Liputan6.com, Jakarta - Wacana Pilpres 2024 hanya akan diikuti 2 poros koalisi mengemuka dalam 2 pekan terakhir. Terutama menjelang semakin dekatnya pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden atau capres-cawapres pada 19-25 Oktober 2023.
Isu 2 poros Pilpres 2024 juga mencuat lantaran bakal capres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto tak kunjung menentukan kandidat pendamping. Baru Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar siap bertarung di Pilpres 2024.
Advertisement
Adalah politikus Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB Jazilul Fawaid yang kembali melontarkan wacana 2 poros di Pilpres 2024. Menurut Wakil Ketua Umum PKB tersebut hal itu bisa terjadi lantaran Ganjar dan Prabowo tak terlihat buru-buru menentukan pilihan.
"Yang jelas pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) mengantisipasi semua kemungkinan. Kemungkinannya kan tinggal 2: 3 poros atau 2 poros. Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal 2 poros. (Pendapat) pribadi ya ini, bukan keputusan PKB atau apa, bukan," kata Waketum PKB tersebut di Jakarta, Senin 18 September 2023.
Bukan hanya Jazilul Fawaid. Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai terbentuknya 2 poros koalisi di Pilpres 2024 sangat memungkinkan terjadi.
"Semua kemungkinan masih bisa (duet Ganjar dan Prabowo), ya kan. Saya sampaikan tadi ya, bisa 2 poros, 3 poros. Yang sulit itu adalah 1 poros dan 4 poros, nah itu sulit," kata politikus PDIP tersebut di Jakarta, Kamis 21 September 2023.
Tak hanya elite partai politik atau parpol. Munculnya wacana 2 poros di Pilpres 2024 juga menuai beragam tanggapan, termasuk di kalangan pengamat politik Bagaimana ragam tangggapannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Muncul Wacana 2 Poros di Pilpres 2024
Advertisement