Liputan6.com, Jakarta - Lovepink, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada kegiatan sosialisasi deteksi dini dan pendampingan bagi perempuan dengan kanker payudara. Tahun ini, Lovepink kembali dengan kegiatan tahunan yang ketujuh dalam rangka Breast Cancer Awareness Month yang bertajuk Indonesia Goes Pink (IGP) 2023.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung sepanjang bulan Oktober 2023 nanti akan mengangkat tema Make the Change, Be the Change. Tema yang diangkat memiliki makna ajakan kepada seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam pergerakan menuju Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut 2030.
Advertisement
“Make The Change, Be The Change adalah seruan untuk membuat perubahan dengan mengingatkan, dan menjadi perubahan dengan melakukan,” papar Dede Gracia, Ketua Pelaksana Indonesia Goes Pink 2023.
Dalam penyelenggaraan IGP 2023, Lovepink mendapatkan dukungan figur publik dari berbagai latar belakang, di antaranya Chelsea Islan (Actress & Caregiver), Bubah Alfian (Make Up Artist, Director Jember Fashion Carnaval), dan Anggi Wirya Diputra (Founder dan Creative Director 2ICONS).
Dampingi Sang Ibunda Melawan Kanker
Dalam acara IGP yang diadakan pada Rabu (27/09/2023) di Plaza Indonesia, Chelsea Islan membagikan pengalamannya mendampingi sang ibunda, yaitu Samantha Barbara dalam berjuang melawan kanker payudara. Ia pun menghimbau semua orang untuk lebih peduli dengan kesehatan payudara dan melakukan pengecekan medis secara berkala. Menurutnya, ada banyak faktor yang dapat memicu kanker dan tidak selalu karena faktor genetik.
"Cancer itu tidak selalu genetik sehingga kita sendiri harus melakukan medical check-up untuk mendeteksi sejak dini," ujarnya saat ditemui di Plaza Indonesia.
Advertisement
Menghadirkan Dua Kegiatan Besar Dalam Kampanye Bebas Kanker
Untuk merealisasikan ajakan ini, IGP 2023 akan hadir dengan dua kegiatan utama. Kegiatan yang pertama adalah SHE The Forum, sebuah acara komprehensif dalam satu hari yang terdiri dari beberapa kegiatan interaktif dengan fokus pada konsep SHE (Share, Heal, & Empower). Kegiatan akan berlangsung pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 di Function Hall A-D Level 2 Plaza Indonesia.
Forum ini akan menghadirkan seminar edukatif seputar masa depan pengobatan kanker payudara, metode pemulihan lewat musik, dan kisah inspiratif dari para warriors dan survivors yang merupakan pelaku kreatif di bidang masing-masing.
Narasumber yang diundang adalah Dr. Jeffry B. Tenggara, Sp.PD-KHOM (Medical Oncologist), Maya Hasan (Harpist, Actress, Practitioner), dan Merry Riana (Entrepreneur, Investor, Content Creator).
Selain itu, ada Gerakan 10.000 USG Payudara Gratis yang diperuntukkan bagi perempuan Indonesia dengan keterbatasan finansial. Lovepink juga memberikan sarana untuk mempromosikan aktivitas bisnis UMKM para warriors dan survivors melalui THE PINK MARKET.
Kegiatan kedua adalah PINK CARNIVAL, yaitu kampanye peduli kanker payudara berwujud parade di jalan protokol, sekaligus sebuah perayaan kehidupan bersama para Breast Cancer Warriors & Survivors, dengan mengenakan kostum dan atribut serba pink yang meriah.
Acara akan berlangsung pada hari Minggu, 15 Oktober 2023 di Thamrin Lobby Plaza Indonesia. Acara ini didukung dengan penampilan spesial Jember Fashion Carnaval (JFC) yang memeriahkan parade jalan bersama Chelsea Islan, peserta UI Fashion Week, 2ICONS, dan Reza Andriyanto (L-Men of the Year 2022).
Pemeriksaan USG Payudara Gratis untuk 10.000 Perempuan
Tahun ini, Lovepink kembali mengadakan USG Payudara Gratis untuk mendorong peningkatan kesadaran masyarakat melakukan deteksi dini yang dapat mengurangi potensi paparan kanker payudara stadium lanjut.
Sampai akhir Agustus 2023, Gerakan 10.000 USG Payudara bekerjasama dengan beberapa rumah sakit di wilayah Padang, Banjarbaru, Jabodetabek, Yogyakarta, Bandung, Jember, Surabaya dan Malang.
Secara berkala, Lovepink akan meningkatkan target penerima manfaat agar semakin banyak perempuan dengan keterbatasan finansial di Indonesia yang mendapatkan akses untuk melakukan deteksi klinis.
Gerakan ini sejalan dengan WHO Global Breast Cancer Initiative yang bertujuan mengurangi angka kematian akibat kanker payudara global sebanyak 2,5 persen, antara 2020 sampai 2040 dengan melakukan deteksi dini melalui SADARI dan SADANIS (Periksa Payudara secara Klinis), diagnosis tepat waktu, dan manajemen kanker payudara yang menyeluruh.
Advertisement