernah membebaskan budak wanita bernama Tsuwaibah yang telah menyusui Nabi Muhammad SAW."

Hal ini menunjukkan bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW sangatlah besar, sehingga bahkan orang yang tidak beriman kepadanya pun dapat merasakan keutamaannya. Apalagi dengan seorang muslim yang sepanjang hidupnya bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam. Tentulah ia akan mendapatkan kemuliaan yang jauh lebih besar.

Hafidz Syam Syekh Muhammad bin Nasr berkata: "Jika orang seperti Abu Lahab saja, yang jelas-jelas tercela dan kekal di neraka, setiap hari Senin diringankan siksanya karena ia bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW, maka bagaimanakah dengan hamba yang sepanjang hidupnya bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam?”   

Dengan demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa kemuliaan Nabi Muhammad SAW sangatlah besar, bahkan orang yang tidak beriman kepadanya pun dapat merasakannya. 

Itu mengapa kita sebagai seorang muslim sudah sepatutnya untuk bergembira dengan lahirnya Nabi Muhammad SAW dan wafat dalam keadaan Islam agar mendapatkan kemuliaan yang jauh lebih besar.


Dilarang Menikah di Bulan Maulid, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi menikah (dok. Pixabay.com/StockSnap)

Rabiul Awal atau merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Sebab, pada bulan yang disebut pula dengan Maulid ini lahir Nabi Muhammad SAW.

Umat Islam banyak yang merayakan Maulid Nabi. Bahkan, ada pula yang sengaja mengkhitankan anak atau menikahkan anaknya pada bulan yang berbahagia ini.

Namun, ternyata ada pula mitos bahwa menikah di bulan Maulid dilarang karena akan mendatangkan kesialan atau malapetaka. Benarkah demikian?

Mengutip laman kemenag.go.id, dalam Islam, pernikahan merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Menikah adalah salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan naluriah manusia, serta untuk menjaga kehormatan diri.Tidak ada larangan dalam Islam untuk menikah di bulan Maulid atau bulan lainnya.

Semua bulan dalam kalender Hijriyah baik dan bagus untuk menikah, asalkan niatnya baik dan dilangsungkan dengan cara yang benar.

Bahkan, menikah di bulan Maulid bisa menjadi bentuk kecintaan terhadap Rasulullah SAW. Hal ini karena pernikahan merupakan salah satu sunnah beliau. Rasulullah SAW bersabda:

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya