2 Bulan Jadi Kurir Fredy Pratama, Eks Kasatnarkoba Lampung Terima Uang Rp 800 Juta

Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengungkap mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami mengantongi sebanyak Rp 800 juta selama bekerja dengan jaringan narkoba Fredy Pratama.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Sep 2023, 17:30 WIB
Bareskrim Polri mengungkap peredaran gelap narkoba dan tindak pidana pencucian uang jaringan Fredy Pratama selaam periode 2020-2023 dengan aset senilai Rp10,5 triliun di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

 

Liputan6.com, Jakarta Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengungkap mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami mengantongi sebanyak Rp 800 juta selama bekerja dengan jaringan narkoba Fredy Pratama.

"Jadi selama kurang lebih dua bulan, total itu yang itu yang ada di dalam rekening itu Rp 800 juta," kata Helmy saat ditemui wartawan, di kawasan Jakarta Selatan Rabu (27/9/2023).

Uang tersebut didapat AKP Andri Gustami usai membantu penyelundupan narkoba jaringan Fredy melewati Pelabuhan Bakauheni dengan bayaran Rp 8 juta setiap 1 kilogram sabu.

Selama penyelundupan itu, AKP Andri Gustami berkomunikasi langsung dengan Fredy Pratama dan Muhammad Rivaldo Miliandri G Silondae alias Kif selaku operator.

"Iya, total Rp 800 juta. Ini juga buat meluruskan bukan per pengiriman Rp 800 juta. Tapi total ya di dalam rekening kalau dijumlah berjumlah 800 juta," Helmy menjelaskan.

Jenderal bintang dua tersebut memastikan AKP Andri Gustami akan diproses secara etik dan pidana dalam kasus narkoba ini.

"Iya sedang berproses (sidang etik). (tindak pidana) Sudah berjalan kan sudah ditahan dia," sebut Helmy.

 


Terbongkar Usai Penangkapan KIF

Diketahui peran AKP AG terbongkar setelah KIF (Muhammad Rivaldo Miliandri Silondae) koordinator wilayah barat mencakup Sumatera dan Jawa tertangkap.

Di mana, guna memuluskan seluruh peredaran narkoba, KIF turut bekerja sama dengan seorang anggota polisi, AKP Andri Gustami, eks Kasatnarkoba Polres Lampung Selatan. Dibantu sang Ratu Narkoba Palembang, selebgram Adelia Putri Salma (APS) dan David (suaminya).

Mereka berperan memuluskan pasokan wilayah barat dan wilayah timur untuk penyebaran sabu-sabu dan ekstasi. Dengan membuat KTP palsu atau identitas palsu, lalu diamankan Andri selaku aparat saat melewati pelabuhan Bakauheni.

"Sama seperti suami ADP (David, suami Adelia Putri Salma), dia (Andri) juga berhubungan langsung dengan Kif," jelas Dirresnarkoba Polda Lampung, Kombes Erlin Tangjaya.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya